TAJUDDIN AS-SUBUKI BERSAMA BEBERAPA HUFFADZ DI ZAMANNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Tajuddin al-Subki, atau yang bernama asli Abdul Wahhab bin Ali bin Abdul Kafi al-Anshori al-Subki, adalah salah satu ulama' kalangan Syafi'iyah yang hidup se-zaman dengan beberapa Huffadz besar di masa itu.
Beberapa huffadz hadits yang se-zaman itu diantaranya adalah, orang tua beliau sendiri (Taqiyuddin al-Subki), al-Dzahabi, al-Mizzi, al-Birzali, Ibnu Taimiyah, al-Dimyathi dan Ibnu Daqiq al-'Id.
Saat beliau mengkisahkan biografi salah satu guru beliau, yaitu al-Hafidz al-Dzahabi, beliau memuji-muji gurunya dengan pujian yang luhur nan tinggi. Walaupun kemudian beliau menjelaskan bagaimana pemahaman yang beliau anggap kontroversi dari seorang al-Hafidz al-Dzahabi. Diantaranya:
وكان شيخنا - والحق أحق ما قيل والصدق أولى ما آثره ذو السبيل - شديد الميل إلى آراء الحنابلة، كثير الإزراء بأهل السنة.
Beliau juga menuturkan dalam menanggapi pandangan dan pemikiran al-Hafidz al-Dzahabi:
والذي أفتي به أنه لايجوز الاعتماد على كلام شيخنا الذهبي في ذم أشعري ولا شكر حنبلي
Dalam ungkapan itu, beliau bukan sekedar mewarning pandangan beliau terhadap pengikut paham asy'ari, namun juga mewanti-wanti sikap ashobiyah terhadap pandangan kalangan Hanabilah dalam masalah aqidah.
$ads={1}
Padahal, sebelum beliau menuturkan hal demikian, Tajuddin al-Subki menuturkan pujian-pujian panjang tentang al-Dzahabi, diantaranya:
لم تر عيناي أحفظ من أبي الحجاج المزي وأبي عبد الله الذهبي والوالد رحمهم الله. وغالب ظني أن المزي يفوقهما في أسماء رجال الكتب الستة، والذهبي يفوقهما في أسماء رجال من بعد الستة، والتواريخ والوفيات، والوالد يفوقهما في العلل والمتون والجرح والتعديل مع مشاركة كل منهم لصاحبه فيما يتميز به عليه المشاركةَ التامة
Beliau dalam pujian itu memasukkan nama orang tuanya sendiri termasuk orang berpengaruh dalam hal titik tekan hukum dalam matan hadits dan pengetahuan tentang baik/buruk perawi hadits, sehingga ayah beliau (Taqiyuddin al-Subki) merupakan rujukan dalam masalah penentuan benar/tidaknya setiap matan hadits yang beredar di tengah masyarakat sekaligus kekuatan riwayat yang ada.
Baca juga: Bentuk Ta'dzim Syekh 'Athiyyah Shaqr dengan Syekh Ismail al-Adawy
Namun kemudian, guru beliau, al-Dzahabi, menyampaikan pujian kepada para huffadz di masanya dengan mengungkapkan:
ما رأيت أحفظ من أربعة: ابن دقيق العيد، والدمياطي، وابن تيمية والمزي. فالأول - أي: ابن دقيق العيد - أعرفهم بالعلل وفقه الحديث، والثاني - أي: الدمياطي - أعرفهم بالأنساب، والثالث - أي: ابن تيمية - أعرفهم بالمتون، والرابع - أي: المزي - أعرفهم بأسماء الرجال
Beliau, al-Hafidz al-Dzahabi, tidak memasukkan rekannya yang masih satu madzhab namun justru memasukkan adik kelasnya yang berbeda madzhab (dan tentu juga lebih muda usianya dari Taqiyiddin al-Subki) yaitu Ibnu Taimiyah dalam masalah pengetahuan tentang matan hadits.
Apakah Tajuddin al-Subki memasukkan Taqiyuddin al-Subki karena faktor ikatan keluarga? dan tidak menyebutkan Ibnu Taimiyah karena faktor polemik aqidahnya??
Apakah al-Hafidz al-Dzahabi sengaja tidak menyebutkan rekannya, Taqiyuddin al-Subki, karena waktu itu terjadi konflik antara Asy'ariyyin dengan Ahlul Hadits dalam masalah sifat-sifat Allah?? dan menyebutkan adik kelasnya, Ibnu Taimiyah, karena kesepahaman dalam masalah aqidah??
Oleh: Ustadz Nur Hadi (Facebook Udan Deres)
Demikian Artikel " Tajuddin As-subuki Bersama Beberapa Huffadz di Zamannya "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -