Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI-LS) Bukan Banom NU

PERJUANGAN WALISONGO INDONESIA (PWI-LS) BUKAN BANOM NU

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Perjuangan Walisongo Indonesia LS (Laskar Sabilillah) didirikan oleh beberapa tokoh kontroversial pada 19 Oktober 2023 lalu. Organisasi LSI menyatut nama wali songo dan nahdlatul ulama sebagai legitimasi perjuangannya. 
 
Mereka menggunakan simbol-simbol keagamaan populer seperti Walisongo dan Nahdlatul Ulama untuk menarik simpati umat, meskipun gerakan ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat pesantren dan para habaib. Sebab, banyak pihak menilai bahwa misi tersembunyi di balik pembentukan organisasi ini adalah untuk mengonsolidasikan kekuatan kelompok yang selama ini mengampanyekan pembatalan atau penolakan terhadap nasab Ba'alawi, yakni garis keturunan Nabi Muhammad SAW yang disandarkan pada para habib di Indonesia.

Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Angkat Bicara Usai Makam Wali Songo disebut Fiktif oleh Pembatal Ba'alawi

Dengan narasi perjuangan kebangsaan dan pelestarian Islam Nusantara, Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah mencoba menciptakan platform alternatif bagi umat Islam yang merasa tidak terakomodasi oleh organisasi arus utama. Namun demikian, gerakan ini tetap menuai kritik tajam karena dianggap menyusupkan agenda-agenda ideologis tertentu di balik nama besar Walisongo dan simbol Nahdlatul Ulama. Sejumlah kiai dan ulama tradisional menyatakan penolakannya terhadap penggunaan simbol-simbol tersebut secara tidak proporsional, apalagi bila digunakan untuk menyudutkan keturunan Rasulullah.

Klarifikasi Nahdlatul Ulama Terkait Organisasi Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menerbitkan aturan tentang Penegasan Posisi Perangkat Perkumpulan NU yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 3391/PB.01/A.II.10.44/99/01/2025 [PDF] pada 7 Januari 2025. 

"Bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menghargai hak setiap orang/warga negara atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat sebagaimana dijamin oleh konstitusi. Namun demikian, tidak semua orang berhak mendirikan perserikatan atau perkumpulan yang mengatasnamakan, mengaku, dan/atau menisbatkan diri sebagai bagian dari Perkumpulan/Jam'iyah Nahdlatul Ulama," tulis SE tersebut.

$ads={1}

Profil, Sejarah, dan Motif Pendirian Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS)

Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) adalah organisasi yang didirikan oleh sejumlah tokoh kontroversial dengan tujuan menggabungkan kekuatan para pembatal nasab ba'alawi dengan dalih menjaga marwah Walisongo serta nilai-nilai Islam Nusantara. Dalam gerakannya, Organisasi ini terus menyerang para habaib dan tak sedikit dari anggotanya membuat framing, fitnah, serta berita hoax terhadap para habaib di nusantara seperti pernyataan mereka bahwa habaib keturunan yahudi berdasarkan hasil tes DNA yang masih diperdebatkan oleh para ahli dan tidak diakui keabsahannya secara ilmiah maupun syar'i. Narasi-narasi semacam ini disebarluaskan melalui berbagai kanal media sosial dan forum publik dengan tujuan membentuk opini negatif terhadap keturunan Rasulullah SAW, khususnya dari kalangan Ba'alawi.

Baca juga:
Nyai Raden Ayu Linawati Bongkar Manipulasi Nasab di Kalangan Wali Songo

Organisasi ini juga dikenal aktif memproduksi konten provokatif yang menyudutkan para habaib, menuduh mereka sebagai elit eksklusif yang menyalahgunakan status nasab, serta mengeklaim bahwa dakwah mereka sudah tidak relevan dengan zaman. Padahal, peran para habaib dalam menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin di Indonesia telah diakui oleh sejarah, bahkan menjadi bagian dari wajah Islam damai yang diwariskan Walisongo.

Beberapa kalangan ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama pun telah menyuarakan penolakan terhadap penggunaan simbol Walisongo dan NU oleh PWI-LS yang dianggap tidak sah dan merusak marwah organisasi keislaman tradisional. Mereka menilai bahwa PWI-LS bukan hanya melenceng dari ajaran Islam wasathiyah, tapi juga menjadi alat untuk memecah belah ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

Meskipun mengklaim sebagai organisasi kebangsaan yang mendukung NKRI dan Pancasila, tindakan-tindakan destruktif PWI-LS terhadap simbol kesucian ahlul bait dan keturunan Nabi justru menimbulkan keresahan di berbagai kalangan. Banyak yang khawatir gerakan ini hanya menjadi kendaraan untuk agenda tertentu yang bersifat adu domba, memanfaatkan nama besar Walisongo untuk membenarkan serangan terhadap para dzurriyah Rasulullah SAW.

Baca juga: Kesaksian Sejarah Leluhur Wali Songo dari Negeri Asal, Uzbekistan

Dalam konteks sosial keagamaan Indonesia, upaya-upaya semacam ini bukan hanya mencederai semangat persatuan, tapi juga membuka ruang bagi konflik horizontal yang lebih luas, apalagi jika dilakukan secara sistematis dan masif. Maka menjadi penting bagi umat Islam, khususnya generasi muda, untuk lebih kritis terhadap informasi, tidak mudah terhasut, dan tetap berpegang pada sanad keilmuan yang jelas serta warisan ulama salaf yang terpercaya.

Baca juga: Pelaku Pemalsuan 300 Makam bukan Habib Lutfhi, Tapi Dari Keturunannya Sendiri

Pendiri dan Struktur Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS)

Beberapa pendiri utama PWI-LS antara lain:​

1. KH Abbas Billy Yachsy: Menjabat sebagai Ketua Umum PWI-LS dan juga Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon. ​
 
2. KH Imaduddin Utsman Al Bantani: Wakil Ketua Umum PWI-LS yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. ​

3. Kyai Syarifudin Tegal: Salah satu pendiri yang turut berperan dalam pembentukan organisasi ini. ​

Penulis: Hendra, S/Rumah Muslimin

Demikian Artikel " Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah Bukan Banom NU "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close