PERJUANGAN WALISONGO INDONESIA (PWI-LS) BUKAN BANOM NU
Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Angkat Bicara Usai Makam Wali Songo disebut Fiktif oleh Pembatal Ba'alawi
Dengan narasi perjuangan kebangsaan dan pelestarian Islam Nusantara, Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah mencoba menciptakan platform alternatif bagi umat Islam yang merasa tidak terakomodasi oleh organisasi arus utama. Namun demikian, gerakan ini tetap menuai kritik tajam karena dianggap menyusupkan agenda-agenda ideologis tertentu di balik nama besar Walisongo dan simbol Nahdlatul Ulama. Sejumlah kiai dan ulama tradisional menyatakan penolakannya terhadap penggunaan simbol-simbol tersebut secara tidak proporsional, apalagi bila digunakan untuk menyudutkan keturunan Rasulullah.
Klarifikasi Nahdlatul Ulama Terkait Organisasi Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menerbitkan aturan tentang Penegasan Posisi Perangkat Perkumpulan NU yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 3391/PB.01/A.II.10.44/99/01/2025 [PDF] pada 7 Januari 2025.
"Bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menghargai hak setiap orang/warga negara atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat sebagaimana dijamin oleh konstitusi. Namun demikian, tidak semua orang berhak mendirikan perserikatan atau perkumpulan yang mengatasnamakan, mengaku, dan/atau menisbatkan diri sebagai bagian dari Perkumpulan/Jam'iyah Nahdlatul Ulama," tulis SE tersebut.
$ads={1}
Profil, Sejarah, dan Motif Pendirian Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS)
Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Bongkar Manipulasi Nasab di Kalangan Wali Songo
Organisasi ini juga dikenal aktif memproduksi konten provokatif yang menyudutkan para habaib, menuduh mereka sebagai elit eksklusif yang menyalahgunakan status nasab, serta mengeklaim bahwa dakwah mereka sudah tidak relevan dengan zaman. Padahal, peran para habaib dalam menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin di Indonesia telah diakui oleh sejarah, bahkan menjadi bagian dari wajah Islam damai yang diwariskan Walisongo.
Beberapa kalangan ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama pun telah menyuarakan penolakan terhadap penggunaan simbol Walisongo dan NU oleh PWI-LS yang dianggap tidak sah dan merusak marwah organisasi keislaman tradisional. Mereka menilai bahwa PWI-LS bukan hanya melenceng dari ajaran Islam wasathiyah, tapi juga menjadi alat untuk memecah belah ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Meskipun mengklaim sebagai organisasi kebangsaan yang mendukung NKRI dan Pancasila, tindakan-tindakan destruktif PWI-LS terhadap simbol kesucian ahlul bait dan keturunan Nabi justru menimbulkan keresahan di berbagai kalangan. Banyak yang khawatir gerakan ini hanya menjadi kendaraan untuk agenda tertentu yang bersifat adu domba, memanfaatkan nama besar Walisongo untuk membenarkan serangan terhadap para dzurriyah Rasulullah SAW.
Baca juga: Kesaksian Sejarah Leluhur Wali Songo dari Negeri Asal, Uzbekistan
Dalam konteks sosial keagamaan Indonesia, upaya-upaya semacam ini bukan hanya mencederai semangat persatuan, tapi juga membuka ruang bagi konflik horizontal yang lebih luas, apalagi jika dilakukan secara sistematis dan masif. Maka menjadi penting bagi umat Islam, khususnya generasi muda, untuk lebih kritis terhadap informasi, tidak mudah terhasut, dan tetap berpegang pada sanad keilmuan yang jelas serta warisan ulama salaf yang terpercaya.
Baca juga: Pelaku Pemalsuan 300 Makam bukan Habib Lutfhi, Tapi Dari Keturunannya Sendiri
Pendiri dan Struktur Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS)
1. KH Abbas Billy Yachsy: Menjabat sebagai Ketua Umum PWI-LS dan juga Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon.
2. KH Imaduddin Utsman Al Bantani: Wakil Ketua Umum PWI-LS yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.
3. Kyai Syarifudin Tegal: Salah satu pendiri yang turut berperan dalam pembentukan organisasi ini.
Penulis: Hendra, S/Rumah Muslimin
Demikian Artikel " Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah Bukan Banom NU "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah