Nyai Raden Ayu Linawati: Nasab Ba'alawi dan Walisongo Tidak ada Bukti Kitab Sezaman

NYAI RADEN AYU LINAWATI: NASAB BA'ALAWI DAN WALISONGO TIDAK ADA BUKTI KITAB SEZAMAN

RUMAH-MUSLIMIN.COM | NASAB - Dalam sebuah pernyataan yang menggemparkan di grup WhatsApp "Kingdom of Walisongo", kamis (24/4/2025), Nyai Raden Ayu Linawati, seorang ahli nasab yang dikenal karena integritas dan konsistensinya selama lebih dari dua dekade, menyampaikan pandangan kritis terhadap klaim nasab dari dua kelompok besar: Ba'alawi dan dzurriyat Walisongo.

Sebagai ahli nasab yang berkomitmen untuk menjaga keaslian silsilah tanpa manipulasi, Nyai Linawati membuka pernyataannya dengan menegaskan kejujurannya selama 20 tahun meneliti dan memverifikasi nasab para tokoh keturunan Rasulullah SAW.

“Karena saya ahli nasab yang jujur juga konsisten 20 tahun tidak pernah merubah sama sekali nasab Walisongo dan Ba'alawi,” tulisnya.

Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Angkat Bicara Usai Makam Wali Songo disebut Fiktif oleh Pembatal Ba'alawi 

Namun, menurut beliau, ada fakta penting yang harus diketahui publik, yaitu bahwa baik Ba'alawi maupun trah Walisongo tidak memiliki bukti autentik untuk mendukung klaim keturunan mereka dari Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, hingga saat ini pun belum ada bukti ilmiah berupa hasil uji DNA massal yang relevan dan valid untuk mengonfirmasi klaim tersebut.

“Dan saya akan menyampaikan apa adanya ke publik bahwa baik Ba'alawi dan trah Walisongo sama-sama tidak mampu membuktikan nasabnya dengan kitab sezaman dan hasil tes DNA massal J1-FGC10500,” tegasnya.

Baca juga: Pelaku Pemalsuan 300 Makam bukan Habib Lutfhi, Tapi Dari Keturunannya Sendiri 

Nyai Linawati menyadari bahwa pernyataan ini bisa menimbulkan kehebohan di tengah masyarakat, terutama kalangan Muslim yang selama ini menjunjung tinggi gelar dzurriyat. Ia membayangkan bagaimana guncangan sosial bisa terjadi ketika data-data ini dibuka secara luas ke publik.

“Bisa Anda bayangkan betapa bergejolaknya masyarakat umum, utamanya umat Muslim, jika saya menyampaikan kebenaran dan kejujuran tersebut ke publik dengan dilengkapi data…”

Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Soroti Penyimpangan Data Hasil DNA Keturunan Ba'alawi 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jika hal ini benar-benar dibuka ke publik, maka yang menjadi sasaran kritik dan sorotan bukan hanya kelompok Ba’alawi, tetapi juga mereka yang selama ini mengaku-ngaku sebagai dzurriyat Walisongo yang bahkan meniru gelar-gelar Ba’alawi seperti As-Sayyid dan As-Syarif, namun tetap tidak mampu membuktikan kebenaran nasab dengan data otentik.

$ads={1}

“Akhirnya yang jadi bulan-bulanan bukan hanya habib Ba'alawi tapi juga dzurriyat Walisongo yang mengaku-aku As-Sayyid As-Syarif sekarang persis Ba'alawi, tapi tidak mampu membuktikan nasabnya dengan kitab sezaman abad 4, 5, 6, 7 Hijriah dan manuskrip sezaman aslinya…”

Di akhir pernyataannya, Nyai Linawati menekankan bahwa mempercayai atau tidak mempercayai klaim nasab tersebut bukanlah sebuah keharusan. Ia menyerahkan pilihan itu kepada masing-masing individu dan menegaskan bahwa hal itu bukanlah penentu keselamatan di akhirat.

Baca juga: Mewaspadai Gerakan Imadiyah dan Ancaman Bagi Persatuan Umat Islam

“Intinya di sini, masyarakat mau percaya Ba'alawi dzurriyat Nabi Muhammad SAW, monggo-monggo saja. Tidak percaya pun tidak jadi masalah dan tidak jadi wasilah masuk neraka.”

“Masyarakat mau percaya Walisongo dan keturunannya dzurriyat Nabi Muhammad SAW ya dipersilahkan, tidak pun tidak jadi persoalan. Hehe.”

Penutup dan Implikasi

Pernyataan ini menjadi momentum penting yang berpotensi menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kejujuran ilmiah dalam urusan nasab. Dengan pendekatan data dan kejujuran, Nyai Raden Ayu Linawati mengajak umat Islam untuk bersikap kritis dan tidak terjebak pada romantisme gelar tanpa dasar.

Dalam konteks sejarah, kritik semacam ini bukanlah bentuk penghinaan, melainkan sebuah dorongan untuk memperkuat validitas sejarah Islam melalui pendekatan ilmiah, baik dari segi literatur klasik maupun pembuktian genetik. Ke depan, pernyataan ini mungkin akan menjadi pijakan bagi para peneliti, akademisi, hingga lembaga keislaman dalam merumuskan ulang pemahaman terkait identitas keturunan Nabi yang lebih akurat dan bertanggung jawab.

Sumber: Grup WhatsApp KINGDOM OF WALISONGO 

Editor: Hendra, S/Rumah Muslimin

Demikian Artikel " Nyai Raden Ayu Linawati: Nasab Ba'alawi dan Walisongo Tidak ada Bukti Kitab Sezaman "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close