MEWASPADAI GERAKAN IMADIYAH DAN ANCAMAN BAGI PERSATUAN UMAT ISLAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM | NASAB - Di tengah derasnya arus informasi dan semangat kebebasan berpendapat, umat Islam kembali diuji dengan munculnya sekelompok gerakan yang secara terang-terangan menyuarakan narasi penuh kebencian terhadap habaib yang telah disepakati keabsahannya oleh seluruh naqobah nasab internasional sebagai dzurriyah Rasulullah ï·º (Baca artikelnya di: Nasab Ba'alawi Diakui Puluhan Naqobah Internasional). Salah satu kelompok yang kini mulai mendapat sorotan adalah gerakan yang berafiliasi dengan sosok bernama Imaduddin beserta para pengikutnya, yang dalam beberapa ruang diskusi disebut sebagai "Imadiyah".
Baca juga: Naqobatul Asyrof Mesir Bantah Isu Terkait Sadah Ba'alawi Bukan Dzurriyah Rasulullah
Imadiyah; Gerakan Tahrid Ekstremisme
Gerakan ini bermula dari apa yang mereka klaim sebagai "penelitian ilmiah" dalam bentuk sebuah tesis. Tesis tersebut mengulas mengenai asal-usul nasab para habaib di Indonesia, namun alih-alih menjadi ruang dialog akademik yang sehat, dokumen ini justru menjadi batu loncatan bagi narasi-narasi provokatif yang berujung pada kampanye kebencian secara sistematis terhadap habaib.
Langkah awalnya terdengar akademik: mereka menggugat status nasab para habaib dan menyodorkan pendekatan tes DNA sebagai alat pembatalan silsilah. Namun yang kemudian terjadi adalah penyimpangan besar. Mereka menyebarluaskan narasi bahwa para habaib merupakan keturunan Yahudi, dan bahkan memprovokasi publik agar tak lagi mengundang para habaib dalam ceramah keagamaan. Tak berhenti di situ, mereka mulai menyerang karakter para habaib, menyangsikan karomah dan integritas moral mereka, hingga menjatuhkan martabat mereka lewat cacian kasar yang jauh dari akhlak Islam.
Parahnya lagi, narasi yang dibangun makin menyeramkan. Kelompok ini memprovokasi masyarakat untuk menganggap para habaib sebagai penjajah yang menindas rakyat pribumi. Bahkan, muncul seruan ekstrem agar seluruh habaib diusir dari tanah air. Sebuah tuduhan dan ajakan yang jelas-jelas mengandung benih fitnah dan potensi konflik horizontal yang sangat berbahaya.
Baca juga: Kelompok Imaduddin CS Terus Konsisten Menyebarkan Fitnah Terhadap Ba Alawi
Apa Motif dibalik Semua ini?
Apa motif di balik semua ini? Bila kita amati dengan cermat, tampak jelas bahwa motif utamanya bukanlah ilmiah, melainkan ideologis dan destruktif. Mereka ingin memecah belah umat Islam, menanamkan kebencian antar golongan, dan bahkan mendorong ke arah konflik fisik. Beberapa pengikutnya bahkan terekam mengeluarkan komentar ekstrem: mengajak berperang, membasmi, hingga menyerukan pembunuhan terhadap habaib dan para pendukungnya. Ini bukan lagi ekspresi pendapat, tapi sudah mengarah pada radikalisme.
Lebih mencemaskan, ada tokoh seperti Fuad Plered yang dengan ringan menyatakan bahwa dalam situasi perang, darah para habaib "halal" untuk ditumpahkan. Ucapan ini terekam dalam video yang diunggah melalui laman youtubenya dan telah kami simpan sebagai barang bukti. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip Islam yang menjunjung tinggi kehidupan dan mengharamkan pertumpahan darah di antara sesama Muslim.
Narasi-narasi seperti ini sangat mirip dengan awal mula konflik berdarah di sejumlah negeri Muslim seperti Yaman dan Suriah, di mana fitnah dan kebencian dijadikan senjata untuk menciptakan perang saudara. Apakah kita akan membiarkan sejarah kelam itu terulang di negeri ini?
Baca juga: Imam al-Yafi'i (W 768 H) Mengitsbat Nasab Ba'alawi Sebagai Dzurriyah Rasulullah
$ads={1}
Tesis Imaduddin Ilmiah? Tapi Takut untuk Diuji?
Perlu ditekankan bahwa jika memang tesis yang diklaim oleh Imaduddin bersifat ilmiah, maka semestinya tesis itu diuji oleh para ahli nasab yang kompeten, sesuai dengan standar metodologi keilmuan nasab yang ketat dan terverifikasi. Sayangnya, belum ada laporan bahwa tesis tersebut telah melalui proses validasi oleh otoritas ilmiah atau ulama yang berwenang dalam bidang nasab. Justru, yang terjadi adalah penggiringan opini publik seolah-olah karya itu adalah kebenaran mutlak, padahal isinya dipenuhi referensi dari kelompok ideologi Wahabi yang selama ini diketahui sering bermasalah dalam menghormati tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah.
Dari akar yang seharusnya bersifat ilmiah, kini menjelma menjadi pohon penuh kebencian yang buahnya adalah pengusiran dan pemusnahan habaib. Ironis dan menyedihkan. Ini menunjukkan kebencian yang dalam terhadap keturunan Rasulullah ï·º, sebuah kebencian yang bahkan disebarluaskan melalui kanal digital, grup diskusi, dan media sosial.
Baca juga: Syajarah Al Mubarokah Bukan Kitab Abad ke 6 Tapi 12 Hijriyah
Kelompok seperti ini patut dikategorikan sebagai ancaman akhir zaman. Dalam banyak riwayat, Rasulullah ï·º telah memperingatkan tentang munculnya kelompok-kelompok yang tampil dengan wajah keilmuan, namun sejatinya adalah perusak agama. Para ulama menyebut mereka sebagai "ulama su’", ulama buruk yang menyesatkan umat dengan pemahaman yang salah dan menyimpang.
Sebagai umat Islam yang mencintai Rasulullah ï·º dan keluarganya, kita wajib waspada terhadap gerakan-gerakan semacam ini. Jangan mudah terpengaruh dengan dalih ilmiah yang tidak diuji, jangan ikut dalam arus kebencian yang tidak berdasar. Jagalah persatuan umat, kuatkan kembali cinta kita pada Ahlul Bait, dan perkuat literasi keagamaan kita agar tidak mudah terombang-ambing oleh provokasi yang merusak.
Semoga Allah SWT menjaga kita dan keluarga kita dari pemikiran yang sesat dan menyesatkan. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.
Penulis: Hendra, S/Rumah Muslimin
Demikian Artikel " Mewaspadai Gerakan Imadiyah dan Ancaman Bagi Persatuan Umat Islam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-