Shalat Diawal Waktu Sendiri atau Sholat Tidak Diawal Waktu tapi Berjamaah?

SHALAT DIDAWAL WAKTU SENDIRI ATAU SHALAT TIDAK DIAWAL WAKTU TAPI BERJAMAAH?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dalam menjalankan ibadah sholat, umat Islam sering kali dihadapkan pada pilihan antara sholat di awal waktu atau menunda sholat demi mendapatkan keutamaan sholat berjamaah. Pertanyaan ini sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan pahala terbaik dalam ibadah mereka.

Lebih utama mana antara sholat di awal waktu dan sholat tidak di awal waktu tapi berjamaah?
 
Jawaban: lebih utama sholat berjamaah meski pun melakukannya tidak di awal waktu, dengan syarat yaqin akan bisa sholat berjamaah, serta tidak mepet hingga akhir waktu, seperti halnya waktu yang tersisa tidak cukup untuk melakukan sholat secara sempurna, contohnya waktu dzuhur akan habis 3 menit lagi, sedangkan waktu 3 menit tidak cukup untuk melakukan sholat dzuhur 4 rokaat secara sempurna. Maka jika waktunya mepet, malah haram menantikan sholat berjamaah.
 
 
Referensi.
 
Fathul Mu'in Syarah Qurrotul Ain:
 
فرع يندب تعجيل صلاة ولو عشاء لأول وقتها لخبر: أفضل الأعمال الصلاة لأول وقتها. [البخاري رقم: 537, مسلم رقم: 85] .
 
Far'un: disunnahkan menyegerakan sholat pada awal waktu, meski sholat tersebut adalah sholat Isya', berdasarkan hadits, "Paling utamanya amal adalah sholat di awal waktu."
 
وتأخيرها عن أوله لتيقن جماعة أثناءه وإن فحش التأخير مالم يضق الوقت ولظنها إذا لم يفحش عرفا لا لشك فيها مطلقا.
 
Dan sunnah pula mengakhirkan sholat dari awal waktu pada tengah waktu dengan tujuan agar bisa sholat berjamaah secara yakin, meski pun terlalu dalam mengakhirkannya, selagi waktu sholat tersebut belum sempit, dan (bukan hanya benar-benar yakin akan ada sholat jamaah namun juga) karena dugaan adanya sholat jamaah selagi tidak terlalu dalam mengakhirkannya, bukan karena ragu-ragu akan adanya sholat jamaah, secara mutlaq.
 
والجماعة القليلة أول الوقت أفضل من الكثيرة آخره.
 
Jamaah yang sedikit di awal waktu lebih utama daripada jamaah yang banyak tapi di akhir waktu.
$ads={1}
 
[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٨٩]
I'anah Tholibin:
 
(قوله: ما لم يضق الوقت) قيد في ندب التأخير، أي محل ندبه مدة عدم ضيق الوقت، فإن ضاق بأن بقي منه ما لا يسع الصلاة كاملة فلا يندب بل يحرم.
(Qoulihu: selagi waktunya belum sempit) qoyyid disunnahkannya mengakhirkan dari awal waktu, yakni letak kesunnahannya adalah selama tidak ada sempitnya waktu, apabila waktunya sempit seperti hanya tersisa waktu yang tidak cukup untuk sholat secara sempurna,.maka tidak disunnahkan justru diharamkan.
 
(قوله: ولظنها) معطوف على قوله: لتيقن. أي ويندب تأخيرها لظن الجماعة.
 
(Qouluhu: Walidzonniha) ma'thuf pada lafadz "Litayaqquna", yakni disunnahkan mengakhirkan karena menyangka adanya sholat jamaah.
وقوله: إذا لم يفحش أي التأخير، فإن فحش لا يندب.
(قوله: لا لشك فيها) أي لا يندب تأخيرها عند الشك في الجماعة مطلقا، أي سواء فحش التأخير أو لا
 
(Qouluhu: ketika tidak terlalu: maksudnya terlalu mengakhirkan. Jika terlalu mengakhirkan maka tidak disunnahkan.
 
 
(Qouluhu: tidak ada keraguan di dalamnya) yakni tidak disunnahkan mengakhirian awal waktu ketika ragu-ragu akan adanya sholat jamaah secara mutlaq, yakni baik terlalu lama mengakhirkan atau pun tidak.
 
[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ١٤١/١]
 
Dari berbagai pendapat ulama di atas, dapat disimpulkan bahwa menyegerakan sholat di awal waktu lebih utama dalam kondisi normal. Namun, jika ada kepastian atau dugaan kuat akan adanya sholat berjamaah, maka lebih utama menunggu dan melaksanakan sholat secara berjamaah, selama waktu sholat masih mencukupi dan tidak mendekati akhir waktu yang berisiko menyebabkan sholat menjadi tidak sah karena kehabisan waktu. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya memahami kondisi masing-masing dan memilih yang terbaik sesuai dengan keadaan dan ajaran syariat. 
 

Sumber: Ustadz Nur Fuad Asy-Syaiban

Demikian Artikel " Shalat Diawal Waktu Sendiri atau Sholat Tidak Diawal Waktu tapi Berjamaah? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close