NYARI RADEN AYU LINAWATI: WALI SONGO TIDAK BER FAM AZMATKHAN BA'ALAWI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Raden Ayu Linawati, seorang ahli nasab Walisongo yang dikenal luas, kembali menegaskan pandangannya terkait klaim gelar Azmatkhan Ba'alawi yang selama ini dikaitkan dengan keturunan Walisongo. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalui laman facebooknya, Selasa (22/10/24), Raden Ayu Linawati menolak klaim tersebut dan menyebutkan bahwa gelar Azmatkhan berasal dari keturunan Jenghis Khan di India, bukan dari keturunan Walisongo.
"Azmatkhan itu gelar untuk keturunan Jenghis Khan di India, bukan untuk keturunan Walisongo," tulis Raden Ayu Linawati. Ia menegaskan bahwa dalam ribuan manuskrip kuno yang dimiliki keluarga Walisongo, tidak ada satu pun yang menyebutkan gelar Habib Azmatkhan Ba'alawi.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap berbagai klaim yang telah beredar selama bertahun-tahun, yang menyebut bahwa Walisongo memiliki kaitan dengan gelar tersebut. Nyai Linawati merujuk pada sejumlah individu dan organisasi yang terlibat dalam penyebaran klaim ini.
Baca juga: Pelaku Pemalsuan 300 Makam bukan Habib Lutfhi, Tapi Dari Keturunannya Sendiri
Nyai Linawati juga menyebutkan bahwa gerakan yang mendukung klaim ini berasal dari beberapa kelompok yang ia sebut sebagai "produk" dari organisasi-organisasi yang didirikan oleh beberapa tokoh, seperti Rabitah Azmatkhan yang didirikan oleh KH. Ali Badri, Rabitah Fatimiyah yang didirikan oleh KH. Sohibul Faroji, serta peran dari Mogi Nurfadil, yang disebut telah mengeluarkan banyak kekancingan (penegasan resmi) mengenai Azmatkhan Ba'alawi.
"Azmatkhan Ba'alawi adalah produk dari Kitab Asy-Syamsu Azh-Zhahirah yang ditahqiq oleh Habib Muhammad Dhiyak Shahab, produk Rabitah Azmatkhan yang didirikan oleh KH. Ali Badri, produk Rabitah Fatimiyah yang didirikan oleh KH. Sohibul Faroji, dan produk Mogi Nurfadil," jelasnya.
Menurut Nyai Linawati, Mogi Nurfadil diduga telah memaksa selama sepuluh tahun terakhir agar ia mengakui klaim-klaim terkait Walisongo dan gelar Azmatkhan Ba'alawi. Namun, Nyai Linawati tetap menolak klaim tersebut dan menyebut telah mengalami konflik serius terkait hal ini.
$ads={1}
"Selama 10 tahun ini, saya harus mengakui klaim-klaimnya tentang Walisongo berfam Azmatkhan Ba'alawi sampai bertengkar hebat dengan saya dan Gusti Sultan Saladin," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa ia masih menyimpan ribuan percakapan dengan Mogi terkait masalah ini sebagai bukti.
"Azmatkhan itu gelar untuk keturunan Jenghis Khan di India, bukan untuk keturunan Walisongo," tulis Raden Ayu Linawati. Ia menegaskan bahwa dalam ribuan manuskrip kuno yang dimiliki keluarga Walisongo, tidak ada satu pun yang menyebutkan gelar Habib Azmatkhan Ba'alawi.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap berbagai klaim yang telah beredar selama bertahun-tahun, yang menyebut bahwa Walisongo memiliki kaitan dengan gelar tersebut. Nyai Linawati merujuk pada sejumlah individu dan organisasi yang terlibat dalam penyebaran klaim ini.
Baca juga: Pelaku Pemalsuan 300 Makam bukan Habib Lutfhi, Tapi Dari Keturunannya Sendiri
Kitab Asy-Syamsu Azh-Zhahirah dan Pengaruhnya
Menurut Nyai Linawati, salah satu sumber utama dari klaim Azmatkhan Ba'alawi ini adalah Kitab Asy-Syamsu Azh-Zhahirah, yang ditahqiq (diteliti) oleh Habib Muhammad Dhiyak Shahab. Kitab ini diduga menjadi landasan untuk klaim adanya hubungan antara Walisongo dengan gelar Azmatkhan.Nyai Linawati juga menyebutkan bahwa gerakan yang mendukung klaim ini berasal dari beberapa kelompok yang ia sebut sebagai "produk" dari organisasi-organisasi yang didirikan oleh beberapa tokoh, seperti Rabitah Azmatkhan yang didirikan oleh KH. Ali Badri, Rabitah Fatimiyah yang didirikan oleh KH. Sohibul Faroji, serta peran dari Mogi Nurfadil, yang disebut telah mengeluarkan banyak kekancingan (penegasan resmi) mengenai Azmatkhan Ba'alawi.
"Azmatkhan Ba'alawi adalah produk dari Kitab Asy-Syamsu Azh-Zhahirah yang ditahqiq oleh Habib Muhammad Dhiyak Shahab, produk Rabitah Azmatkhan yang didirikan oleh KH. Ali Badri, produk Rabitah Fatimiyah yang didirikan oleh KH. Sohibul Faroji, dan produk Mogi Nurfadil," jelasnya.
Menurut Nyai Linawati, Mogi Nurfadil diduga telah memaksa selama sepuluh tahun terakhir agar ia mengakui klaim-klaim terkait Walisongo dan gelar Azmatkhan Ba'alawi. Namun, Nyai Linawati tetap menolak klaim tersebut dan menyebut telah mengalami konflik serius terkait hal ini.
$ads={1}
"Selama 10 tahun ini, saya harus mengakui klaim-klaimnya tentang Walisongo berfam Azmatkhan Ba'alawi sampai bertengkar hebat dengan saya dan Gusti Sultan Saladin," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa ia masih menyimpan ribuan percakapan dengan Mogi terkait masalah ini sebagai bukti.
Baca juga: Kisruh Nasab Sudah Diisyaratkan Rasulullah Dalam Mimpi Nyai Raden Ayu Linawati
Penolakan dari Tokoh-Tokoh Kesultanan
Penolakan terhadap klaim Azmatkhan Ba'alawi tidak hanya datang dari Raden Ayu Linawati. Beberapa tokoh lainnya, termasuk dari kalangan Kesultanan Cirebon, juga dikatakan menolak keras klaim tersebut. Nyai Linawati menyebut beberapa nama yang turut serta menolak gelar ini, seperti Gusti Sultan Saladin (Sultan Kembar Kraton Kanoman), Prabu Tribuwana Tunggadewa, Alm Mama Pangeran Maulana Cakraningrat, R. Sigit Suranuraga, serta keluarga besar Kesultanan Cirebon lainnya."Yang menolak mati-matian penyematan gelar Habib Azmatkhan Ba'alawi selama 12 tahun itu adalah saya, Gusti Sultan Saladin, Prabu Tribuwana Tunggadewa, Alm Mama Pangeran Maulana Cakraningrat, R. Sigit Suranuraga, dan keluarga besar Kesultanan Cirebon lainnya," ungkap Nyai Linawati.
Menurutnya, penolakan ini sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dan ia secara pribadi telah menyaksikan banyak individu dari berbagai latar belakang yang mengaku sebagai bagian dari Azmatkhan Ba'alawi. Namun, ia tetap berdiri pada keyakinannya bahwa klaim ini tidak berdasarkan fakta sejarah yang valid.
"Kalau yang mengaku-aku Habib Azmatkhan Ba'alawi itu dari kalangan gus, kyai, ustadz, raden, memang ada ribuan selama 18 tahun ini," jelasnya lebih lanjut.
Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati: Tes DNA Saya Nyatakan Rungkad!
Saksi Sejarah dan Penegasan Kembali
Nyai Linawati menegaskan bahwa dirinya adalah saksi hidup dari perdebatan panjang mengenai asal-usul gelar Azmatkhan ini. Dalam kapasitasnya sebagai ahli nasab Walisongo, ia secara tegas menyatakan bahwa Walisongo tidak memiliki kaitan dengan gelar Azmatkhan Ba'alawi."Saya saksi hidup dan saksi sejarah selama belasan tahun ini... Walisongo memang tidak berfam Azmatkhan Ba'alawi," tegasnya.
Sebagai penutup, Nyai Linawati kembali menggarisbawahi bahwa gelar Azmatkhan tidak ada kaitannya dengan Walisongo, melainkan adalah gelar yang berasal dari keturunan Jenghis Khan di India. Ia pun menekankan bahwa inilah alasan utama ia menolak klaim ini selama 12 tahun terakhir.
"Azmatkhan adalah gelar untuk keturunan Jenghis Khan di India... Itulah sebab saya menolaknya selama 12 tahun ini," pungkasnya.
Pernyataan ini menambah dimensi baru dalam perdebatan mengenai gelar dan nasab Walisongo, yang selama bertahun-tahun menjadi pusat perhatian dalam diskusi sejarah dan budaya Indonesia.
Sumber: Nyai Raden Ayu Linawati
Editor: Hendra, S
Demikian Artikel " Nyai Raden Ayu Linawati: Walisongo Tidak Ber Fam Azmatkhan Ba'alawi "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -