Nyai Raden Ayu Linawati: Makam Leluhur Farel dan Mertua Saya Berbeda Silsilah!

NYAI RADEN AYU LINAWATI: MAKAM LELUHUR FAREL DAN MERTUA SAYA BERBEDA SILSILAH!

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Nyai Raden Ayu Linawati memulai klarifikasinya dengan menegaskan bahwa leluhur dari pihak mertuanya memiliki tempat peristirahatan terakhir di lokasi yang berbeda dengan leluhur Abu Farel. Ia menyatakan bahwa perbedaan ini bukan hanya dari segi kota, tetapi juga dari segi masa hidup, silsilah, dan sejarah. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada hubungan garis keturunan antara leluhur Abu Farel dan leluhur dari pihak mertuanya.
"INI BUKTI BUKTI BAHWA MAKAM LELUHUR SI FAREL & MAKAM LELUHUR MERTUA SAYA BERBEDA! BERBEDA KOTA, BERBEDA MASA HIDUP BERBEDA SILSILAH & BERBEDA SEJARAH."

Baca juga: Pelaku Pemalsu 300 Makam Adalah Keturunannya Sendiri Bukan Habib Luthfi

Lebih lanjut, Nyai menyampaikan bahwa mengaku sebagai keluarga Kajoran di Kota Klaten seharusnya didukung dengan bukti-bukti yang kuat. Bukti ini tidak hanya mencakup data nasab dan manuskrip, tetapi juga kekancingan atau pengakuan resmi dari Kraton Surakarta Hadiningrat. Menurut Nyai, bukti-bukti tersebut adalah dasar yang harus dimiliki sebelum mengklaim diri sebagai bagian dari keluarga Kajoran.
"Ngaku Keluarga Kajoran Kota Klaten, Ngaku Ngaku Keluarga Mertua Saya itu Harus Punya Banyak Data Data Nasab Dan Manuskrip Serta Silsilah Nasab Peninggalan Keluarga Kajoran Seperti yang sering saya pamerkan, Juga Harus Punya Kekancingan Keluarga Besar Kajoran Kota Klaten yang di Keluarkan Oleh Kraton Surakarta Hadiningrat."
Selanjutnya, Nyai menyoroti bahwa klaim Abu Farel selama ini hanya didasarkan pada informasi yang disalin dari unggahan di media sosialnya. Menurutnya, klaim-klaim tersebut bahkan dipakai untuk berperan sebagai korban (playing victim) dan digunakan sebagai dasar untuk menyerangnya secara konsisten selama 10 tahun terakhir.
"Bukan Malah Copy Paste dari Website Saya Selama ini dan dari Facebook Saya selama ini Untuk Mengaku aku Sayyid / Syarif Kajoran Terus dipakai Playing Victim dan Menyerang saya terus selama 10 tahun ......"

$ads={1}

Nyai juga mengungkapkan rasa kecewa terhadap pihak-pihak yang dianggap tidak memiliki bukti sahih, namun tetap mengklaim bagian dari keturunannya. Ia menyebut pihak-pihak ini sebagai "muka tembok" dan menyindir beberapa nama dengan nada yang kuat.
"Yang Begitu itu MUKA TEMBOK, MUKA GEDEX ya Mak Segoro Anyep, Mba Maton, Lulu Aza Ya, Umi Farhanah."
Untuk memperkuat klarifikasinya, Nyai menegaskan bahwa lokasi makam leluhur Abu Farel berada di Karanggayam, Kebumen, sementara makam leluhur mertuanya terletak di Kota Klaten dan Desa Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Ia menjelaskan bahwa kesamaan gelar di antara leluhur tersebut tidak berarti bahwa mereka adalah orang yang sama, karena masa hidup mereka pun berbeda jauh.
"Lha Wong Makam nya saja BERBEDA, Yang Satu di Karanggayam Kebumen yang satu di Kota Klaten dan Paliyan Gunung Kidul Jogjakarta kok di aku aku Orang Yang Sama di Kebumen. Kesamaan Gelar itu Bukan Berarti Mereka Orang yang sama."
Nyai kemudian memaparkan sejarah singkat leluhur dari pihak mertuanya, yakni Pangeran Kajoran atau Panembahan Rama Kajoran Ambalik, yang hidup pada masa 1589–1679 Masehi dan dimakamkan di Desa Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Di makam tersebut, Pangeran Kajoran dimakamkan bersama dengan Raden Ayu Kajoran Wijil Ki Ageng Giring III dan Pangeran Alas Malih, yang juga merupakan leluhur putranya.
"Pangeran Kajoran (Panembahan Rama Kajoran Ambalik) Leluhur Mertua saya Hidup pada Masa 1589 an - 1679 Masehi, Meninggal di desa Malambang Dekat Wonogiri di Makam kan di Desa Paliyan Gunung Kidul Jogjakarta Bersama Raden Ayu Kajoran Wijil Ki Ageng Giring III dan disebelahnya adalah Leluhur Putra Saya, Pangeran Alas Malih Bin Pangeran Kajoran ......"
Pada tahun 1800, makam Pangeran Kajoran kemudian dipindahkan ke Kota Klaten oleh keluarga besar Kajoran sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
"Pada tahun 1800 Makam Pangeran Kajoran (Panembahan Rama Kajoran Ambalik) di Datuk Ke Kota Klaten Oleh Keluarga Besar Kajoran."
Nyai kemudian menyebut bahwa Abu Farel tidak mengetahui banyak tentang sejarah leluhur yang sebenarnya dan menilai bahwa Abu Farel hanya mengaku-ngaku sebagai bagian dari keluarga besar mertuanya.
"Cerita yang Bengini Mana Si Farel Tahu Wong dia cuma ngaku ngaku Keluarga Mertua Saya, Paman Anak Saya."
Ia juga menjelaskan bahwa Panembahan Agung Kajoran (Mbah Agung Danasari) yang dimakamkan di Desa Karanggayam, Kebumen, adalah sosok yang berbeda. Panembahan Agung Kajoran hidup pada sekitar tahun 1891, seperti tertulis pada batu nisannya dan sesuai dengan silsilah yang dikeluarkan oleh Kraton Surakarta Hadiningrat. Menurut Nyai, Mbah Agung Danasari adalah leluhur dari Farel yang merupakan keturunan Bethoro Katong.

Baca juga: Kisruh Nasab Sudah Diisyaratkan Rasulullah Dalam Mimpi Nyai Raden Ayu Linawati
"Sementara PANEMBAHAN AGUNG KAJORAN (MBAH AGUNG DANASARI) Desa Karanggayam Kebumen Hidup di Masa tahun 1891 Masehi Sesuai yang tertulis di batu Nisannya dan Di Serat Sarasilah Resminya dari Keraton Surakarta Hadiningrat juga sesuai dengan Babon Silsilah Panembahan Agung Kajoran Bin Bethoro Katong Bin Prabu Brawijaya V leluhur si Farel."
Sebagai bentuk transparansi, Nyai menyebut bahwa ia telah mengunggah bukti-bukti asli mengenai silsilah leluhurnya agar dapat dipelajari oleh publik.
"Bukti Buktinya sdh saya unggah ke publik Silahkan di Pelajari Baik Baik."
Nyai menambahkan bahwa sesuai dengan Pikukuh Sentana Dalem yang dikeluarkan oleh Kraton Surakarta pada tahun 1995, Panembahan Agung Kajoran atau Mbah Agung Danasari yang dimakamkan di Dusun Karang Tengah, Karanggayam, Kebumen, adalah putra dari Amangkurat IV dan bukan Pangeran Kajoran yang dimakamkan di Kota Klaten.
"Berdasarkan Pikukuh Sentana Dalem 101 / XIII / Rd. Kd. / 1995...... Bahwa PANEMBAHAN AGUNG KAJORAN (MBAH AGUNG DANASARI) Makan di Dusun Karang Tengah, Karanggayam, Kebumen BUKANLAH Pangeran Kajoran (Panembahan Rama Kajoran Ambalik) Kota Klaten, melainkan Putra Amangkurat IV (Amangkurat Jawi)."
Di akhir klarifikasinya, Nyai menampilkan data-data asli mengenai leluhur dari pihak Farel yang berada di Desa Karanggayam, Kebumen, sebagai bentuk penegasan atas perbedaan silsilah tersebut.
"DIBAWAH INI ADALAH DATA DATA ASLI LELUHUR FAREL DI DESA KARANGGAYAM KEBUMEN."

Sebagai penutup, Nyai mengunggah data-data asli mengenai leluhur Abu Farel di Desa Karanggayam, Kebumen, sebagai bentuk klarifikasi dan bukti nyata.


















Penutup

Melalui klarifikasi ini, Nyai Raden Ayu Linawati menegaskan bahwa terdapat perbedaan garis keturunan dan leluhur antara dirinya dan Abu Farel. Ia berharap klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat serta memperjelas perbedaan silsilah di antara kedua pihak yang selama ini masih menjadi perdebatan.

Source: Nyai Raden Ayu Linawati

Editor: Hendra, S/Rumah-Muslimin
Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close