IMAM AL-YAFI'I (W 768 H) MENGITSBAT NASAB BA'ALAWI SEBAGAI DZURRIYAH RASULULLAH
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dalam dunia keilmuan Islam, terdapat tokoh-tokoh besar yang mewariskan ilmu dan hikmah kepada generasi selanjutnya. Salah satu di antaranya adalah Imam al-Yafi'i, seorang ulama besar dari Yaman yang dikenal sebagai sejarawan, peneliti, dan sufi dari kalangan Syafi'i. Keilmuan dan kesalehan beliau dikenal luas, dan dalam doa-doanya, Imam al-Yafi'i banyak meneladani Rasulullah, keluarga Nabi, sahabat, serta para ulama dan wali Allah yang mulia. Melalui doa ini, kita bisa melihat betapa mendalam kecintaan beliau terhadap keluarga Ba'alawi, yang dianggap sebagai pewaris keturunan Nabi.
Berikut ini adalah doa yang Imam al-Yafi'i panjatkan untuk memohon syafaat melalui keturunan Rasulullah, serta penghormatannya kepada para Awliya Allah dan keluarga suci Ba'alawi. Doa ini memberikan bukti betapa dalam penghargaan beliau terhadap keluarga Nabi dan mereka yang menjunjung tinggi ajaran Islam dengan penuh kebajikan. Tulisan ini dikutip melalui laman facebook Ja'far Hasan, Rabu (30/10/24):
Doa Imam al-Yafi'i:
Memohon Syafaat Melalui Keluarga Ba'alawi
بِسْـــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لله وَ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَ اللهُ أَكْبَر
Dustur Ilahi
Madad Yaa Sayyidi
Khayr al-Din al-Zarkali - رحمه الله - menulis dalam bukunya "Al-A'lam" tentang Imam al-Yafi'i - قدس الله سره :
اليافعي (٦٩٨ - ٧٦٨ هـ = ١٢٩٨ - ١٣٦٧ م)
عبد الله بن أسعد بن علي اليافعي، عفيف الدين: مؤرخ، باحث، متصوف، من شافعية اليمن.
Nisbahnya kepada Yafa’ dari Himyar. Ia lahir dan dibesarkan di Aden.
Berhaji pada tahun 712 H, kemudian kembali ke Yaman. Lalu kembali ke Mekkah pada tahun 718 dan menetap di sana hingga wafat.
Baca juga: Hubungan dan Kedekatan KH Hasyim Asy'ari Dengan Habaib
Di antara karya-karyanya adalah “Mir’at Al-Jinan wa Al-Ibarat Al-Yaqzan” dalam empat jilid, “Nashr Al-Mahasin Al-Ghalia” tentang keutamaan para Syekh, “Al-Durr Al-Nazim fi Khawas Al-Qur’an Al-Azim”, “Rawdh Al-Rayahin fi Manaqib Al-Salihin”, dan “Asna Al-Mafakhir fi Manaqib Shaykh Abdul Qadir”.
Dia adalah salah satu ulama besar Ahlusunnah, Imam dari mazhab Syafi'i, al-Arif Billah, al-Qutb dari para Wali Allah, Imam Afif al-Din Abdullah bin Asad al-Yafi'i al-Shafi'i yang menutup penulisan kitabnya "Mir'at al-Jinan" dengan doa berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
يا خير داع دعا في خيرة الأمم
يا سيد العرب العرباء قاطبة
إني بجاهك أدعو الله متثقا
بصاحبيك أبي بكر وصاحبه
بحق صهريك عثمان وحيدرة
أئمة الحق يالله أربعة
بحق سبطيك من قد شاع فضلهما
بطلحة بزبير بابن عوفهم
بابن زيد بعباس بحمزتهم
بجعفر ببنية بل بباقرهم
بالكاظمي بالرضا بالقاطمي فلهم
واستشفع الله بالهادي وعترته
بآدم ثم شيث ثم نوحهم
بحق عيسى بيحيى بل بوراثهم
بفتية الكهف بالكهف الذي نزلوا
بمريم ابنة عمران بآسية
بعائش ثم أزواج النبي ومن
واذكر نفيسة واستشفع برابعة
ببيت لحم ببيت القدس بل بقبا
بمكة بل ببطحاها بغار حرا
بالحجر بالحجر الأسود ثم بمن
بموقف الناس يوم الحج بل بهم
بليلة القدر مع شهر الصيام
وبالضحى مع تزاويح فضلهما
بحق صبح وظهر ثم عصرهما
بحق عرش وأملاك ثمانية
بجبريل وميكال وثالثهم
بحق فرقان الذكر الحكيم وبالسبع
بنافع بأبي عمر وبحمزتهم
بحق فضل الكسائي بابن عامرهم
بالشافعي بنعمان لمالكهم
بالتابعين فلا تمهل أويس فما
بحق قطب وإبدال هم أملي
بالترمذي بأبي داؤد بالنسائي
بالبيهقي بأصحاب الحديث معا
بابن دينار بالبصري بفرقدهم
أبي يزيد بمعروف بعتبتهم
وبالسرى ببشر بابن أدهمهم
بحق نساجهم والخشبي وبا
بحق سهل بسهل بابن خضرويه
بحق ذي النون بالدقاق إن لهم
بابن أسباط بل شاه وشيعته
ذاك الذي اعتاض في العليا بدايته
واذكر أبا الغيث والصياد أحمدهم
بابن العجيل بإسماعيل بالبجلي
بجوهر بهتار بابن يضمهم
وبالمريدين بالأشياخ في يمن
فإن في الجيلي منهم عبد قادرهم
ابن الرسول الذي ناداه مرسله
في ليلة قد رقى حجبا وارتفعا
بذي عقيب وما فيها وفي جند
بالزيلعي بفيروز بأحمد هم
بابن المسن بسفيان بسالمهم
بحرمة العارف ابن الرعب زاهدهم
وبابنه الشيخ موسى،
ثم أخوته بواد عمد بسادات بها، وبمن
بني أبا حفص الأخيار، kemudian بني
wahitfkan Yusuf selama kamu menunggu
Hadhramaut ada orang-orang mulia di dalamnya
Putra-putra Ba Alawi yang luhur dan mulia
Dan kelompok-kelompok di sekitarnya yang mendirikan nama mereka
Dan di kota Dhafar ada orang-orang dari keluarga Ba'alawi yang diminta pertolongan oleh orang-orang
Dengan hak syaikhku dan syaikh mereka.
Melalui mereka di Dhi Safal, semoga Allah melindungi negaraku.
Semoga aku dapat memenuhi kebutuhan dan melunasi utang mereka.
Dan ampunilah dosa-dosaku, walaupun itu termasuk dosa besar.
Semoga aku selalu sehat dan berbuat baik kepada kedua orang tua ....
[Mir’at al-Jinan wa Al-Ibarat al-Yaqzhan ; Imam Abdullah al-Yafi’i ; Vol. 4 ; Halaman. 269 - 271 ; Dar al-Kutub al-Ilmiyyah ; Beirut, Lebanon]
Baca juga: Imaduddin Cs Mirip Golongan Wahabi, Ini Alasannya
CATATAN TAMBAHAN :
Kita dapat melihat dalam doa panjang Imam Abdullah al-Yafi'i al-Shafi'i - قدس الله سره - ini, bahwa ia berdoa kepada Allah Ta'ala dan mencari syafaat Rasulullah - صل الله عليه وآله وسلم - para sahabat, keluarga suci Ahlulbait, lalu Imam al-Yafi'i menyebutkan nama-nama Awliya Allah dan ulama.
Hingga tiba saatnya Imam al-Yafi'i menyebutkan syaikhnya dari kalangan Awliya Allah dan keturunan Nabi di Yaman. Ia mengatakan (di akhir kata halaman 270 dan halaman 271):
وبالمريدين بالأشياخ في يمن
فإن في الجيلي منهم عبد قادرهم
ابن الرسول الذي ناداه مرسله
"Dan melalui para murid mereka (Awliya) yang menjadi Para Master di Yaman Ada penyembah kuat di antara mereka Dan keturunan Rasul (Allah) yang telah dipanggil oleh pesannya."
Lalu Imam al-Yafi'i berkata :
وحضرموت بها قوم بفضلهم
بنو أبا علوي والكرام بنوا
وعصبة في نواخي الشحر بل يبني
وفي ظفار رجال يستغاث بهم
بحق شيخي وأشياخ له.
"Dan di antara mereka di Hadhramaut adalah orang-orang yang mulia Putra-putra Ba'alawi mereka adalah keluarga yang terhormat dan mulia Dan klan-klan dari mereka mendirikan nama mereka sendiri Dan di kota Dhafar ada orang-orang dari mereka (dari Ba'alawi) yang diminta bantuan oleh orang-orang Dengan hak syaikhku dan syaikh mereka."
Di sini kita bisa melihat pertama-tama Imam al-Yafi'i menyebutkan bahwa di antara syaikhnya di Yaman terdapat keturunan Rasulullah - صل الله عليه وآله وسلم - para penyembah yang dianugerahi kekuatan spiritual. Lalu Imam al-Yafi'i merujuk pada keluarga Banu Aba Alawi (Ba'alawi) dan menyebutkan kemasyhuran dan keutamaannya.
Dan ini adalah bukti bahwa Imam al-Yafi'i mengakui (ithbat) bahwa keluarga Ba'alawi adalah keturunan Nabi yang menyampaikan pesan kenabian kepada umat manusia.
Tidak hanya mengakui keluarga Ba'alawi, tetapi Imam al-Yafi'i juga menyebutkan bahwa mereka adalah keluarga yang terhormat dan mulia, dan dari keluarga ini tersebar cabang-cabang yang masing-masing memiliki ketenaran dan keutamaan.
Ini adalah fakta bahwa Imam al-Yafi'i berdoa kepada Allah dalam doanya dan menjadikan keluarga Ba'alawi sebagai perantara untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan sebagai sarana untuk memperoleh ridha Allah.
Baca juga: Syajarah Al Mubarokah Bukan Kitab Abad ke 6 Tapi 12 Hijriyah
Dan ini adalah fakta bahwa selama kehidupan Imam al-Yafi'i (yang wafat pada tahun 768 H), keluarga "Banu Aba Alawi" atau keluarga Ba'alawi dikenal luas sebagai keturunan Nabi, dan ada banyak Awliya Allah di dalam keluarga ini.
Bukti ini seharusnya menjadi pelajaran dan renungan bagi mereka yang meragukan garis keturunan keluarga Ba'alawi, terutama di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan wilayah sekitarnya.
Imam al-Yafi'i yang dikenal sebagai ulama besar Syafi'i dan Qutb di kalangan Awliya Allah, dia mengakui keluarga Ba'alawi dan berdoa kepada Allah melalui syafaat.
Selain itu, Gus Rumail Abbas menambahkan:
Al-Yafi'i mendapati Al-Janadi (w. 732 H.), dan beberapa kali mengutip Al-Janadi sebagai referensi.
Kemungkinan nama "Bani Abi Alawi" di dalam kasidah itu bermaksud menyebut Imam Ubaidillah, karena Al-Janadi menyebut klan asyraf di Hadlramaut dengan "Al Abi Alawi" yang jadi kunyah untuk Imam Ubaidillah.
Jadi tidak hanya Baalawi yang dimaksud Al-Yafi'i, karena Imam Ubaidillah melahirkan tiga klan: Bin Bashri, Ba'alawi, dan Bin Jadid.
$ads={1}
Kesimpulan
Ja'far Hasan menutup tulisan diatas dan menyimpulkan:
Fakta ini membantah Kyai Imad yang menuduh Ba'alawi tidak ada kabar selama sekitar 500 tahun.
Imam Fakhruddin al-Razi wafat tahun 606 H, sementara Imam al-Yafi'i wafat tahun 768 H.
Artinya jarak antara keduanya hanya sekitar 160 tahun.
Dan pada masa Imam al-Yafi'i di sekitar tahun 700 Hijriyah bani Aba Alawi / Ba'alawi sudah masyhur. Sampai-sampai Imam al-Yafi'i berdo'a kepada Allah dengan bertawasul melalui keluarga bani Ba'alawi.
Berikut scanan kitabnya:
Sumber: Ja'far Hasan
Editor: Hendra, S
Demikian Artikel " Imam al-Yafi'i (W 768 H) Mengitsbat Nasab Ba'alawi Sebagai Dzurriyah Rasulullah "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -