RUMAH-MUSLIMIN.COM - Melalui akun Facebook pribadinya, Hanifah Al-Mawardi membuat sebuah pernyataan yang mengejutkan terkait Imaduddin bin Sarman, selasa (22/10/24). Dalam tulisannya, ia dengan tegas menyatakan bahwa nasib Imaduddin akan segera menghadapi kehancuran yang tak terhindarkan. Berikut adalah kutipan dari pernyataan lengkap Hanifah Al-Mawardi:
"Demi ALLAH!!! Sebentar lagi Imaduddin bin Sarman akan binasa hancur, dia taubat kepada Allah Azza Wa Jalla dan meminta maaf secara ikhlas tulus tanpa paksaan tidak di suruh, minta maaf kepada semua Ulama Kyai² Habaib, umat Muslim juga masyarakat dan kepada para Mufti juga Ulama dunia."
Pernyataan tersebut dengan tegas menyebut bahwa Imaduddin bin Sarman, yang sebelumnya dianggap memiliki kekuatan dan pengaruh, sekarang sedang berada di ambang kehancuran. Hanifah Al-Mawardi menyebut bahwa permintaan maaf dari Imaduddin kepada para ulama dan masyarakat luas mungkin akan menjadi langkah yang perlu ia ambil untuk menebus kesalahannya. Tuntutan untuk meminta maaf ini ditekankan sebagai langkah ikhlas yang harus dilakukan Imaduddin.
$ads={1}
"Posisi si Imaduddin sekarang mulai sedikit goyah dan melemah setelah dirinya dipecat dari kepengurusan NU, sudah tidak ada lagi kekuatan dan massa yang dimilikinya. Imad mulai tersungkur jatuh perlahan, pegangan serta pondasi dirinya mulai retak sebentar lagi rusak dan roboh."
Dalam pernyataan ini, Hanifah menekankan bahwa Imaduddin sudah tidak lagi memiliki massa yang dapat membantunya bangkit. Ia menyebut bahwa pondasi yang selama ini menopang Imaduddin sudah mulai hancur, dan dalam waktu dekat, ia akan menghadapi kehancuran total.
"Tidak akan ada yang membela serta mendukung dirinya, tidak akan pernah ada yang membantu di saat si Imad di serang oleh umat, para gerombolan milisi ASRABI pendukung pengikut pembela pengekor simpatisannya akan lari kabur ketakutan dan bersembunyi menyelamatkan diri masing²."
Hanifah menggambarkan bahwa dukungan yang tersisa terhadap Imaduddin akan runtuh, dan simpatisannya akan menghilang saat ia menghadapi krisis terbesarnya. Ia yakin bahwa tidak ada lagi kekuatan yang mampu mempertahankan posisi Imaduddin dalam situasi ini.
"Demi ALLAH!!! Sebentar lagi Imaduddin bin Sarman akan binasa hancur, dia taubat kepada Allah Azza Wa Jalla dan meminta maaf secara ikhlas tulus tanpa paksaan tidak di suruh, minta maaf kepada semua Ulama Kyai² Habaib, umat Muslim juga masyarakat dan kepada para Mufti juga Ulama dunia."
Pernyataan tersebut dengan tegas menyebut bahwa Imaduddin bin Sarman, yang sebelumnya dianggap memiliki kekuatan dan pengaruh, sekarang sedang berada di ambang kehancuran. Hanifah Al-Mawardi menyebut bahwa permintaan maaf dari Imaduddin kepada para ulama dan masyarakat luas mungkin akan menjadi langkah yang perlu ia ambil untuk menebus kesalahannya. Tuntutan untuk meminta maaf ini ditekankan sebagai langkah ikhlas yang harus dilakukan Imaduddin.
$ads={1}
Imaduddin Bin Sarman Mulai Goyah
Hanifah Al-Mawardi lebih lanjut menegaskan bahwa posisi Imaduddin saat ini mulai melemah setelah ia dipecat dari kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU). Hanifah menggambarkan bahwa kekuatan yang sebelumnya dimiliki Imaduddin mulai terkikis seiring dengan penurunan dukungan dari para pendukungnya."Posisi si Imaduddin sekarang mulai sedikit goyah dan melemah setelah dirinya dipecat dari kepengurusan NU, sudah tidak ada lagi kekuatan dan massa yang dimilikinya. Imad mulai tersungkur jatuh perlahan, pegangan serta pondasi dirinya mulai retak sebentar lagi rusak dan roboh."
Dalam pernyataan ini, Hanifah menekankan bahwa Imaduddin sudah tidak lagi memiliki massa yang dapat membantunya bangkit. Ia menyebut bahwa pondasi yang selama ini menopang Imaduddin sudah mulai hancur, dan dalam waktu dekat, ia akan menghadapi kehancuran total.
Prediksi Hanifah Al-Mawardi Tentang Dukungan Terhadap Imaduddin
Lebih lanjut, Hanifah juga memprediksi bahwa tidak akan ada lagi yang mau membela Imaduddin ketika ia menghadapi serangan dari umat. Bahkan, para pengikut dan simpatisan Imaduddin yang tergabung dalam kelompok yang disebutnya sebagai "milisi ASRABI" akan segera meninggalkannya."Tidak akan ada yang membela serta mendukung dirinya, tidak akan pernah ada yang membantu di saat si Imad di serang oleh umat, para gerombolan milisi ASRABI pendukung pengikut pembela pengekor simpatisannya akan lari kabur ketakutan dan bersembunyi menyelamatkan diri masing²."
Hanifah menggambarkan bahwa dukungan yang tersisa terhadap Imaduddin akan runtuh, dan simpatisannya akan menghilang saat ia menghadapi krisis terbesarnya. Ia yakin bahwa tidak ada lagi kekuatan yang mampu mempertahankan posisi Imaduddin dalam situasi ini.
Hanifah Mengklaim Pernyataannya Akan Terbukti
Dalam pernyataannya, Hanifah Al-Mawardi juga menegaskan keyakinannya bahwa apa yang ia katakan akan segera terbukti. Menurutnya, banyak perkataan yang sebelumnya ia sampaikan telah terbukti kebenarannya, dan ia yakin bahwa pernyataan ini pun akan mengikuti pola yang sama."Lihat dan buktikan saja lagi nih kata² SAYA, cepat atau lambat pasti akan Allah Azza Wa Jalla tampakkan diperlihatkan lagi seperti perkataan² lain yang sudah pernah SAYA sampaikan, banyak yang terbukti."
Hanifah memberikan peringatan tegas bahwa apa yang ia katakan bukan sekadar spekulasi, tetapi ia percaya penuh bahwa peristiwa yang ia prediksi akan terjadi, baik cepat maupun lambat. Keyakinannya didasarkan pada pengalaman sebelumnya di mana prediksinya terkait berbagai masalah telah terbukti.
Baca juga: 10 Catatan Akhir Tentang Polemik Nasab Sadah Ba'alawi
Kelompok Pendukung Imaduddin Tidak Lagi Memiliki Kekuatan
Hanifah juga menyebut bahwa satu-satunya kelompok yang masih membela Imaduddin adalah kelompok yang disebutnya sebagai "milisi Wahabi." Namun, menurutnya, mereka juga tidak memiliki kekuatan yang signifikan untuk mempertahankan Imaduddin."Hanya secuil dari gerombolan milisi Wahabi yang kini masih ada terdepan yang dalam membantu membela mendukung si Imaduddin, mereka juga tidak memiliki kekuatan apa pun."
Pernyataan ini memperlihatkan pandangan Hanifah bahwa dukungan terhadap Imaduddin sudah sangat lemah dan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapinya. Ia menilai bahwa kelompok-kelompok yang masih tersisa untuk membela Imaduddin sudah tidak lagi memiliki pengaruh yang berarti.
Baca juga: Syajarah Al Mubarokah Bukan Kitab Abad ke 6 Tapi 12 Hijriyah
"Awal dari kehancuran binasa nya Imaduddin bin Sarman bersama semua kawan² dan gerombolan milisi ASRABI MukImad sudah mulai di waktu saat ini. Tidak akan pernah main² Hanifah Al-Mawardi dalam hal urusan yang semacam ini!!"
Pernyataan ini menegaskan keyakinan Hanifah bahwa masa depan Imaduddin bin Sarman sudah tidak dapat diselamatkan, dan ia akan menghadapi kehancuran yang segera terjadi. Hanifah mengakhiri tulisannya dengan nada yang sangat yakin bahwa apa yang ia prediksi akan menjadi kenyataan.
Kesimpulan: Awal dari Kehancuran Imaduddin
Dalam pernyataan terakhirnya, Hanifah Al-Mawardi dengan tegas menyatakan bahwa kehancuran Imaduddin bin Sarman dan kelompoknya sudah dimulai. Ia menekankan bahwa dirinya tidak main-main dalam urusan seperti ini dan yakin bahwa apa yang ia katakan akan terbukti."Awal dari kehancuran binasa nya Imaduddin bin Sarman bersama semua kawan² dan gerombolan milisi ASRABI MukImad sudah mulai di waktu saat ini. Tidak akan pernah main² Hanifah Al-Mawardi dalam hal urusan yang semacam ini!!"
Pernyataan ini menegaskan keyakinan Hanifah bahwa masa depan Imaduddin bin Sarman sudah tidak dapat diselamatkan, dan ia akan menghadapi kehancuran yang segera terjadi. Hanifah mengakhiri tulisannya dengan nada yang sangat yakin bahwa apa yang ia prediksi akan menjadi kenyataan.
Sumber: Hanifah Al-Mawardi (حنیفہ ئن نبلسى ئلمۋردى)
Editor: Hendra, S
Demikian Artikel " Hanifah Al-Mawardi: Imaduddin Akan Menghadapi Kehancuran "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -