MAHDI AR-RAJA'I MENGITSBAT NASAB IMAM UBAIDILLAH, NYAI LINA: IMADUDDIN JUJUR!
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Perdebatan mengenai nasab Ba'alawi kembali memanas dengan munculnya kritik keras terhadap Haji Imaduddin terkait penyampaian kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah, yang ditahqiq oleh Sayyid Mahdi Ar-Raja'i. Salah satu kritik yang disampaikan oleh Nyai Raden Ayu Linawati menyoroti ketidaklengkapan dan ketidakjujuran dalam penyajian kitab tersebut, yang oleh beberapa pihak dianggap tidak menjadi bukti kuat untuk membatalkan nasab seseorang, khususnya keturunan Ba'alawi.
Nyai Linawati mempertanyakan kenapa Haji Imaduddin hanya berfokus pada Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah, sementara kitab tersebut tidak diakui sebagai sumber nasab yang sempurna atau jelas. "Isi kitab itu singkat dan tidak mencakup semua informasi yang diperlukan. Sebagai seorang yang dianggap ahli, seharusnya beliau menyampaikan dengan jujur dan menyeluruh, bukan hanya memilih bagian yang menguntungkan pandangannya," ungkap Nyai Linawati dalam keterangannya.
Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Bongkar Manipulasi Nasab di Kalangan Wali Songo
Dia juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penyampaian yang tidak adil, di mana Haji Imaduddin mengabaikan dua kitab nasab penting yang juga ditulis oleh Sayyid Mahdi Ar-Raja'i, yaitu Kitab Al-Adabā' Min Āl Abī Ṭālib dan Kitab Al-Mu'aqqibūn Min Āl Abī Ṭālib. Kedua kitab ini dianggap sebagai sumber nasab yang lebih sahih dan rinci dalam menjelaskan keturunan Ba'alawi, termasuk nasab dari Imam Ubaidillah, leluhur yang dihormati.
$ads={1}
"Saya menantang Haji Imaduddin untuk berani menyampaikan dan menjelaskan dua kitab ini dengan jujur, seperti halnya ia menyampaikan Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah. Jika ia benar-benar konsisten dan jujur sebagai seorang ahli, dia seharusnya terbuka terhadap seluruh bukti yang ada, bukan hanya memilih apa yang sesuai dengan agendanya," tegas Nyai Linawati.
Baca juga: Kesaksian Sejarah Leluhur Wali Songo dari Negeri Asal, Uzbekistan
Kritik ini membuka kembali diskusi tentang pentingnya kejujuran dalam penelitian nasab, terutama di kalangan para peneliti dan ahli ilmu. Penggunaan manuskrip asli dari abad ke-12 dan ke-13 Hijriah tidak dapat diklaim sebagai kitab sezaman tanpa penjelasan yang tepat, karena hal tersebut bisa menyesatkan masyarakat umum dan menimbulkan kebingungan.
Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati Tantang Debat Guru Gembul Terkait Nasab Wali Songo
Nyai Linawati, yang dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat menghormati tradisi ilmiah, menegaskan pentingnya integritas dalam setiap kajian. "Publik berhak mendapatkan informasi yang benar dan akurat, bukan setengah-setengah atau diolah untuk tujuan tertentu. Kejujuran adalah fondasi bagi setiap peneliti yang ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat."
Perdebatan ini menjadi perhatian penting di kalangan para ahli ilmu dan masyarakat, terutama bagi mereka yang mengikuti perkembangan nasab Ba'alawi. Kejelasan dan kejujuran dalam mengungkap sejarah keluarga ini dianggap sangat krusial untuk menjaga warisan keilmuan yang selama ini dijunjung tinggi oleh para ulama.
Sumber: Nyai Raden Ayu Linawati
Editor & Penulis: Hendra, S/rumah-muslimin
Demikian Artikel " Mahdi Ar-Raja'i Mengitsbat Nasab Imam Ubaidillah, Nyai Lina: Imaduddin Jujur! "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -