RUMAH-MUSLIMIN.COM | GAZA - Kekerasan terus melanda wilayah Gaza dengan meningkatnya serangan udara Israel yang menargetkan infrastruktur sipil. Pada salah satu serangan terbaru, setidaknya 13 warga Palestina tewas setelah sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi pengungsi dihantam oleh serangan Israel. Sekolah ini penuh dengan warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran, menjadikannya simbol dari penderitaan yang dirasakan oleh rakyat Gaza di tengah konflik yang semakin mematikan.
Peristiwa tragis ini bukanlah satu-satunya insiden yang menyoroti dampak mengerikan dari kekerasan di wilayah tersebut. Di Tepi Barat yang diduduki, penyiksaan terhadap jenazah warga Palestina oleh pasukan Israel dilaporkan terus berlanjut. Dalam insiden di Qabatiya, tentara Israel menggunakan buldoser militer untuk mengangkut empat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan sebelumnya. Penduduk setempat menyaksikan dengan duka dan ketidakpercayaan, menyatakan bahwa tindakan seperti ini hanya akan memperburuk ketegangan dan penderitaan di wilayah yang sudah lama menjadi medan konflik.
Menanggapi perkembangan terbaru ini, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyampaikan pidato yang mengutuk tindakan tersebut di Dewan Keamanan PBB. Dalam pidatonya, ia menyebut situasi di Gaza sebagai "bencana kemanusiaan" yang tidak dapat dibiarkan berlanjut. Ia juga mendesak adanya intervensi segera dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terdampak.
Perang di Gaza terus memakan korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar. Menurut laporan terbaru, lebih dari 41.391 warga Palestina telah tewas dalam serangan yang terus berlangsung, sementara 95.760 orang lainnya mengalami luka-luka, Sabtu (21/9/2024). Angka-angka ini menggambarkan betapa parahnya konflik yang berkepanjangan ini, dengan sebagian besar korban berasal dari kalangan warga sipil yang tidak bersalah.
$ads={1}
Perang Israel di Gaza terus berlanjut, meninggalkan jejak kehancuran yang semakin dalam di hati dan pikiran rakyat Palestina. Korban jiwa yang semakin banyak, kehancuran infrastruktur, serta krisis kemanusiaan yang terus memburuk menjadi bukti nyata dari kegagalan diplomasi dan perdamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik ini.
Sumber: www.aljazeera.com
(Hendra, S/rumah-muslimin)
