KRITERIA ULAMA NASAB OLEH SAYYIDIL WAWLI AL-URAIDHI AL-HUSAINI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Tidak sembarang orang dapat menjadi ulama nasab. Bahkan seorang ulama yang ahli dalam bidang ilmu tertentu seperti fiqih, tasawuf, tafsir sulit untuk menjadi ilmu nasab. Tidak hanya mesti belajar ilmu nasab, namun menurut Sayyidil Walid al-Uraidhi al-Husaini ada 5 kriteria jika ingin menjadi ulama nasab.
1. Berpengetahuan Luas dan Mendalam
Ia harus memiliki pengetahuan luas dan mendalam tentang apa yang ditulisnya, serta teliti dalam membuktikan dan memverifikasi apa yang dicatat, kuat dalam argumennya, serta memenuhi syarat-syarat ilmu nasab, aturan, dan ketetapannya.
أولا :
أن يتصف بالعلم الواسع والتبحر فيما يكتبه، وأن يكون دقيقاً في إثباته محققاً لما يدون، وقوياً بحجته مستكملاً لشروط علم النسب وضوابطه وثوابته
2. Tingkat Ketaqwaan, Kesalehan dan Kejujuran yang Tinggi
Kedua:Ia harus memiliki tingkat ketakwaan, kesalehan, dan kejujuran yang tinggi, serta menjaga integritas, hati nurani, dan sejarah agar tidak menerima suap terkait nasab. Ia harus jujur agar tidak berbohong tentang nasab sehingga menolak yang sah dan mengakui yang palsu, agar apa yang ia buktikan atau tolak tidak menjadi kesalahan sejarah yang dianggap sebagai dokumen yang sah setelah beberapa waktu.
ثانياً :
أن يكون على جانب كبير من التقوى والصلاح والأمانة، وأن يراعي الذمة والضمير والتاريخ حتى لا يرتشي على الأنساب، وأن يكون صادقاً لئلا يكذب في النسب فينفي الصريح ويثبت اللصيق، حتى لا تذهب ما أثبته أو نفاه مسلمة تاريخية وتعتبر بعد فترة من الزمن وثيقة يؤخذ بها
3. Ia harus menjauhi keburukan dan perbuatan tercela, menjauh dari godaan duniawi dan jebakan yang tidak diridhai Allah, karena hal itu akan merusak reputasinya dan mencemari rekam jejaknya sehingga pendapatnya tidak dianggap. Jika ia bertakwa kepada Allah dan menjaga integritas, ia akan dihormati oleh kalangan khusus dan umum, dan pendapatnya akan diterima ketika membuktikan atau menolak nasab.
$ads={1}
ثالثاً :
أن يكون متجنباً للرذائل والفواحش، مبتعداً عن العرض الزائل والانزلاق فيما لا يرضي الله، لأن ذلك سيسقط هيبته وتسود صفحته ولا يعتد بقوله. وإذا اتقى الله وراعى الأمانة، فإنه سيكون مهاباً في نفوس الخاصة والعامة وقوله مأخوذ به إذا أثبت أو نفى
Keempat:
Ia harus memiliki keberanian dalam berbicara dan membuat keputusan, serta memiliki kekuatan jiwa agar tidak gentar oleh pengaruh dari orang-orang berkuasa dan berpengaruh yang mungkin memerintahkannya melakukan kesalahan atau melarangnya dari kebenaran. Karena itu akan merusak sejarah dan mengubah nasab dengan memasukkan orang-orang yang tidak berhak dan menutupi nasab orang-orang yang memiliki hubungan keturunan yang sah.
رابعاً :
أن يتصف بشجاعة القول والحكم، وقوة النفس لئلا تأخذه رهبة من أهل الشوكة والجاه والنفوذ فيأمره بباطل أو ينهاه عن حق، ففي ذلك تشويه للتاريخ وتحريف لدخول اللصقاء والمتلصصين على النسب، وغمض ودثر لأنساب أناس لهم رابطة انتساب بالذرية الصالحة
Kelima:
Salah satu sifat yang dianjurkan adalah ahli nasab harus memiliki tulisan tangan yang baik, karena pohon nasab tidak pantas ditulis kecuali dengan tulisan yang indah. Diriwayatkan dari Imam Ali bin Abi Thalib (a.s.) bahwa ia berkata: "Tulisan yang baik menambah kejelasan kebenaran."
أولا :
أن يتصف بالعلم الواسع والتبحر فيما يكتبه، وأن يكون دقيقاً في إثباته محققاً لما يدون، وقوياً بحجته مستكملاً لشروط علم النسب وضوابطه وثوابته
2. Tingkat Ketaqwaan, Kesalehan dan Kejujuran yang Tinggi
ثانياً :
أن يكون على جانب كبير من التقوى والصلاح والأمانة، وأن يراعي الذمة والضمير والتاريخ حتى لا يرتشي على الأنساب، وأن يكون صادقاً لئلا يكذب في النسب فينفي الصريح ويثبت اللصيق، حتى لا تذهب ما أثبته أو نفاه مسلمة تاريخية وتعتبر بعد فترة من الزمن وثيقة يؤخذ بها
3. Ia harus menjauhi keburukan dan perbuatan tercela, menjauh dari godaan duniawi dan jebakan yang tidak diridhai Allah, karena hal itu akan merusak reputasinya dan mencemari rekam jejaknya sehingga pendapatnya tidak dianggap. Jika ia bertakwa kepada Allah dan menjaga integritas, ia akan dihormati oleh kalangan khusus dan umum, dan pendapatnya akan diterima ketika membuktikan atau menolak nasab.
$ads={1}
ثالثاً :
أن يكون متجنباً للرذائل والفواحش، مبتعداً عن العرض الزائل والانزلاق فيما لا يرضي الله، لأن ذلك سيسقط هيبته وتسود صفحته ولا يعتد بقوله. وإذا اتقى الله وراعى الأمانة، فإنه سيكون مهاباً في نفوس الخاصة والعامة وقوله مأخوذ به إذا أثبت أو نفى
Keempat:
Ia harus memiliki keberanian dalam berbicara dan membuat keputusan, serta memiliki kekuatan jiwa agar tidak gentar oleh pengaruh dari orang-orang berkuasa dan berpengaruh yang mungkin memerintahkannya melakukan kesalahan atau melarangnya dari kebenaran. Karena itu akan merusak sejarah dan mengubah nasab dengan memasukkan orang-orang yang tidak berhak dan menutupi nasab orang-orang yang memiliki hubungan keturunan yang sah.
رابعاً :
أن يتصف بشجاعة القول والحكم، وقوة النفس لئلا تأخذه رهبة من أهل الشوكة والجاه والنفوذ فيأمره بباطل أو ينهاه عن حق، ففي ذلك تشويه للتاريخ وتحريف لدخول اللصقاء والمتلصصين على النسب، وغمض ودثر لأنساب أناس لهم رابطة انتساب بالذرية الصالحة
Kelima:
Salah satu sifat yang dianjurkan adalah ahli nasab harus memiliki tulisan tangan yang baik, karena pohon nasab tidak pantas ditulis kecuali dengan tulisan yang indah. Diriwayatkan dari Imam Ali bin Abi Thalib (a.s.) bahwa ia berkata: "Tulisan yang baik menambah kejelasan kebenaran."
خامساً :
من الصفات المستحسنة أن يكون النسابة جيد الخط، لأن التشجير لا يليق به إلا الخط الحسن. وقد نقل عن الإمام علي بن أبي طالب (عليه السلام) قوله: "الخط الحسن يزيد الحق وضوحاً.
Refrensi: As Sayid Walid al-Uraidhi al-Huasaini dalam kitab Ghayatul Ikhtishar fi Ansabis Sadah al-athar.
Sumber: Gus Abdul Wafi
Demikian Artikel " Kriteria Ulama Nasab Oleh Sayyidil Walid al-Uraidhi al-Husaini "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -