6 Amalan Menyambut Hari Raya Idul Adha

6 AMALAN MENYAMBUT HARI RAYA IDUL ADHA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Hari raya idul adha merupakan salah satu hari termulia di sisi Allah Swt

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إن أعظم الأيام عند الله يوم النحر

"hari paling agung disisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha)"

Di hadits yang lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يوم عرفة ويوم النحر وأيام التشريق عيدنا أهل الإسلام وهي أيام أكل وشرب

"hari Arofah, Hari Kurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita ummat Islam. dan itu adalah hari makan-makan dan minum "

Baca juga:Perbedaan Pendapat Penentuan Puasa Arafah

Amalan Menyambut Hari Raya Idul Adha

Ada beberapa amaliyah dalam menyambut Hari raya idul adha, berikut amalan-amalannya:

1. Takbiran

Takbiran bukan hanya dianjurkan ketika malam hari raya, dalam Islam ada 2 Takbiran yang dianjurkan, pertama Takbir malam 2 hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) waktunya dimulai dari terbenamnya matahari malam hari raya sampai Imam masuk untuk melaksanakan sholat Ied. takbir pertama ini dinamakan Takbir Mursal.

yang ke 2 adalah Takbir Idul Adha atau Takbir Muqoyyad, takbir ini mungkin jarang diamalkan dan diperhatikan oleh sebagian masyarakat kita. Dibaca setiap melaksanakan sholat bagi siapapun, waktunya cukup lama yaitu 5 hari, dimulai dari subuh hari Arofah sampai Ashar hari Tasyriq terakhir.

2. Menghidupkan malam Idul Adha dengan ibadah

قال أصحابنا : يستحب إحياء ليلتي العيدين بصلاة أو غيرها من الطاعات

) واحتج ) له أصحابنا بحديث أبي أمامة عن النبي صلى الله عليه وسلم من أحيا ليلتي العيد لم يمت قلبه يوم تموت القلوب )

Para ulama sangat menganjurkan untuk menghidupkan malam hari raya dengan Ibadah, malam yang paling banyak terlalaikan, karena sabda Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Barang siapa yang menghidupkan 2 malam hari raya dengan ibadah, maka hatinya tak akan mati ketika banyak hati orang lain mati."

Menghidupkan malam hari raya dengan ibadah bisa dilakukan dengan menambah ibadah melebihi malam- malam biasanya seperti :

- sholat Isya-subuh berjamaah

- Sholat Sunnah Witir 3 Raka'at

- Membaca Al-Quran 1 juz

- Sholat Tahajjud 2 Rokaat

- Berdoa melangitkan harapan. Imam Syafi'i berkata malam hari raya Idul Adha adalah salah satu dari 5 malam mustajab untuk berdoa:

قال الشافعي رحمه الله وبلغنا أن الدعاء يستجاب في خمس ليال ليلة الجمعة والعيدين وأول رجب ونصف شعبان قال الشافعي وأستحب كل

ما حكيته في هذه الليالي

$ads={1}

3. Mandi (waktu masuk mulai tengah malam hari raya)

يسن (الغسل) لكل من العيدين ويدخل وقته من نصف الليل ليتسع الوقت لأهل السواد الآتين إليها قبل الفجر لبعد خطتهم

4. Memakai pakaian dan wewangian terbaik yang ia miliki (meskipun tidak baru dan tidak berwarna putih)

ويسن الغسل للعيدين و ان لم يرد الحضور لانه يوم زينة ويندب التطيب للذكر باحسن ما يجده عند الطيب و التزين باحسن ثيابه و افضلها البيض الا ان يكون غيرها

احسن

و يندب ان يلبس الرجال والنساء احسن ما لديهم من ثياب سواء كانت جديدة او مستعملة بيضاء او غير بيضاء باتفاق

Kecuali bagi wanita, maka bagi yang hadir sholat Ied tidak dianjurkan bahkan bisa tidak boleh untuk memakai wewangian/parfum, apalagi bagi wanita yang masih muda, apalagi bagi yang yakin akan berpapasan dengan lelaki yang bukan mahromnya.

5. Tidak makan apa-apa kecuali setelah pulang dari Sholat Ied Adha

ويمسك في الأضحى للاتباع وليمتاز يوم العيد عما قبله بالمبادرة بالأكل أو تأخيره أي من حيث الأصل وإن كان صائماً فيما قبل الأضحى

. ومقطراً فيما قبل عيد الفطر لأن المراد شأنه ذلك

6. Berkurban

Ini adalah Inti dari Idul Adha yang karenanya hari ini dinamakan "Idul Adha" atau hari raya kurban, berbagi rezeki dan kebahagiaan kepada sesama dengan cara berkurban kambing, sapi atau unta.

ما عمل ابن آدم يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم، وإنه ليؤتي يوم القيامة بقرونها وأشعارها وأظلافها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع بالأرض، فطيبوا بها نفسا

" tidaklah manusia melakukan amal yang lebih baik di hari Idul Adha selain mengalirkan darah (kurban), dan kelak dihari kiamat kurban itu akan didatangkan (sebagai saksi kebaikan) utuh dengan tanduk, rambut dan kakinya. dan darahnya diterima oleh Allah sebelum menetes ke tanah, maka relakanlah kurbanmu "

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan kepada Sayyidah Fathimah :

قومي إلى أضحيتك فاشهديها، فإنه يغفر لك عند أول قطرة من دمها كل ذنب عملتيه

"pergilah dan saksikan kurbanmu, karena ketika awal darahnya menetes, Allah mengampuni dosa-dosa yang kau lakukan "

Catatan: berkurban hukumnya tidak wajib, bagi yang mampu sangat-sangat dianjurkan, akan tetapi bagi yang tidak mampu (bukan tidak mau) maka tidak terkena dosa atau cela. Sayyidina Abdullah Bin Mas'ud pernah berkata:

إني لأدع الأضحى وإني لموسر مخافة أن يرى جيراني أنه حتم على

"terkadang aku sengaja tidak berkurban padahal aku mampu, karena aku takut tetanggaku melihat dan mereka mengira kurban hukumnya wajib "

Baca juga: Fiqih Kurban Idul Adha: Pengertian, Tata Cara dan Tanya-Jawab

Untuk siapa daging kurban dibagikan?

Menurut para ulama dalam Madzhab Syafi'i, sunnah bagi orang yang berkurban untuk memakan sebagian daging kurbannya, dan wajib baginya menyedekahkan sebagian daging kurbannya. Kecuali jika kurban wajib (kurban Nadzar) maka orang yang berkurban tidak boleh memakan dagingnya sama sekali (semuanya wajib disedekahkan)

وَأَمَّا الْأَكْلِ مِنْهَا فَيُسْتَحَبّ وَلَا يَجِب هَذَا مَذْهَبْنَا وَمَذْهَبِ الْعُلَمَاءِ كَافَّةً إِلَّا مَا حُكِيَ عَنْ بَعْضِ السَّلَف أَنَّهُ أَوْجَبَ الْأَكْلَ مِنْهَا ... لِظَاهِر هَذَا الْحَدِيثَ فِي الْأَمْرِ بِالْأَكْلِ ، مَعَ قَوْله تَعَالَى : ( فَكُلُوا مِنْهَا ) ، وَحَمَلَ الْجُمْهُورِ هَذَا الْأَمْرِ عَلَى النَّدْبِ أَوْ الْإِبَاحَة ، لَا سِيَّمَا وَقَدْ وَرَدَ بعد الحظر

يجب التصدق بقدر ينطلق عليه الاسم : لأن المقصود إرفاق المساكين ، فعلى هذا : إن أكل الجميع ، لزمه ضمان ما ينطلق عليه الاسم

Sebagian ulama mengatakan bahwa daging kurban sebaiknya dibagi 3: 1/3 untuk yang berkurban dan keluarganya, 1/3 untuk kerabat-sahabat, tetangganya, 1/3 untuk dibagikan kepada faqir- miskin yang membutuhkan.

Oleh: Lora Ismael Al Kholilie

Editor: rumah-muslimin

Demikian Artikel " 6 Amalan Menyambut Hari Raya Idul Adha "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close