MEMPOSISIKAN ILMU DAN AMAL SESUAI KEDUDUKANNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - "Hendaklah seorang hamba itu mengetahui bagian-bagian ibadah yang di tuntut/diwajibkan untuk melakukannya, yang mana amal ibadah tersebut menjadi hak allaah atas hambaNya"
Setiap ilmu mempunyai derajatnya masing-masing sesuai kedudukannya dalam agama, ada yang fardhu, sunnah, mubah, makruh bahkan yang haram.
Setiap amaliah yang fardhu, maka fardhu pula untuk mempelajarinya.
ilmu yang fardhu adalah ilmu yang derajatnya paling utama di dalam agama, yang harus kita dahulukan dalam mempelajarinya ketimbang ilmu-ilmu yang lain.
Apa gunanya orang yang rajin berdzikir dan berdoa jika tidak pernah mengetahui cara sholat dan thoharoh...?
Bukan berarti berdzikir dan berdoa itu adalah perbuatan yang salah, ia tetap perbuatan baik. Namun orang yang terlena dengan banyak dzikir dan doa tapi tidak pernah mau memperhatikan dan mempelajari ilmu fardhu (sholat, thoharoh...dll) maka ia membuang waktunya sia sia.
Apa gunanya orang yang banyak amalan/wirid tapi ia tidak tahu caranya membaca kitabullaah..?
bukan berarti banyak amalan/wirid itu perbuatan salah, ia tetap perbuatan baik.
Namun orang yang terlalu sibuk dengan banyak amalan/wirid tapi tidak pernah mau membaca kitabullaah dan tidak pernah mau mempelajarinya maka ia telah meninggalkan yang lebih utama demi sesuatu yang kurang utama.
Setiap ilmu yang fardhu maka wajib pula untuk di utamakan dalam menuntut/mempelajarinya ketimbang ilmu-ilmu yang lain.
Seharusnya, Ketika ilmu fardhu telah di kuasai maka barulah memperbanyak ilmu selainnya,
Setiap amalan yang fardhu maka wajib pula di dahulukan mengamalkannya ketimbang amalan amalan yang lain, meskipun amalan itu juga termasuk amalan yang baik.
Ketika amalan/ibadah fardhu telah di lakukan maka baru lah ditambah dengan amalan-amalan yang sunnah.
$ads={1}
Jangan sampai sunnah di utamakan sedangkan yang fardhu di tinggalkan.
Maka posisikan lah ilmu dan amalan sesuai kedudukannya masing-masing, utamakanlah mempelajari dan mengamalkan sesuatu sesuai keutamaan(kewajiban) dan derajat kewajibannya masing-masing.
Zaman sekarang kebanyakan orang maunya mempelajari yang mudah mudah saja. jika suatu ilmu itu terasa sulit baginya, maka tidak akan ia pelajari, meskipun ilmu tersebut adalah ilmu yang wajib untuk di ketahui sebagai seorang muslim.
kebanyakan orang mau nya mengamalkan yang mudah mudah saja.
jika sesuatu amalan itu terasa sulit baginya, maka tidak akan ia amalkan, meskipun itu adalah amalan yang wajib ia lakukan sebagai seorang muslim.
Ini semua di sebabkan oleh Ke-MALAS-an dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.
serta tidak bisa mem-POSISI-kan kedudukan suatu ilmu sesuai derajat kewajiban dan keutamaan nya masing-masing.
Akhirnya sekarang.., timbul lah generasi-generasi yang rajin dzikir dan sholawat tapi tidak bisa baca Qur'an. Mereka lebih suka belajar dzikir/sholawat ketimbang belajar baca Qur'an, sebab belajar dzikir/sholawat itu lebih mudah ketimbang belajar baca Qur'an.
ketika ada ceramah-ceramah, acara yang hingar bingar, berpesta pesta maka mereka meramai-ramai hadir, namun ketika majelis Ilmu mereka merasa berat untuk hadir dan ikut belajar. Sebab mendengar ceramah dan majelis yang hingar bingar itu lebih mudah dan mengasyikkan ketimbang duduk belajar di majelis ilmu.
Ketika kau rajin berdzikir/sholawat/berdoa/wiridan namun engkau juga bisa membaca Qur'an itu baru top...,
Ketika engkau rajin ibadah sunnah sedangkan ibadah wajib tidak pernah engkau tinggalkan maka itu baru super..
POSISIKAN ILMU DAN AMAL ITU SESUAI KEDUDUKAN NYA MASING MASING.
Source: Zulkifli Baraqbah
Demikian Artikel " Memposisikan Ilmu dan Amal Sesuai Kedudukannya "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -