ALASAN WARGA MUHAMMADIYAH TERUS BERKURANG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Seorang alumni Mu'allimin semalam bercerita. Tentang masjid Muhammadiyah di tempat tinggalnya. Ia baru tinggal di daerah situ satu bulanan lamanya. Bahwa jamaah Muhammadiyah di sekitarnya sudah hampir habis tak bersisa. Tentu dia salah satunya. Sementara yang lainnya adalah salafi, tablighi, nahdli serta MTA. Bahkan salah satu takmirnya adalah orang Nahdliyin dari Jawa Timur.
Untung suasanya saling menghargai. Bahkan takmirnya yang Nahdliyin itu menghormati status wakaf masjidnya. Oleh karenanya pemateri pengajian rutinannya ada yang tetap berasal dari PCM setempat. Ketika alumni ini berbincang dengan warga dan jamaah, alasannya ternyata sederhana. Mereka merasa bahwa Muhammadiyah "tidak punya ulama". Maka iapun menyampaikan bahwa itulah yang menjadi salah satu fokus perhatian Muhammadiyah saat ini.
$ads={1}
Memang Muhammadiyah adalah gerakan modern. Dulunya berisi para kyai dan pedagang. Namun terjadi pergeseran sosiologis. Kini banyak diisi oleh akademisi dan birokrat. Bahasa kedua kelompok masyarakat ini memang sering tidak sederhana. Tidak mudah dikunyah oleh masyarakat akar rumput. Maka jarak semakin menganga. Yang atas semakin elit, yang bawah semakin tertepikan.
Status kemodernan Muhammadiyah memang perlu ditopang para cendekia dan profesional. Akan tetapi statusnya sebagai gerakan Islam tidak akan bisa bertahan tanpa ulama. Tentu penceramah itu banyak dan bisa dibuat mendadak, tapi pengakses turats-lah yang sebetulnya dibutuhkan. Ustadz gayeng dan pemateri tematik tentu penting dan berguna, tapi itu ibarat snack pengganjal perut. Sementara makanan utamanya adalah ngaji tuntas dan sistematis yang membentuk bangunan pandangan dunia.
Source: Anton Ismunanto
Demikian Artikel " Alasan Warga Muhammadiyah Terus Berkurang "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -