AHLI GENETIK DAN DNA: TES DNA TIDAK BISA MENGETAHUI LELUHUR SESEORANG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Sebuah artikel ilmiah " Sense about Science" menjelaskan bahwa horoskop menggunakan pernyataan yang tidak jelas yang menurut penerimanya lebih disesuaikan daripada yang sebenarnya (disebut sebagai 'efek Forer').
Tes keturunan genetik juga melakukan hal serupa, dan banyak tes yang melebih-lebihkan jauh melampaui bukti yang ada tentang asal usul manusia.
Anda tidak dapat melihat DNA dan membacanya seperti buku atau peta perjalanan. Pada umumnya, tes-tes ini tidak dapat memberi tahu Anda hal-hal yang diklaimnya, tes-tes ini tidak lebih dari sekedar astrologi genetik.
Y-DNA and mtDNA cannot be used for ethnicity estimates, but can be used to find one's haplogroup, which is unevenly distributed geographically. Direct-to-consumer DNA test companies have often labeled haplogroups by continent or ethnicity (e.g., an "African haplogroup" or a "Viking haplogroup"), but these labels may be speculative or misleading
Y-DNA dan mtDNA tidak dapat digunakan untuk perkiraan etnis, tetapi dapat digunakan untuk menemukan haplogroup seseorang , yang tidak merata secara geografis. Perusahaan pengujian DNA yang dapat berhubungan langsung ke konsumen sering memberi label haplogroup menurut benua atau etnis (misalnya, "haplogroup Afrika" atau "haplogroup Viking"), tetapi label ini mungkin spekulatif atau menyesatkan.
$ads={1}
Seandainya saja terpetakannya DNA keluarga Nabi berhaplogroup ‘J1’, yang konon berawal dari tes DNA dua orang keluarga Kerajaan Yordania dan kemudian menyebar ke keluarga sayid yang lain merupakan suatu yang benar, maka hal ini patut dipertanyakan keakuratan dan kesahihannya.
Kenapa? dikarenakan beberapa ahli nasab seperti Ibnu al-Funduq dalam kitab Lubab al-Ansab, al-Razi dalam kitab Syajarah al-Mubarokah, menolak ketersambungan silsilah nasab keluarga Qatadah yang merupakan asal usul keluarga kerajaan Yordania.
Selagi belum ada penelitian yang memperhatikan secara menyeluruh keterwakilan jumlah sampel serta pelacakan terhadap individu secara sahih menyatakan dirinya sebagai keturunan tertentu, maka hal tersebut belum bisa menjadi bukti kebenaran mutlak. Artinya DNA-nya valid tetapi metodologinya memiliki keterbatasan. Maka jangan pernah mengatakan pasti, selagi kita tidak punya sampel asli dan terpelihara kondisinya.
Buktinya Pernyataan di atas didukung pula oleh beberapa kasus yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan Y-DNA haplogroup antara anak dan bapak. Seorang bapak yang melakukan tes DNA dengan 67 marker memiliki haplogroup ‘R-L21’ sedangkan anaknya memiliki haplogroup ‘I-L126’45. Begitu pula dengan hasil penelitian Zhang, dkk, menemukan perbedaan antara haplogroup bapak dan anak. Haplogroup bapak ‘Q’ dan haplogroup anak ‘O’
Beberapa ahli genetik dalam penelitiannya mengatakan bahwa tes DNA tidak dapat memberikan informasi akurat tentang keturunan. Mereka mengatakan bahwa profil genetik tidak dapat memberikan informasi akurat tentang nenek moyang seseorang.
Baca juga: Nasab Ba'alawi Diakui Puluhan Naqobah Internasional
Deborah Bolnick, ahli genetika Universitas Connecticut menjelaskan bahwa:
“Menyamakan kesamaan genetik dengan keturunan genetik sangatlah problematis. Karena tes ini membandingkan DNA peserta tes dengan sampel orang-orang di masa lalu yang sangat terbatas, kita tidak tahu apakah penanda genetik yang sama berasal dari orang tersebut, atau bahkan dari komunitas atau kelompok budaya yang lebih luas.
Komunitas lain kemungkinan besar memiliki penanda genetik yang sama, dan peserta tes mungkin memiliki kesamaan genetik yang lebih besar dengan komunitas kuno yang tidak termasuk dalam perbandingan. Selain itu, tingkat kesamaan genetik dapat memberi tahu Anda apakah seseorang memiliki kerabat genetik yang dekat atau jauh, namun tidak dapat mengetahui apakah mereka merupakan nenek moyang langsung.
Ahli genetika evolusioner di University College London, Prof Balding, mengatakan bahwa berita tentang orang terkenal yang berhubungan dengan tokoh sejarah seringkali berasal dari materi publik relation yang disediakan oleh perusahaan pengujian genetik.
Bahkan, Prof Thomas mengatakan bahwa gagasan kita dapat membaca nenek moyang kita langsung dari gen adalah hal yang "tidak masuk akal". Ini bisnis, dan bisnisnya adalah astrologi genetik
Secara Fiqh.
Pertemuan ke-16 Majma’ Fiqh Islamy / Komite Fikih Islam yang digelar di Mekkah pada 2002 dan dihadiri oleh ulama dan pakar di bidang kedokteran, menghasilkan beberapa rekomendasi terkait penggunaan DNA untuk memastikan nasab, antara lain: DNA digunakan dengan penuh kehati-hatian dan prosedur yang ketat. Kaidah penetapan nasab yang telah diakui syariat, harus lebih dikedepankan.
Selain itu, DNA tidak boleh di pergunakan untuk menafikan nasab yang telah dipastikan kebenarannya secara syariat. Penggunaan DNA diperbolehkan dalam kondisi-kondisi tertentu, misalnya tidak teridentifikasinya nasab karena beberapa faktor, seperti ketiadaan bukti fisik ataupun bukti tertulis.
Menurut komite fiqh ini pula, DNA sah dipakai untuk mengidentifikasi bayi-bayi yang tertukar ketika berada di rumah sakit.
Mengenai penetapan nasab jauh dengan menggunakan DNA, Ibrahim bin Mansur al-Hasyimi menulis dalam kitabnya al-Ifadhah halaman 19 bahwa metode tersebut adalah metode bid’ah dan batil, karena kesepakatan lembaga Fiqih Islam memutuskan bahwa DNA tidak bisa menetapkan nasab jauh.
وقد أجمع المجمع الفقهي الاسلامي على أن هذا الحمض النووي المعرو بDNA لا يثبت الانساب البعيدة
“Telah bersepakat lembaga Fiqih Islam bahwa al-Himdh al-Nawwi yang dikenal dengan DNA tidak dapat menetapkan nasab jauh”
Sebagai penutup:
Kesimpulan:
“KEDEWASAAN DALAM BERILMU ITU PENTING, JANGAN MEMAKSAKAN APA YANG ANDA TAHU SEBAGAI SUATU YANG ABSOLUT”.
Jangan menjadi Wahabi merasa paling benar sendiri
Sumber:
1. https://senseaboutscience.org/activities/genetic+astrology?
3. Royal, dkk. Inferring Genetic Ancestry: Opportunities, Challenges, and Implications. Am J Hum Genet. 2010 May 14; 86(5): 661–673.
4. Emery, dkk. Estimates of Continental Ancestry Vary Widely among Individuals with the Same mtDNA
5. Abu-Amero, dkk. Saudi Arabian Y-Chromosome diversity and its relationship with nearby regions. BMC Genetics 2009, doi:10.1186/1471-2156-10-59
6. http://tanzeehalawi.blogspot.com/2017/09/527.html
Zein Hafy. Jejak Genetik: Melampaui Batas DNA seri#16, TV Perwira Bangsa. 45 https://forums.familytreedna.com/forum/paternal-lineages-y-dna/y-dna-haplogroups-snps-basics/22923- father-s-y-haplogroup-different
Zhang, T, dkk. The finding of disaccord in haplogroup prediction by online software in a father-son pair. Forensic Science International: Genetics Supplement Series. S1875-1768(17)30246-9. 2017.
8. https://www.bbc.com./news/science-environment-21687013?
Oleh: Kyai Fahrur
Demikian Artikel " Ahli Genetik dan DNA: Tes DNA Tidak Bisa Mengetahui Leluhur Seseorang "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -