SYA'BAN: BULAN PERUBAHAN DAN KEBAIKAN
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Bulan Sya'ban merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Pada bulan ini Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak puasa sunnahnya. Bahkan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam hampir berpuasa penuh pada bulan Sya'ban kecuali di hari terakhir bulan agar tidak mendahului bulan Ramadhan. Adapunya dalilnya sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
$ads={1}
Selain itu, diriwayat lain Rasulullah mengatakan bahwa bulan yang dicintai untuk melaksanakan puasa sunnah yaitu bulan Sya'ban.
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
Aisyah berkata:
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
Baca juga: Malam Nisfu Sya'ban Oleh Syekh Yusri Rusydi al-Hasani
Sya'ban, Bulan Perubahan dan Kebaikan
Setidaknya ada 3 makna dari kata "Sya'ban" menurut para ahli bahasa dalam kitab "Madza fi Sya'ban":
1. Beragam dan bercabangnya kebaikan.
2. Tersiar dan jelas kebaikan-kebaikannya.
3. Jalan menuju kebaikan.
Dalam bulan Sya'ban terjadi beberapa peristiwa, di antaranya:
Perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Haram.
Rasulullah shallahu alaihi wasallam sholat menghadap ke Masjidil Aqsho selama kurang lebih 17 bulan semenjak sampai di Madinah. Lalu akhirnya pada bulan Sya'ban tahun 2 H, Allah mengabulkan keinginan Rasulullah kembali ke kiblat kakeknya, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yaitu ka'bah di Masjidil Haram.
Mengapa Rasulullah diperintahkan menghadap Masjidil Aqsho? Bukankah itu kiblat orang-orang Yahudi? Ya, tujuan perintah Allah itu untuk menyadarkan orang-orang Yahudi bahwa ajaran Nabi Muhammad sejatinya sama dengan yang dibawa Nabi Musa alaihissalam karena mereka mengklaim, merekalah yang paling mengikuti ajaran Nabi Musa. Ternyata hal itu tidak membuat mereka berubah, lantas Allah merubah kiblat menjadi kembali ke Masjidil Haram.
Baca juga: 7 Persoalan Malam Nisfu Sya'ban
Beralihnya kiblat ke Masjidil Haram menjadi bukti cinta Allah kepada Rasulullah karena mengabulkan keinginannya.
{ وَلَسَوۡفَ یُعۡطِیكَ رَبُّكَ فَتَرۡضَىٰۤ }
"Dan sungguh, Tuhanmu selalu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi senang."
[Surat Adh-Dhuhaa: 5]
Rasulullah shallahu alaihi wasallam selalu meningkatkan ibadah dan kebaikannya di bulan Sya'ban. Ketika ditanya mengapa demikian, beliau menjawab:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
"Bulan Sya'ban memang bulan yang sering kali dilupakan banyak orang karena terletak antara Rajab dan Ramadan." (HR. Nasai)
Mengapa Rasulullah meningkatkan ibadah dan kebaikan di bulan Sya'ban? Karena untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan, supaya saat Ramadan tiba, fisik dan jiwa mudah diajak beribadah dan menjalankan kebaikan-kebaikan yang pahala dan balasannya berlipat ganda.
Banyak kita dapati, di awal Ramadan orang-orang begiti semangat beribadah dan meramaikan masjid. Sayangnya seminggu kemudian semangat mereka berkurang dan minggu-minggu berikutnya tidak lagi semangat beribadah, bahkan meninggalkan ibadah dan kebaikan yang mereka lalukan di awal Ramadan. Ini kerap terjadi karena di bulan Sya'ban mereka tidak ada perubahan dan tambahan kebaikan.
Oleh: Ustadz Achmad Ainul Yaqin
Demikian Artikel " Sya'ban: Bulan Perubahan dan Kebaikan "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -