SIKAP MAKMUM SAAT IMAM SHALAT SHALAT (IMAM TETAP) TIDAK DATANG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Masjid umumnya memiliki struktur pengurusan seperti Ketua DKM, Wakil Sekertaris, Bendahara hingga Marbot masjid. Biasanya imam masjid sudah ditentukan oleh pihak DKM, jadi selama 5 waktu shalat sudah ada jadwal masing-masing imam yang memimpin shalat berjama'ah.
Bagaimana kondisinya jika Imam Shalat yang telah ditunjuk tak kunjung datang? apa yang mesti dilakukan? bolehkah jama'ah langsung mengambil tempat sebagai imam?
Baca juga: Kapan Waktu Berdiri Saat Iqamah Dikumandangkan? Ini Pendapat 4 Mazhab
Berikut penjelasan Gus M Syihabuddin Dimyathi yang disampaikan melalui akun facebooknya:
1. Ketika para jama'ah datang dan imam belum datang, bila Masjid tidak memiliki imam tetap, maka para jama'ah memajukan seseorang untuk menjadi imam.
2. Bila masjidnya memiliki imam tetap, bila tempat si imam dekat, maka jama'ah mengirim seseorang untuk mengetahui kabarnya, agar imam datang atau memberi izin seseorang untuk mengimami.
3. Bila tempat si imam jauh, atau saat ditengok ketempatnya sedang tidak ada, jika ia dikenal berakhlak baik, tidak tersinggung bila ada orang lain maju menjadi imam, tidak menimbulkan fitnah karena hal itu, maka dianjurkan salah satu jama'ah maju mengimami, juga untuk menjaga awal waktu shalat.
4. Yang paling berhak menjadi imam dalam kondisi ini adalah yang paling utama menjadi imam dan paling disukai imam.
5. Bila jama'ah takut fitnah atau disakiti imam, maka menunggu imam.
6. Bila imam ditunggu lama tidak datang juga, dan khawatir kehabisan waktu shalat seluruhnya, maka mereka mendirikan shalat berjamaah sendiri.
$ads={1}
Ketentuan-ketentuan ini berdasarkan hadits :
ذَهَبَ لِيُصْلِحَ بَيْنَ بَنِي عَمْرٍو بْنِ عَوْفٍ فَقَدَّمَ النَّاسُ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَحَضَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يُنْكِرْ عليهم
"Rasulullah pernah pergi untuk mendamaikan sesama Bani Amr bin Auf, kemudian para sahabat memajukan Sayyidina Abu Bakar radhiyallah ‘anh (untuk menjadi imam shalat), kemudian Nabi tiba sementara mereka berada dalam posisi shalat, Nabi tidak mengingkari mereka.”
Sepertinya sekarang ketentuan ini kurang diperhatikan, ada imam tetap pun yang lain tetep maju
Referensi : Muhadzdzab & Majmu' 4/207, Dar Fikr
(فَإِنْ حَضَرَ وَالْإِمَامُ لَمْ يَحْضُرْ فَإِنْ كَانَ لِلْمَسْجِدِ إمَامٌ رَاتِبٌ قَرِيبٌ فَالْمُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْفُذَ إلَيْهِ لِيَحْضُرَ لِأَنَّ فِي تَفْوِيتِ الْجَمَاعَةِ عَلَيْهِ افْتِيَاتًا عَلَيْهِ وَإِفْسَادًا لِلْقُلُوبِ وَإِنْ خَشِيَ فَوَاتَ أَوَّلِ الْوَقْتِ لَمْ يَنْتَظِرْ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " ذَهَبَ لِيُصْلِحَ بَيْنَ بَنِي عَمْرٍو بْنِ عَوْفٍ فَقَدَّمَ النَّاسُ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَحَضَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يُنْكِرْ عليهم ")
(الشَّرْحُ) حَدِيثُ قِصَّةِ بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ مِنْ رِوَايَةِ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدَيْ قَالَ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ إذَا حَضَرَتْ الْجَمَاعَةُ وَلَمْ يَحْضُرْ إمَامٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لِلْمَسْجِدِ إمَامٌ رَاتِبٌ قَدَّمُوا وَاحِدًا وَصَلَّى بِهِمْ وَإِنْ كَانَ لَهُ إمَامٌ رَاتِبٌ فَانٍ كَانَ قَرِيبًا بَعَثُوا إلَيْهِ مَنْ سَيَعْلَمُ خَبَرَهُ لِيَحْضُرَ أَوْ يَأْذَنَ لِمَنْ يُصَلِّي بِهِمْ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا أَوْ لَمْ يُوجَدْ فِي مَوْضِعِهِ فَإِنْ عَرَفُوا مِنْ حُسْنِ خُلُقِهِ أَنْ لَا يَتَأَذَّى بِتَقَدُّمِ غَيْرِهِ وَلَا يَحْصُلُ بِسَبَبِهِ فِتْنَةٌ اُسْتُحِبَّ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَحَدُهُمْ وَيُصَلِّي بِهِمْ لِلْحَدِيثِ الْمَذْكُورِ وَلِحِفْظِ أَوَّلِ الْوَقْتِ وَالْأَوْلَى أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْلَاهُمْ بِالْإِمَامَةِ وَأَحبهُمْ إلَى الْإِمَامِ وَإِنْ خَافُوا أَذَاهُ أَوْ فِتْنَةً انْتَظَرُوهُ فَإِنْ طَالَ الِانْتِظَارُ وَخَافُوا فَوَاتَ الْوَقْتِ كُلِّهِ صَلُّوا جَمَاعَةً هَكَذَا ذَكَرَ هَذِهِ الْجُمْلَةَ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ
Oleh: Gus M Syihabuddin Dimyathi
Editor: rumah-muslimin
Demikian Artikel " Sikap Makmum Saat Imam Shalat (Imam Tetap) Tidak Datang "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -