ORANG AWAM BERDEBAT TENTANG URUSAN AGAMA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Saya paling marah kalau ada orang awam berdebat tentang urusan agama. Karena kebodohannya menjadikan (hati) yang lapang menjadi sempit. Udzur yang luas buat ulama dan awam dibatasi pada awam saja. Seolah ulama tidak mungkin salah dan tidak boleh diberikan uszur.
Anda tahu Abu Dzar Al-Ghifari?
Saya rasa semua muslim tahu nama Abu Dzar Al-Ghufari. Mungkin banyak juga yang telah membaca sirohnya. Tapi tidak banyak yang tahu hadisnya.
Hadis Muttafaqun 'Alaihi di bawah ini merupakan salah satunya.
عن المعرور بن سويد قال: رأيت أبا ذر رضي الله عنه وعليه برد وعلى غلامه برد، فقلت: لو أخذت هذا فلبسته كانت حلة، وأعطيته ثوبا آخر، فقال: كان بيني وبين رجل كلام، وكانت أمه أعجمية فنلت منها، فذكرني إلى النبي -صلى الله عليه وسلم- فقال لي: أساببت فلانا؟، قلت: نعم قال: أفنلت من أمه؟ ، قلت: نعم، قال: إنك امرؤ فيك جاهلية ، قلت: على حين ساعتي هذه من كبر السن ؟، قال: نعم، هم إخوانكم جعلهم الله تحت أيديكم، فمن جعل الله أخاه تحت يده فليطعمه مما يأكل، وليلبسه مما يلبس، ولا يكلفه من العمل ما يغلبه، فإن كلفه ما يغلبه فليعنه عليه
Singkatnya, Abu Dzar Al-Ghifari mencacat ibu seseorang dari sahabat. Kemudian diadukan perbuatan itu kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam. Maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam menegurnya dengan mengatakan: Sesungguhnya pada dirimu ada perilaku jahiliyah.
$ads={1}
Tentu saja Abu Dzar Al-Ghifari sangat terkejut mendengar teguran Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam. Beliau tidak habis pikir kok bisa dirinya yang termasuk sabiqun awwalun, Pasukan Badar, dan penyebab Kabilah Ghifar masuk Islam masih memiliki perilaku jahiliyah?
Ulama kadang juga tidak cocok menjadi pemimpin. Karena ia memiliki kelemahan dalam kepemimpinan dan menejerial. Ia tidak memiliki kemampuan menjalankan tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban kekuasaan.
Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar:
قال: قلت: يا رسول الله ألا تستعملني؟ قال: فضرب بيده على منكبي. ثم قال: يا أبا ذر إنك ضعيف وإنها أمانة، وإنها يوم القيامة خزي وندامة، إلا من أخذها بحقها وأدى الذي عليه فيها
Tidak diragukan tingginya kedudukan Abu Dzar dikalangan sahabat serta keutamaannya yang besar dalam Islam, dakwah dan jihad. Meskipun begitu Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam menolak memberikan jabatan kepadanya. Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam berkata: Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu lemah. Dan sesungguhnya jabatan adalah amanah.
Baca juga: Sikap Orang Awam kepada Wali Allah yang Berbuat Dosa
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
هذا الحديث أصل عظيم في اجتناب الولايات، لا سيما لمن كان فيه ضعف عن القيام بوظائف تلك الولاية
"Hadis itu adalah dalil yang agung tentang (anjuran) menjauhi kekuasaan terutama bagi orang yang memiliki kelemahan dalam menjalankan tugas-tugas kekuasaannya."
Hadis itu satu sama lainnya saling menafsirkan. Ambillah ilmu tentang hadis dari orang yang memahaminya. Sehingga tidak jatuh dalam kesalahan dalam memahami dan mentanzilkannya.
Itu tentang Abu Dzar Al-Ghifari.
Abu Bakar dan Umar yang lebih tahu tentang tentang kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam dan maksudnya tetap kadang ada ilmu yang luput dari keduanya.
Udzur itu berlaku buat ulama dan awam. Bahkan udzurnya ulama lebih besar dari awam. Hanya kaum khawarij yang menolak memberikan udzur kepada ulama. Buat mereka, ulama yang keliru akan dikafirkan kemudian dihalalkan darahnya. Kita berlindung dari kesesatan dan kebathilan.
Oleh: Hafidin Achmad Luthfie
Demikian Artikel " Alasan Pemimpin Zalim Dipilih oleh Rakyatnya "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -