TATA CARA BERSUCI DAN MENGGUNAKAN KLOSET BERDIRI (URINOAR)

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Setelah aktivitas buang air kecil dan buang air besar maka diwajibkan untuk melakukan istinjak (mensucikan najis). Fungsi istinjak yaitu untuk menghilangkan najis yang melekat pada tubuh terutama lubang/saluran kencing dan dubur ketika selesai aktivitas. Karena salah satu syarat sah shalat adalah bersih daripada najis yang melekat pada tubuh, oleh sebab itu istinjak merupakan hal yang wajib mesti dilakukan.

Ada 2 tipe kloset kencing laki-laki yang umumnya dapat ditemui di fasilitas umum seperti Mal, Supermarket, Taman bermain dan lain-lain.

Tipe kloset kencing pria yang pertama adalah jongkok dan yang kedua adalah urinoar (berdiri). Di sini kami akan membahas bagaimana Cara Bersuci dan Menggunakan Kloset Berdiri (Urinoar) sesuai syariat islam. Berikut penjelasannya,

Cara Menggunakan Kloset Berdiri (Urinoar) Sesuai Syariat

Pada prinsipnya, setelah BAK atau BAB, wajib melakukan istinjak (mensucikan najis), bisa dengan air, atau bisa dengan batu, ada bisa keduanya. Pastikan setelah beristinjak najisnya hilang, baik di alat kemaluan ataupun di bagian dubur. 

Khusus pembahasan tentang buar air kecil di Urinoir, maka perlu diperhatikan:

1. Air Kencingnya normal saja, jangan terlalu kencang untuk menghindari cipratan najis (air kencing) ke kaki, celana, atau baju. 

2. Lebih amannya Urinoir nya diberi penghalang agar cipratan najis tidak sampai keluar (lihat foto). Jika tidak ada, perlu hati hati agar cipratan najis tidak ke mana mana

3. Setelah selesai, maka alat kemaluan harus disiram/disucikan agar najisnya hilang. Caranya? Nah ini yang perlu diperhatikan. 

Baca juga: Tingkatan Thaharah (Bersuci) Menurut Imam Al-Ghazali

Cara Bersuci Menggunakan Kloset Berdiri (Urinoar)

1. Ada yang mensucikannya dengan cara mendekatkan alat kemaluan ke tempat keluarnya air, yaitu semacam besi kecil berlobang tempat keluar air. Cara ini agak riskan, karena bisa jadi celana  bisa menyentuh najis di sekitar Urinoir

2. Dengan cara menadahi air yang keluar dari saluran besi kecil pakai telapak tangan sampai penuh, lalu siramkan ke alat kelamin. Jadi telapak tangan ini fungsinya sama kayak gayung. Lakukan berulang-ulang sampai yakin kalau najisnya hilang.. Jangan lupa berdeham atau batuk, serta alat kelaminnya diurut untuk menuntaskan pipis.. pastikan yang mengurut tangannya sendiri, bukan tangan orang lain.. gak bahaya ta? Haha

3. Terkadang air keluar dari Urinoir tidak melalui saluran besi kecil itu, krena memang tidak ada saluran besi tersebut, tapi mengalir di sekitar "dinding"  bagian dalam. Pada kasus ini, jika memungkinkan langsung menempelkan alat kelamin ke didining tempat mengalirnya air tersebut, ya bisa dilakukan. Tapi sekali lagi hal ini riskan, karena celana yang dipakai bisa menyentuh cipratan najis di sekitar Urinoir.

Maka cara yang aman, tetap menadahi air yang keluar di sekitar dinding itu dengan telapak tangan, ckup tempelkan telapak tangan, lalu tunggu sampai telapak tangan itu dipenuhi air. Kalau sudah penuh, bisa disiramkan ke alat kelamin. Lakukan berulang-ulang. Tapi pertanyaannya, apa telapak tanganny gak mutanajjis? Caranya, sebelum menempelkan telapak tangan ke dinding Urinoir, pencet dulu tombol untuk mengeluarkan air untuk menyiram dinding tersebut. Lakukan beberapa kali, anggaplah itu sbegai cara menghilangkan najis hukmiyyah yang tidak kelihatan, sama halnya seperti menyiram najis di lantai. 

Wallahu A'lam bis Sowab

Oleh: Holilur Rohman

Editor: rumah-muslimin

Demikian Artikel " Tata Cara Bersuci dan Menggunakan Kloset Berdiri (Urinoar) "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -