ILMU DIWARISKAN KEPADA MURID BUKAN ANAK
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Para ulama dari zaman dahulu berusaha sekuat tenaga untuk mencari murid-murid yang hebat agar bisa meneruskan perjuangan mereka bahkan sebagian daripada ulama sampai berpindah negara untuk mencari murid seperti yang dilakukan oleh al-Imam Syafi’i berpindah dari Iraq ke Mesir.
Sebab itulah kita melihat pewaris para ulama itu para muridnya seperti al-Imam Syafi’i diwarisi oleh al-Buwaithi, al-Juwaini diwarisi oleh al-Ghozaly dan banyak contoh lain yang bisa saya sebutkan cuma 2 contoh ini cukup untuk poin yang saya inginkan.
Ada beberapa kasus yang tidak ikut qoidah ini yaitu ilmu seseorang diwarisi oleh anaknya seperti Tajudin Assubuki mewarisi keilmuan ayahnya Taqiyyudin Assubuki atau Jamal Arromli mewarisi keilmuan ayahnya Syihab Arromly.
hal ini bisa terjadi karena anak disini merangkap menjadi murid juga bahkan seorang anak lebih akan sering berjumpa dengan ayahnya yang ulama daripada murid-muridnya yang lain maka potensi seorang anak ulama jika dimanfaatkan akan melebihi orang-orang lain dalam mendapatkan ilmu ayahnya yang seorang ulama.
Menurut saya sebab kenapa seorang anak jarang mewarisi keilmuan ayahnya karena unsur keterbiasaan berjumpa ayahnya sehari-hari sehingga anak tersebut lebih melihat basyariyah ayahnya daripada keilmuannya yang menurut saya hal ini adalah perkara yang sangat normal.
$ads={1}
karena anda akan melihat seorang ulama mempunyai banyak murid dari luar kota bahkan luar negri akan tetapi malah orang yang satu kota dengannnya dan bahkan keluarganya sendiri jarang mengambil manfaat dari beliau atau bahkan malah memusuhinya.
Akan tetapi dalam kehidupan kita di Nusantara ini saya banyak melihat anak seorang kiai akan menjadi gus atau anak seorang Habib akan menjadi habib juga secara otomatis tanpa melawati cara normal yang ditempuh oleh ayahnya dan pendahulunya.
Hal ini sebenarnya adalah Tabu dalam keilmuan karena kedudukan keilmuan diwariskan kepada orang yang paling alim setelah guru bukan kepada keturunannya tanpa melihat kealiman akan tetapi hal ini semakin hari saya melihat semakin normal karena beberapa sebab.
Ilmu itu adalah nurun (Cahaya) akan tetapi tidak menurun
Oleh: Habib Ali Baqir al-Saqqaf
Demikian Artikel " Ilmu Diwariskan Kepada Murid Bukan Anak "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -