BERHUJJAH MENGGUNAKAN NADZOM AZ-ZUBAD

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Nazm Shafwah Zubad adalah ringkasan dari kitab Zubad tulisan Syarafuddin al-Barizi (738 H) yang diringkas oleh Ibnu Arsalan (844 H). 

Sidna syekh Abdullah al-Jufri sering kali ketika menyebutkan masalah fikih maka dalilnya ya nazm Zubad ini. Karena memang Shafwah Zubad ini dalam fikih Syafi'i sudah seperti dalil, sebagaimana dalam masalah Nahwu ketika perlombaan membaca kitab atau diskusi maka dalil-dalil nahwunya ya pakai nazm Alfiyah Ibn Malik. 

Metode menjadikan nazm Zubad sebagai dalil ini memang metode yang mutawarats (diwariskan) dari para ulama terdahulu. Dalam muqaddimah at-Taqrirat as-Sadidah, sayyid Ahmad bin Ahmad al-Kaff menyebutkan bahwa ndalil pakai nazm Zubad itu memang metodenya Habib Zein bin Smith yang disebut oleh syekh Mushthafa Abdunnabi sebagai syaikh asy-Syafi'iyyah fil 'alam 'alal ithlaq. Di sana dituliskan:

واستشهدت كثيرا بالمنظومة الفقهية المباركة (صفوة الزبد) للعلامة أحمد ابن أرسلان على طريقة شيخنا الحبيب زين في تدريسه، وهي طريقة علمائنا الشافعية في حضرموت والحجاز وغيرهما في الاستشهاد والاستدلال كثيرا بها، وذلك مما يبعث عند الطالب همة في حفظها فيحفظ مسائلها والتي تعتبر زبدة الفقه كما سماها ناظمها 

Tujuan para masyayikh sering mengutip nazm ini adalah supaya thalib terdorong untuk menghafalnya. Karena memang seorang thalib sangat dianjurkan menghafal matan, dan menjadikannya sebagai dalil, agar ilmu terpetakan dengan baik di fikirannya. 

Habib Ahmad bin Hasan al-Haddad menyanjung para penghafal nazm Zubad dengan menuliskan (Ta'liq at-Taqrirat as-Sadidah hlm. 25):

هنيئا لمن يحفظ الزبد * وطوبى لهم بحصول الرشد

فيا فوز حفاظها بالمنى * ونيل العطيات من غير حد

كتاب عظيم وسيم فخيم * حوى زبد العلم فرعا وحد

وعلم الكلام وعلم الأصول * وأخلاق قلب وضبط الجسد

"selamat bagi para penghafal Zubad kebaikan bagi mereka dengan dihasilkannya petunjuk,

maka sungguh para penghafalnya akan memperoleh cita-cita dan mendapatkan anugrah tanpa batas,

kitab yang agung indah dan mulia yang mencakup intisari ilmu baik itu permasalahan cabang ilmu fikih maupun definisi²,

dan juga mencakup ilmu kalam dan ilmu Ushul fiqih akhlak hati, serta pengolahan jasad!"

Dan metode ini bukan hanya dalam fikih, melainkan di semua ilmu, para ulama pendidik akan menanamkan pentingnya menghafal nazm, dan menjadikannya sebagai dalil dalam ilmu tersebut. 

Di pesantren-pesantren salafiyah sudah sangat lumrah sekali yang namanya menghafal Alfiyah Ibnu Malik dan menjadikannya sebagai hujjah. Bahkan di pesantren Mama Ahmad Maribaya, ketika para alumni menziarahi pusara sang guru, mereka melantunkan bait-bait Alfiyah sebagai hadiah. 

$ads={1}

Mengenai pujian terhadap Alfiyah Ibnu Malik, Ibnul Wardi (w. 749 H.) yang terkenal sebagai penulis Nazm Fikih Syafi'i terbesar yang sampai kepada kita, yaitu al-Bahjah al-Wardiyah yang berisi sekitat 5000 bait. Beliau pernah melantunkan sebuah syair memuji para penghafal Alfiyah Ibn Malik (al-Kutub al-Mukawwinah, Syekh Ali Jum'ah, Dar-Shalih, hlm. 499):

يا عائبا ألفية ابن مالك * وغائبا عن حفظها وفهمها

أما تراها قد حوت فضائلا * كثيرة فلا تجر في ظلمها

وازجر لمن جادل من يحفظها * برابع وخامس من اسمها

"Wahai orang yang mencela Alfiah Ibnu Malik  dan tidak menghafal serta memahaminya,

Apakah kamu tidak melihat bahwa ia menghimpun keutamaan yang banyak? maka janganlah kamu semena-mena mendzaliminya,

Dan laranglah orang yang mendebat penghafal Alfiyah dengan (mengatakan huruf ke) empat dan kelima dari nama kitab Alfiyah!"

Nama kitab Alfiyah Ibnu Malik adalah الخلاصة, huruf keempatnya ص dan huruf ke limanya ه (tanpa menghitung ال ma'rifat), jika digabungkan menjadi صه isim fi'l amr yang maknanya "diamlah!". Maksudnya kalo ada orang yang ngajak debat penghafal Alfiyah suruh diem aja!

اللهم اجعلنا ممن حفظ الفنون بحفظ المتون

Oleh: Mohamad Yusup

Demikian Artikel " Berhujjah Menggunakan Nadzom az-Zubadk "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -