NGAJI TALAQQI, NGAJI YANG DITINGGALKAN UMAT ISLAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ngaji yang ditinggalkan banyak umat Islam sekarang ini adalah ngaji talaqqy, yaitu membaca isi kitab di hadapan guru. Saya tidak perlu memuji-muji al-Allamah Syaikh Abdul Aziz as-Syahawi. Karena pujian kepada beliau, datang dari orang-orang yang oleh umat ini dikenal sebagai orang-orang besar di dalam ilmu agama dan dakwah. Apalah arti pujian dari saya dibandingkan pujian para tokoh yang jasanya kepada agama dan umat ini, tidak bisa dihitung dengan jari.
Saya yang hanya debu menempel di kaki para ulama, cukup mengucapkan syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah karena diberi kesempatan membaca 40 hadits dari Ringkasan Shahih al-Bukhari, dan 20 halaman dari Kitab Fathul Qarib karya Imam Ibnu Qasim al-Ghazi. Kesempatan yang menurut saya jarang didapat.
Kembali lagi ke topik ngaji, ngaji talaqqi ini tidak semua orang mau menjalani. Karena ngaji talaqqi ini harus mengorbankan urusan dunia walaupun hanya untuk satu hari. Andaikan bisa ke Kairo, Tarim, Amman, Baghdad atau Damaskus, saya ingin manfaatkan waktu untuk ngaji talaqqi seharian. Mumpung para ulama besar masih hidup.
$ads={1}
Kebanyakan orang Islam hanya mau ngaji kuping dan ngaji yang mendatangkan rezeki. Fenomena itu juga terjadi pada keluarga kyai atau ustadz, meskipun tidak semuanya. Ada istri ustadz yang mendukung suaminya ceramah, tapi tidak mendukung suaminya mengaji talaqqi. Alasannya, terus kapan waktu buat keluarga. Kan keluarga butuh "family time", "healing", "shopping", dan ping ping lainnya. Padahal, ustadz yang mengaji talaqqi itu ibarat truk tangki BBM yang harus rutin mengisi muatan di Depot BBM. Ustadz itu bukan sedang menambah gizi pengetahuannya saja tapi juga gizi rohaninya. Istri-istri ustadz yang tidak mendukung suami-suami mereka mengaji, berarti lebih suka menjadikan agama sebagai komoditas yang ditukar dengan kenikmatan dunia. Dan tidak ada keberkahan dari amplop bisyaroh yang diberikan suami dengan menghalangi ngaji talaqqi.
Ngaji talaqqi punya fungsi menyeimbangkan akal dengan nurani. Karena dengan membaca kitab di hadapan guru, orang yang mengaji talaqqi sedang menyambungkan ruhaninya dengan generasi salaf. Apalagi, jika guru yang diambil ilmunya adalah orang-orang yang tersisa dari generasi salaf, seperti Syaikh Abdul Aziz as-Syahawi.
Haibah Syaikh Abdul Aziz begitu terasa ketika al-faqir membaca hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Atmosfer risalah seperti terasa menyelimuti suasana majelis yang sederhana. Dan yang luar biasa, Syaikh Abdul Aziz as-Syahawi hapal redaksi matan-matan hadits di dalam Shahih al-Bukhari, secara kata per kata! Masya Allah...
Andai saya diberi waktu lebih banyak, saya akan baca semua matan Fiqih Syafi'i dan talaqqy surat al-Fatihah kepada beliau. Karena selain ulama di bidang fiqih, Syaikh Abdul Aziz as-Syahawi adalah ulama di bidang qiro'at dan tashawwuf. Beliau adalah mutafannin (orang yang menguasai banyak disiplin ilmu keislaman).
Di akhir pertemuan, beliau mendoakan semoga saya bisa ke Mesir, ke tempat beliau...aamiin aamiin qobūl ya Rabb
Oleh: KH. Abdi Kurnia Djohan
Demikian Artikel " Ngaji Talaqqi, Ngaji yang Ditinggalkan Umat Islam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -