KETAATAN MURID SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Tentang ketaatan murid terhadap gurunya dikisahkan pernah suatu malam saat turun hujan lebat, di pelataran rumah Syaikhona Kholil Bangkalan sudah ada seorang kakek sepuh yang lumpuh dan berjalan dengan cara ngesot.
Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan salah satu ulama besar di masanya. Syaikhona yang melihatnya langsung berkata pada para santri: "Siapa yang bersedia menggendongnya?"
"Saya bersedia wahai guru," jawab salah seorang santri.
Kemudian santri itu pun menggendongnya, dan ketika sampai di depan pintu rumah Syaikhona, beliau langsung menyambutnya dengan penuh hormat dan takdzim pada tamu sepuh itu.
Sesudah Syaikhona dan tamunya selesai berbincang-bincang, Beliau kembali berkata: "Siapa yang bersedia menggendong orang tua ini dan mengantarkannya?".
$ads={1}
Santri yang menggendong tadi kembali berkata: "Saya wahai guru".
Ketika santri itu pergi menggendong tamu gurunya, syaikhona berkata kepada para santri: "Saksikanlah sesungguhnya ilmu-ilmuku sudah dibawa oleh dia (santri yang menggendong tamunya)!"
Baca juga: Ijazah Syaikhona Kholil Bangkalan dan Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki
Di kemudian hari diketahui bahwa santri yang menggendong orang tua itu menjadi Rois Akbar Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari.
Ternyata tamu tersebut adalah Nabi Khidir Alaihi Salam.
Kanthong umur
Sumber: Majelis Al Awwabiin
Demikian Artikel " Ketaatan Murid Syaikhona Kholil Bangkalan "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -