BIOGRAFI SYEKH SALIM BIN ABDULLAH BIN SAAD BIN SUMAIR AL-HADRAMI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Beliau adalah Al-Allamah seorang yang sangat Alim, Al-Mu’allim yang menjadi pengajar, Al-Qadhi yang menjadi juru putus dalam hukum, As-Siyasi seorang yang ahli politik, Al-Khobir Bisy-Syu`un Al-Askariyyah seorang ahli dalam bidang kemiliteran, Al-Faqih seorang ahli fikih, Asy-Syaikh seorang guru besar.
Bisa dibayangkan betapa komplitnya beliau, mungkin seperti pejuang² Palestina sekarang ini, seorang ahli militer, politisi, yang sangat alim dalam ilmu agama, beliau juga da`imudz dzikr selalu melanggengkan dzikir mengingat Allah, banyak membaca Kitabullah Al-Qur’an Al-Karim, bahkan Syaikh Ahmad Al-Hadhrawi menceritakan beliau mengkhatamkan Al-Quran saat thawaf di Baitullah.
Beliau adalah Syaikh Salim bin Abdillah bin Sa'd bin Abdillah bin Sumair Al-Hadrami Asy-Syafi'i. Lahir di desa Dzi Ashbah, termasuk desa yang berada di Hadramaut Yaman. Dan belum di ketahui tahun kelahirannya.
Beliau tumbuh dan berkembang dibawah asuhan ayah beliau sendiri, membaca Al-Qur'an sampai mutqin dan mempelajari berbagai macam disipilin ilmu agama dan syariat, yaitu Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Mu’allim Abdullah bin Sa’d bin Sumair Al-Hadrami.
$ads={1}
Memang seperti inilah seharusnya seorang ayah, mengajari berbagai macam ilmu agama baik yang wajib, sunah, mubah, makruh, haram maupun lainnya. Karena itu merupakan kewajibannya, bukan kewajiban guru madrasah atau pesantren. Kalau tidak bisa, maka wajib baginya mencarikan guru untuk mengajarkan agama. Dan status guru agama hanya membantu menggugurkan dosa daripada orang tua, sudah selayaknya mendapatkan terimakasih dan penghormatan yang layak.
Beliau Syaikh Salim selain belajar kepada ayahnya, juga belajar kepada berbagai ulama Hadramaut. Akhirnya dengan kesungguhan dan dibarengi kecerdasan beliau menguasai berbagai disiplin ilmu dan menyebar serta mengajarkan kepada yang lainnya, para murid pun datang silih berganti kepada beliau untuk meneguk mata air keilmuannya.
Diantara murid beliau yang paling nampak adalah As-Sayyid Al-Habib Abdullah bin Thaha Al-Haddar Al-Haddad dan Asy-Syaikh Al-Faqih Ali bin Umar Baghuzah.
Beliau dengan keluasan ilmunya, akhirnya nampak kemasyhurannya dan berbagai macam puisi pujian dari para ulama pun terlontar tertuju kepada beliau, diantaranya adalah dari Asy-Syaikh Al-Allamah Abdullah bin Ahmad Basaudan.
Selain aktivitas beliau dalam ilmu syariat, beliau juga berpartisipasi didalam perpolitikan, juga memiliki keahlian dengan peralatan² perang. Bayangkan, politisi zaman dulu paham tentang ilmu agama, bahkan bukan sekedar paham, tapi sangat paham dan menjadi guru besar.
Beliau pernah diutus ke India untuk memilih seorang Ahli Kemiliteran bagi Daulah Katsiriyah yang berada di selatan Hadramaut untuk urusan perlindungan. Beliau juga pernah membeli berbagai macam peralatan perang modern dari Singapura dan mengirimkannya ke Hadramaut.
Beliau memiliki posisi strategis yaitu sebagai penasihat Sultan Abdullah bin Muhsin, yang mana beliau tidak memberi nasehat kecuali dari pendapatnya. Dan ketika mana sultan tidak sependapat dengannya dan tidak mengikuti nasehatnya, sewenang-wenang dengan pandangan pribadi, akhirnya beliau pergi dalam keadaan marah menuju india kemudian Jawa.
Beliau wafat di Batavia yang sekarang bernama Jakarta pada tahun 1271 Hijriyah atau 1855 Masehi.
Beliau meninggalkan beberapa karya, diantaranya adalah :
1- Safinatun Naja Fii Ma Yajibu ‘alal Abdi li Maulah (perahu keselamatan didalam permasalahan yang wajib atas seorang hamba kepada Tuhannya), dan
2- Al-Fawa`id Al-Jaliyyah Fiz Zajri ‘an Ta’athil Hiyal Ar-Ribawiyyah (faidah² yang jelas didalam peringatan dari mempraktekkan muslihat dan tipu daya seputar Riba).
رحمه الله رحمة واسعة وأعاد علينا من بركاته وعلومه وأسراره آمين..
Oleh: Gus M Syihabuddin Dimyathi
Demikian Artikel " Biografi Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al-Hadrami "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -