LEBIH HEBAT MANA ANTARA MUKJIZAT NABI ISA DAN NABI MUHAMMAD? INI KATA ULAMA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Disarikan dari penjelasan syekh Ahmad at-Tijani al-Azhari
"TIDAK ADA SATU MUKJIZATPUN DARI NABI TERDAHULU MELAINKAN MUKJIZAT ITU ADA PADA DIRI NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN BENTUK SERUPA ATAU BAHKAN LEBIH HEBAT!"
Ujar imam Syafi'i dalam sebuah pengajian.
Muridnya bernama Amr bin Siwar bertanya: "bagaimana dengan mukjizat nabi Isa menghidupkan orang mati wahai tuan guru?"
Beliau menjawab: "dulu Rasulullah sering khuthbah di samping pelepah pohon, sampai para sahabat membuatkan mimbar. Sejak itulah Rasulullah khuthbah di atas mimbar. Suatu ketika terdengar suara tangisan begitu kencang. Ketika ditelusuri, ternyata suara itu berasal dari pelepah pohon yang biasa dipakai berkhuthbah. Pohon itu menangis, karena merindukan masa-masa Rasulullah khuthbah di sisinya. Rasulullah pun menenangkan pohon itu. Mukjizat ini, jauh lebih besar dari menghidupkan orang mati!"
Ibnu Katsir (al-Bidayah wa an-Nihayah, Dar al-Fikr, juz 6, hlm. 276) menuliskan:
عن عمرو بن سوار قَالَ: قَالَ لِيَ الشَّافِعِيُّ: مَا أَعْطَى اللَّهُ نَبِيًّا مَا أَعْطَى مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: أَعْطَى عِيسَى إِحْيَاءَ الْمَوْتَى، فَقَالَ: أعطى محمد الْجِذْعَ الَّذِي كَانَ يَخْطُبُ إِلَى جَنْبِهِ حَتَّى هُيِّئَ لَهُ الْمِنْبَرُ، فَلَمَّا هُيِّئَ لَهُ حَنَّ الجذع حتى سمع صوته، فهذا أكبر من ذَلِكَ
Kenapa mukjizat ini lebih besar? Ibnu Katsir menuliskan:
وَإِنَّمَا قَالَ: فَهَذَا أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ لِأَنَّ الْجِذْعَ لَيْسَ مَحَلًّا لِلْحَيَاةِ وَمَعَ هَذَا حَصَلَ لَهُ شُعُورٌ وَوَجْدٌ لَمَّا تَحَوَّل عَنْهُ إِلَى الْمِنْبَرِ فَأَنَّ وَحَنَّ حَنِينَ الْعِشَارِ حَتَّى نَزَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحْتَضَنَهُ وَسَكَّنَهُ حَتَّى سَكَنَ،
..... وَأَمَّا عَوْدُ الْحَيَاةِ إِلَى جَسَدٍ كَانَتْ فِيهِ بأذن الله فعظيم، وهذا [ليس] أعجب وأعظم من إِيجَادُ حَيَاةٍ وَشُعُورٍ فِي مَحَلٍّ لَيْسَ مَأْلُوفًا لِذَلِكَ لَمْ تَكُنْ فِيهِ قَبْلُ بِالْكُلِّيَّةِ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
$ads={1}
Pelepah pohon, bukanlah dzat yang punya potensi hidup dan berperasaan. Berbeda dengan manusia yang sudah meninggal, dia punya potensi hidup dan bahkan sebelumnya kehidupan sudah ada pada dirinya. Tentu menghidupkan dzat yang tidak ada potensi kehidupan di dalamnya lebih agung dibandingkan menghidupkan dzat yang memang sebelumnya sudah hidup!
Syekh Mahmud Muhammad Khaththab as-Subki menuliskan sebuah syair (al-Maqamat al-Aliyyah fi an-Nasy'ah al-Fakhimah an-Nabawiyyah):
صلوا على من كلمته ذراع * وبفضله كفت المئين صاع
الجذع حن له وما الأجذاع * بأرق منا أنفسا وفهوما
"Bershalawatlah kepada sosok yg diajak bicara oleh lengan (kambing yg beracun) [1], dengan keutamaannya satu sha' bisa mencukupi ratusan orang
Pelepah pohon merintih kepadanya, padahal pelepah pohon tidak lebih lembut dari kita hati dan jiwanya!"
Disarikan dari salah satu pengajian syekh Usamah al-Azhari hafidzahullah
[1] Rasulullah pernah disuguhi lengan daging kambing beracun, kemudian kambing itu memberitahu bahwa ia beracun kepada Rasulullah.
Oleh: Ustadz Mohamad Yusup
Demikian Artikel "Lebih Hebat Mana Antara Mukjizat Nabi Isa dan Nabi Muhammad? Ini Kata Ulama"
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -