KISAH TENTANG KAIN KAFAN; ADAB MENGKAFANI MAYIT
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Diantara adab mengkafani mayit adalah jangan mengkafani dengan kain mahal-mahal, tapi jangan pula mengkafani dengan kain bekas yang sudah usang.
Memang kain kafan itu hanya untuk membungkus sementara dan nanti pun akan terkena nanah si mayit ketika telah membusuk, namun itu kan dalam pandangan mata kita saja, secara hakikatnya, fi 'ilmil ghaib, yang sampai pada kita adalah bahwa baik dan buruknya kain kafan itu akan berpengaruh bagi orang yang meninggal di alam barzakh.
Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu suatu saat pergi meninggalkan istrinya, saat pergi itu ternyata sang istri meninggal dunia, setelah istri dimakamkan, Mu'adz kembali dari perjalanannya, beliau bertanya kepada orang-orang yang mengurus kematian sang istri, "Kalian kafankan dengan berapa lembar kain istri saya?"
"Kami kafani ia dengan pakaian-pakaiannya yang sudah lusuh, pakaian lama", jawab mereka.
Maka beliau pun membongkar kembali makam istrinya, dan mengganti kain kafannya dengan kain kafan yang baru.
Bahkan dikisahkan, di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada seorang sahabat yang istrinya meninggal, setelah dimakamkan, suaminya bermimpi bertemu banyak wanita tapi tidak melihat istrinya di antara mereka. "Kamu memberi istrimu kain kafan terlalu pendek, hingga ia pun malu untuk keluar." kata para wanita itu.
$ads={1}
Setelah terbangun ia pun bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bagaimana solusinya, dan ternyata beliau menyuruhnya agar menitipkan kain kafan tambahan buat istrinya itu kepada orang yang akan meninggal dunia, ia pesankan agar diberikan kepada istrinya, dan saat orang itu meninggal dunia, kain kafan itu disertakan bersamanya di liang kuburnya. Dan setelah itu si suami pun bermimpi lagi dan bisa berjumpa dengan si istri yang sudah tidak malu lagi berkumpul bersama wanita lainnya. Wa Allah ta'ala a'lam
Dari kitab Syarhus Shudur, Imam Jalaluddin As Suyuthi
Oleh: Ustaz Ahmad Atho
Demikian Artikel " Kisah Tentang Kain Kafan; Adab Mengkafani Mayit "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -