HUBUNGAN ANTARA PENULIS SYARAH TERHADAP MINHAJUL WUSHUL IMAM BAIDHAWI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Imam Baidhawi menuliskan kitab Minhaj al-Wushul dalam Ushul Fikih sebagai ringkasan dari kitab al-Hashil milik Tajuddin al-Armawi.
Imam Baidhawi memiliki beberapa murid, di antaranya: Fakhruddin al-Jarbardi, Abdurrahman al-Asfahani, dan (menurut satu pendapat) Muhammad al-Iki asy-Syirazi.
AL-JARBARDI
Kemudian hari, murid imam Baidhawi bernama Fakhruddin al-Jarbardi mensyarah matan tersebut dalam kitab as-Siraj al-Wahhaj.
Al-Jarbardi memiliki kawan sezaman bernama Ubaidillah al-Ibri, seorang ulama yg menguasai mazhab Hanafi dan Syafi'i yg kemudian menulis syarah juga terhadap matan Minhajul Wushul.
al-Jarbardi memiliki murid bernama Adhuddin al-Iji, pakar ilmu-ilmu logika ternama. Yg kemudian memiliki murid bernama Yusuf al-Hulwa'i yg menulis syarah juga terhadap Minhajul Wushul imam Baidhawi. Syarah ini merupakan upaya meringkas syarah Ibri dan syarah Isnawi (yg nanti akan disinggung). Syarah ini sangat disukai oleh guru kami Dr. Ahmad Ali, dosen Ushul Fikih kami, karena ia tidak terlalu tenggelam dalam banyak perdebatan.
$ads={1}
MUHAMMAD AL-IKI
Di antara syarah yg terkenal terhadap Minhaj imam Baidhawi adalah Syarah al-Iki berjudul Mi'raj al-Wushul. Kitab ini diterbitkan dengan tahqiq oleh Dr. Hani al-Jubair dan Dr. Muhammad al-Faqih, mereka punya dugaan kuat bahwa al-Iki adalah murid al-Baidhawi, melihat bahwa keduanya sezaman, dan sama sama tinggal di Syiraz, dan perhatian besar al-Iki terhadap buku-buku al-Baidhawi di mana ia banyak menulis syarah terhadap buku bukunya.
ABDURRAHMAN AL-ASHFAHANI
Di antara murid al-Baidhawi sebagaimana telah disebutkan ada yg bernama Abdurrahman bin Ahmad al-Ashfahani.
Abdurrahman kemudian memiliki putra bernama Syamsuddin Mahmud al-Ashfahani, ia menulis syarah terhadap kitab Minhaj yg dikenal dengan Syarh al-Ashfahani Alal Minhaj.
Mahmud al-Ashfahani kemudian memiliki murid bernama Ibnul Jazari yg menulis syarah terhadap Minhaj yg berjudul Mi'raj al-Minhaj. Syarah Jazari ini merujuk kepada kitab Mahshul imam Razi dalam penulisannya, karena memang Minhaj adalah ringkasan dari Mahshul, jadi Mahshul adalah syarah terbaik terhadap Minhaj menurutnya. Dr. Mahmud Abdurrahman (pakar Ushul Fikih kenamaan dari al-Azhar) pernah mengatakan bahwa syarah ini sangat bagus karena ibarohnya mudah dipahami.
Ibnul Jazari memiliki murid bernama Taqiyyuddin Ali bin Abdul Kafi as-Subki, yg kemudian menulis al-Ibhaj Syarh al-Minhaj. Syarah ini ditulis ketika Taqiyyuddin as-Subki melihat putranya yg bernama Bahauddin as-Subki sedang mempelajari Minhaj Baidhawi, maka ia tulislah syarah tersebut sebagai bekal untuk sang anak. Namun Taqiyyuddin as-Subki tidak sempat merampungkan buku tersebut, sehingga buku itu nantinya dirampungkan oleh putranya yg lain bernama Tajuddin Abdul Wahhab bin Ali as-Subki (penulis Jamul Jawami). Syarh ini sangat disukai guru kami Sayyid Muhammad al-Jufri karena banyak mengandung faidah yg jarang disinggung di kitab-kitab lain.
Taqiyyuddin as-Subki kemudian memiliki murid bernama Jamaluddin al-Isnawi yg menulis syarah Nihayatussul Ala Minhaj al-Wushul. Ini yg menjadi diktat Ushul Fikih di Universitas al-Azhar.
Mohamad Yusup Syuhada, Darbul Ahmar, Kairo.
27/08/2023
Disarikan dari Muqaddimah Tahqiq kitab-kitab yg disebutkan di atas.
Demikian Artikel "Hubungan Antara Penulis Syarah Terhadap Minhajul Wushul Imam Baidhawi"
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -