DALAM AL-QUR'AN KATA SIANG DISANDINGKAN DENGAN FI'ILM MADHA TETAPI MALAM MALAM FI'IL MUDHORI?
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kenapa dalam Al-Qur'an kata siang disandingkan dengan fi’il madhi tetapi malam pakai fi’il mudhori.
Dalam surat Al-Lail
والليل إذا يغشى والنهار إذا تجلى
begitu juga dalam surat Asy-Syams
والليل إذا يغشاها والنهار إذا جلاها
1. Karena petang menutupi siang untuk menjadi malam itu syai`an fa syai`an atau bi at-tadrij; secara berangsur-angsur, bertahap, pelan², step by step, tidak langsung seketika. Maka ini tepatnya memakai fi'il mudhori' yang memiliki faidah istimror; terjadi secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
$ads={1}
2. Sedangkan untuk terjadinya siang kenapa menggunakan fi'il madhi karena siang itu terjadi secara daf'ah wahidah, atau satu tahapan saja, tidak step by step, tidak setahap demi setahap seperti malam. Hanya dengan muncul matahari maka sudah nahar (siang). Nahar dalam bahasa Arab itu mulai terbitnya matahari sampai terbenam. Tidak mulai jam 11 atau 12 siang seperti di Indonesia. Nah ini pasnya menggunakan fiil madhi karena menunjukkan kejadian yang tidak istimror.
Lamasat Bayaniyyah Dr. Fadhil Shalih Assamarrai
لمسات بيانية في سورة الليل
ما الحكم البياني في استخدام بالفعل المضارع (يغشى) مع الليل والفعل الماضي (تجلى) مع النهار؟
واستعمال صيغة المضارع مع فعل يغشى هو لأن الليل يغشى شيئاً فشيئاً بالتدريج وهو ليس كالنهار الذي يتجلى دفعة واحدة بمجرد طلوع الشمس. أي أن عملية الغشيان تمتد ولذا احتاج الفعل لصيغة المضارع، أما النهار فيتجلى دفعة واحدة لذا وجب استخدام صيغة الماضي مع الفعل تجلى. والآيات هنا مشابهة لآيات سورة الشمس في قوله تعالى: (والنهار إذا جلاها، والليل إذا يغشاها) فصيغة الأفعال متعلقة بالتجلي والغشيان.
Oleh: Gus M Syihabuddin Dimyathi
Demikian Artikel " Dalam Al-Qur'an kata Siang Disandingkan dengan Fi'il Madhi Tetapi Malam Fi'il Mudhori? "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -