ANTARA HAMAS DAN ISRAEL, MANA YANG LEBIH SALAH? INI JAWABANNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Konflik antara hamas dengan israel terus terjadi hingga saat ini. Peperangan semakin memanas karena mengakibatkan lebih dari 10.000 ribu korban jiwa akibat pertempuran selama sebulan terakhir. Peperangan ini menjadi sorotan di berbagai negara belahan dunia dan menjadi berita utama internasional di setiap media online, cetak dan sosial. Mayoritas berpendapat bahwa pihak israel yang bersalah, namun tak sedikit dari mereka yang menyalahkan hamas karena menyerang israel terlebih dahulu.
Ustadz Muhammad Fajri melalui akun facebooknya membagikan postingan mengenai hal di atas, berikut tulisannya:
Intinya yang salah adalah H4M45......bla blaa blaa karena menyerang duluan.......
Padahal ketika mengkaji fiqih dalam bab jihad difa'i sudah tidak dibedakan lagi mana rakyat sipil dan non sipil, yang ada adalah semuanya mempunyai kewajiban melakukan perlawanan hatta orang-orang yang tidak diwajibkan berjihad.
Yang merinci rakyat sipil dan non sipil pada jihad difa'i adalah orang-orang yang sama sekali tidak paham bab jihad
$ads={1}
Berkata Syaikh Zainuddin Al Malibari rahimahullaah :
وإن دخلوا أي الكفار بلدة لنا تعين الجهاد على أهلها أي تعين على أهلها الدفع بما أمكن
Jikalau orang kafir telah memasuki daerah kita (negeri muslim) maka jihad dihukumi fardhu 'ain bagi segenap penduduk daerah tersebut, yakni seluruh penduduk negeri tersebut wajib melakukan pembelaaan dan perlawanan semampu mungkin
وللدفع مرتبان :
Dan bentuk pembelaan,/perlawanan ada dua tingkatan :
إحداهما أن يحتمل الحال اجتماعهم وتأهبهم للحرب، فوجب الدفع على كل منهم بما يقدر حتى على من لا تلزمه الجهاد نحو فقير وولد ومدين وعبد وامرأة فيها قوة بلا إذن ممن مر
Tingkatan Pertama : Dalam keadaan yang memungkinkan bagi penduduk negeri tersebut berkumpul dan mengadakan persiapan untuk berperang. Maka dalam kondisi seperti itu wajib bagi seluruh penduduk untuk berjihad termasuk orang-orang yang hukum asalnya tidak diwajibkan berjihad seperti orang faqir, anak-anak, orang memiliki hutang, wanita yang memiliki kekuatan dan tanpa harus meminta izin kepada (orang tua, penghutang, suami, tuan).
Baca juga: 5 Fakta Aksi Bela Palestina 5 November 2023 di Jakarta
Dan orang-orang yang
وثانيتهما : أن يغشاهم الكفار ولا يتمكنون من اجتماع وتأهب، فمن قصده كافر أو كفار وعلم أنه يقتل إن أخذه فعليه أن يدفع عن نفسه بما أمكن وإن كان ممن لا جهاد عليه لامتناع الاستسلام لكافر
Tingakatan Kedua : Kondisi negeri kaum muslimin telah dikepung oleh kaum kuffar (penjajah) dan tidak memungkinkan bagi kaum muslimin untuk bersatu dalam menyiapkan perlawanan, maka dalam kondisi seperti ini, siapa saja dari kaum muslimin (termasuk mereka yang tidak diwajibkan berjihad) diserang oleh orang-orang kafir maka diwajibakan untuknya melakukan perlawanan semampunya sekiranya jika ia ditangkap maka ia akan dibunuh. Hal ini dikarenakan adanya larangan menyerah kepada orang kafir
Bagaimana Hukum menyerahkan diri kepada orang kafir jika tidak mampu menyusun kekuatan ?
Beliau melanjutkan :
وإذا لم يمكن تأهب لقتال وجوز أسرا وقتلا فله قتال واستسلام إن علم أنه إن امتنع منه قتل وأمنت المرأة فاحشة إن أخذت وإلا تعين الجهاد
Dan apabila tidak memungkinkan bagi kaum muslimin mengadakan persiapan perang (karena telah dikepung musuh) kemudian karena tidak adanya persiapan tersebut membawa 2 kemungkinan ditangkap atau dibunuh maka boleh baginya untuk melawan. Dan boleh baginya untuk menyerah selama ia yakin jika penolakannya akan ditawan menyebabkan ia dibunuh dan bagi wanita boleh menyerah jika ia yakin ia tidak dilecehkan oleh musub setelah ditangkap.
(Sekiranya dua hal diatas tidak dapat dijamin yakni
-ditangkap dan tidak dibunuh
-para wanita tidak dilecehkan pasca penangkapan maka dilarang untuk menyerah dan wajib bagi mereka untuk melakukan perlawanan)
Oleh: Ustadz Muhammad Fajri
Editor: Rumah Muslimin
Demikian Artikel "Antara Hamas dan Israel, Mana yang Lebih salah? Ini jawabannya"
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -