PENGARUH SETAN DI KEHIDUPAN MANUSIA DAN KEPUTUSASAANNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Peran syetan meniupkan atau membisikkan bisikan-bisikan untuk melakukan perbuatan di luar kebenaran. Sudah menjadi identik dengan syetan, bahwa perbuatan buruk adalah bentuk mengikuti apa yang dibisikkan syetan.
Meski diakui sejarahnya Iblis dikisahkan pernah bertemu Rasul dan memberitahu suatu hal yang dibenci atau ditakutinya yaitu amalan Ayat Kursi setiap selepas Shalat Lima Waktu. Maka selain itu, bisikan iblis atau syetan adalah identik dengan sifat atau kecenderungan yang bersifat destruktif.
Pada sejarahnya, Iblis dan pasukannya telah menunjukkan peran luar biasa dalam merusak kehidupan manusia. Pengaruhnya bisa masuk dari berbagai cara, bahkan dalam peribadahan. Tidak akan berhenti sepak jerang syetan dan bala tentaranya tersebut hingga manusia berada pada kondisi jauh dari syukur yaitu kufur atau mengikuti langkah-langkahnya.
Baca juga: Jika Bermaksiat Bisa Nikmat, Masa Beribadah Tidak?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an Surat al-Israa’ Ayat: 61-65 yang artinya:
“dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “sujudlah kamu semua kepada Adam, lalu mereka semua sujud kecuali iblis. Dia berkata: “apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?””
“dia (iblis) berkata: “terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.”
$ads={1}
“Tuhan berfirman: pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.”
“dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkudan dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan nereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syetan kepada mereka melainkan tipuan belaka.”
“sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.”
Jangankan memisahkan sepasang suami-istri, saling membunuh di antara manusia bahkan tindakan kemusyrikan sebagai puncak kezaliman tertinggi dinyatakan al-Qur’an tidak lepas dari peran syetan, yaitu bisikan yang kemudian diikuti dan ditanamkan rasa senang untuk menyembah selain Allah atau mempersekutukanNya dengan makhluk, baik berhala, jin, bahkan malaikat.
Langkah-langkah atau jejak syetan adalah jalan mengarah kepada kebinasaan. Jalan yang ditempuh menuju kebinasaan melalui jejak yang buruk pula. Jalan syetan adalah jalan yang mengarah kepada kerugian. Hikmah ini didapat dari kisah Nabi Adam dan Ibunda Hawa tatkala mendekati pohon yang mereka dilarang mendekatinya. Hingga keduanya berdo’a memohon ampun sebab dapat termasuk di antara orang-orang merugi.
Do’a keduanya sebagaimana terdapat dalam petikan ayat al-Qur’an berikut: “Rabbana zholamnaa anfusanaa wa inllam taghfirlanaa lanakuunanna minal khooshiriin.” Artinya: “Tuhan kami, (sungguh) kami telah menzalimi diri sendiri dan jika tidak Engkau ampuni kami sungguh kami akan termasuk di antara orang-orang yang merugi.”
Dalam banyak kasus, manusia melakukan perbuatan zalim, baik terhadap orang lain atau diri sendiri berupa menyakiti, melukai bahkan, seringnya diiringi perasaan sedih dalam jumlah frekuensi besar, baik sifatnya berulang atau dirasa terlampau lama waktunya. Kondisi yang dirasa buruk semakin hari menjadi beban dan dirasa sulit dihindari bahkan berujung pada kematian.
Syetan senantiasa akan menjerumuskannya dalam langkah-langkah tersebut baik melalui dugaan-dugaan, pengalih perhatian dari Tuhan, sampai sebisa mungkin berupa tindakan kezaliman/kerusakan. Jika tidak segera menyadarinya dan bersegera berlindung (“ta’awwudz”) dan kembali kepada Allah, maka seseorang dapat saja terjerat oleh iblis dan bala tentara ke jurang kehancuran berupa penyesalan, “na’udzubillahi min dzaalik!”
Kontributor: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil, Penulis Lepas Yogyakarta
Demikian Artikel " Pengaruh Setan di Kehidupan Manusia Dan Keputusasaannya "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -