AL-HAFIDZ ABDURRAHMAN BIN QOSIM: BIOGRAFI SINGKAT DAN KISAHNYA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ada Zawiyah (tempat sholat) Kecil dekat Pemukiman masyarakat mesir kawasan Sayyidah Aisyah yang diberi nama Zawiyah Sadat Malikiyah disana disemayamkan beberapa tokoh terkemuka madzhab Imam Malik Ra
Diantara yang paling agung adalah imam yang sangat Bertaqwa sangat Zuhud sangat Wara' Al-Hafidz Abdurrahman Bin Qosim merupakan murid Imam Malik yang bermulazamah kepada nya selama 20 tahun
Dari ilmunya ditulis lah kitab induk Madzhab Maliki "Al-Umdah"
Dengan kepribadian yang zuhud, sering berpuasa, sholat malam, serta menangis karna merasa hina, bahkan ketika hari raya ID melaksanakan Sholat dua rokaat dan tidak selesai hingga masuk waktu sholat duhur, serta berdoa ketika Sholat ID:
إلهي! انقلب كل عبادك إلى أهليهم وانقلب عبدك عبد الرحمن إليك يرجو رحمتك ويخاف عذابك
"Yaa allah!, Semua hamba mu kembali menemui keluarganya, dan saya hamba mu ini kembali menemui engkau, mengharap rahmat mu dan takut dengan siksa mu"
Menghatamkan Al-Qur'an dua kali dalam sehari, sampai ketika mendapatkan amanah mengajar warga beliau menghatamkan Al-Qur'an sekali hingga beliau wafat
$ads={1}
"Imam Malik berkata: sesungguhnya abdurrahman itu bagaikan kantong yang dipenuhi dengan Misk"
Dan sebagian dari karomah nya adalah mendapatkan penjagaan Allah SWT dari makanan haram
Diceritakan oleh Imam Sahnun: ketika kami dalam perjalanan, saya, ibnu qosim, abdullah bin wahb, dan asyhab bin abdul aziz (Mereka ber empat tokoh terkemuka madzhab Maliki)
Sahnun berkata: saya melayani ibnu qosim, dan kami bersama mereka semua saat itu bermalam di masjid, tiba tiba ibnu qosim terbangun ketakutan, beliau berkata saya bermimpi membuat saya sangat takut, saya melihat pemuda datang kepada kami dengan membawa satu kardus isi makanan, ketika kardus dibuka didalamnya terdapat kepala babi!.
Baca juga: Biografi Habib Zain Bin Smith: Silsilah, Pendidikan dan Gurunya
Sahnun berkata: lalu kami diam di sana sebentar tidak lama kemudian datanglah pemuda dengan membawa kotak yang ditutupi tisu, ketika dibuka isinya kurma, lalu pemuda tersebut menyuguhkan kurma itu kepada ibnu qosim dan beliau tidak memakan nya, lalu pemuda itu memintanya untuk memberikan kurma kepada teman temannya
Ibnu qosim berkata: saya tidak akan memberikan teman teman ku kurma ini, bagaimana mungkin saya memberikan nya kepada teman teman ku?!
Ini terjadi karna beliau mengetahui ta'wil mimpi, dan kurma ini dari harta haram, diketahui dari harta haram setelah kejadian tersebut, bahwa penduduk desa itu telah memakan harta waqof yang bukan hak nya.
Sayyid ibnu qosim meninggal dunia pada tahun 191 Hijriah dan dimakamkan di Zawiyah Sadat Malikiyah.
Oleh: Ustadz Muhammad Rauhul Mufid
Demikian Artikel "Al-Hafidz Abdurrahman Bin Qosim: Biografi Singkat dan Kisahnya"
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -