KESALEHAN DAN KEALIMAN TIDAK MESTI BERKUMPUL DALAM DIRI SESEORANG
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dalam zaman yang sudah sangat langka orang yang memahami Tahqiqotul U'lum Addaqiqoh seperti sekarang ini maka kita akan melihat banyak sekali kerancauan dalam pahaman-pahaman islam dari segala sudutnya akan tetapi dalam kesempatan ini saya akan sedikit membahas tentang kesalehan & kealiman.
Kesalehan jika di definisikan sebagai orang yang berakhlaq baik & banyak beribadah maka orang tersebut belum pasti berilmu banyak dengan makna mungkin saja orang tersebut ilmunya sedikit sekali akan tetapi dia mengamalkan apa yang dia punya seperti sholat 5 waktu, Sholat Sunnah, Puasa sunnah, Sedekah dll akan tetapi jika disuruh baca al-Quran Makhorijul khurufnya amburadul apalagi diminta baca kitab gundul baru sampai mubtada' saja sudah di majrurkan : Zaidin Qoiman!!
Orang semacam ini mungkin akan mudah kita jumpai didalam masyarakat akan tetapi orang semacam ini tidak boleh ( berdosa) kita mintai fatwa dalam hukum-hakam yang berkaitan dalam agama bahkan jika dia menjawabnya diapun juga akan ikut berdosa sama seperti orang ini segala macam orang soleh ( Baik) dengan segala profesi & latar belakangnya .begitu pula orang semacam ini sangat mudah jatuh dalam amalan yang bid'ah atau berdosa ( Seperti sholat hajat setelah Sholat Ashar) karena minimnya pengetahuannya tentang agama.
Adapun orang A'lim adalah orang yang banyak ilmunya dalam bidang agama pada segala bidangnya mulai dari ilmu Alatnya sampai Maqosidnya. biasanya orang ini diketahui dari karangan kitabnya, lama mondoknya, gelar akademiknya, kegiatannya sehari-hari atau kesaksian para guru & kawan-kawannya ketika belajar, maka orang alim ini biasanya tidak mungkin tersembunyi terutama dalam zaman viral medsos semacam ini.
Selama disyaratkan dalam orang Alim itu hanya banyak ilmu agamanya maka tidak perlu dia itu menjadi orang baik dengan makna bisa saja orang alim ini Fasiq seperti suka menipu,korupsi, bermain perempuan bahkan membenci islam sekalipun & didalam sejarah islaam ada orang-orang semacam ini bahkan pada zaman sekarang anda akan melihat orang-orang yang dinisbatkan pada ilmu melakukan hal-hal tersebut.
$ads={1}
Hal ini menurut saya tidaklah aneh karena memang orang alim tidak mesti baik & makna inilah yang dikatakan oleh Syakhul Islam Zakariya al-Anshori dalam kitab beliau Lubbul Ushul dalam Bab ijtihad : ولا يعتبر علم الكلام وتفاريع الفقه والذكورة والأنوثة وكذا العدالة في الأصح yang artinya : tidak disyaratkan unutk menjadi mujtahid mutlaq seseorang tersebut mengetahui ilmu kalam, furu' fiqh, laki-laki atau perempuan & A'dalah!!yang artinya mujtahid ( orang alim) bisa menjadi seroang yang Fasiq.
Akan tetapi orang semacam ini tidak bisa diikuti fatwa-fatwa nya karena kefasikannya tersebut karena ada ptotensi dia bohong pada fatwa serta ijtihadnya atau fatwanya hanya berdasarkan perkara duniawi saja alias menjual fatwanya.
Selama kita tau bahwa orang soleh tidak mesti alim & orang alim tidak mesti pandai maka ada kelompok ke-3 yang paling sempurna yaitu orang alim & Soleh pula, orang semacam inilah yang mesti kita ikuti sebagai sauri tauladan kita didunia dalam perkara agama tidak perduli latar belakang orang tersebut.
Maka jika orang soleh saja tidak mesti A'lim apalagi orang yang viral & good looking mereka tidak semestinya adalah orang alim akan tetapi ironisnya pada zaman ini setiap ada orang pidato kemudian viral maka sudah dianggap bahwa orang tersebut alim bahkan hanya dengan menyanyi nyanyian Islami kemudian viral sudah dimintai Fatwa dalam sebuah masalah agama yang lebih irosnisnya lagi orang tersebut menjawabnya kemudian jawabannya dibuat perbandingan dengan jawaban ulama-ulama yang kompeten dalam bidangnya seperti yang sudah lama bekerja dalam institusi-institusi fatwa di Negara mereka masing-masing!!!
Hal-Hal semacam ini mesti kita pegang jika kita ingin selamat didunia serta diakhirat karena saya sering melihat orang-orang salah kaprah dalam membedakan antara orang-orang tersebut.maka orang Baik ( Soleh) tidak mesti Alim & orang Alim tidak mesti Soleh akan tetapi orang Alim nan Soleh lah yang mesti dijadikan panutan didalam islam tanpa melihat background keluarga, tampilan, kekayaan & kedudukan sosial.
Wallahu A'lam
Oleh: Habib Ali Baqir al-Saqqaf
Demikian Artikel " Kesalehan dan Kealiman Tidak Mesti Berkumpul Dalam Diri Seseorang "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -