MEMILIH GURU AGAMA (NGAJI) YANG BENAR BAGI ORANG AWAM
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Seorang guru akan mempunyai kesan yang sangat besar kepada muridnya dalam segala aspek nya mulai dari akhlaq, gaya hidup sampai mindset (cara berfikir) terutama didalam bidang agama, maka orang yang belajar dengan guru yang terindikasi extreem dalam islam maka dia pun akan terkesan dengan kextreeman gurunya begitu pula orang yang berguru dengan guru yang liberal maka dia akan terkesan dengan keliberalannya.
Diantara kewajiban seorang muslim sebelum mengambil guru terutama dalam bidang agama hendaknya dia meneliti background guru tersebut agar tidak salah dalam memilih ilmu.
Saya beri contoh yang sangat mudah: jika anda melihat seorang Ust lulusan ponpes-ponpes yang sudah lama di Indonesia yang mana sudah banyak alumninya berkecimpung dalam dunia pendidikan Islam serta jarang sekali ada penolakan seperti pondok Lirboyo, Tebu Ireng atau Dalwa Bangil & semacamnya maka Insya Allah ilmu-ilmu mereka aman untuk dikonsumsi karena sudah teruji dimasyarakat luas kompetensinya.
Begitu pula jika belajar diluar negri maka carilah ust yang back groundnya berasal dari negera-negara yang mayoritas Ahli Sunnah seperti Hadramaut, Mesir, Morocco, Suria, Turkiye dll.ini adalah cara paling simple untu mendeteksi keaswajaan seorang ust menurut pengalaman saya karena kemungkinan besar ust tersebut berpaham Aswaja sebab mayoritas gurunya pasti berpaham Aswaja dinegara tersebut walaupun saya tidak menampik kemungkinan bahwa mgkin ada beberap oknum tidak berpaham aswaja dari sekolah, ponpes atau kampus yang berpaham Aswaja akan tetapi kemungkinannya sangat kecil.
Ironisnya pada zaman ini kita melihat orang berbondong-bondong mengikuti para Ust yang menurut saya backgroundnya agak bermasalah karena mayoritas yang ada di negara tersebut bukan Ahli Sunnah seperti Iran yang menganut Syi'ah sebagai agama resminya.
begitu pula ust yang belajar agama islam dari kampus-kampus yang terindikasi Salafi karena banyak lulusannya mengendorse mazhab Ibn Taimiyah & Muhammad bin Abdul Wahab begitu pula para pelajar yang belajar Islam di sekolah-sekolah negara Barat yang menganut paham Liberal & tidak pernah mengenyam pendidikan pesantren atau tidak bisa membaca kitab gundul.
Saya tidak mengatkan bahwa orang-orang tersebut pasti berpahaman bukan Ahli Sunnah karena saya juga pernah bertemu orang belajar di Iran atau di Universitas yg didirikan oleh Negara yang menganut Paham Salafi akan tetapi setelah lulus masih berpaham Aswaja pekat sekali cuma pelajar semacam ini biasanya mempunyai background dari ponpes-ponpes Aswaja & jumlahnya tidak banyak jika dibandingkan orang yang saya temui terpengaruh dengan mazhab yang ada pada sekolah atau negara tersebut!!!
$ads={1}
Hal-Hal semacam ini mesti sangat diperhatikan karena manusia akan terpengaruh dengan sekitarnya seperti keadaan sosial masyarakatnya terutama gurunya walaupun dia adalah keturunan orang mulia sekalipun karena keturunan orang mulia tidaklah Ma'shum.
Ironisnya akhir-akhir ini saya melihat fenomena yang kurang bagus terutama ketika saya pulang ke Negara tercinta saya Indonesia yaitu banyak orang mengikuti para ust yang belajar dari negara yang mayoritas bukan Aswaja atau berasal dari sekolah yang terafiliasi dengan Negara yang bukan Aswaja karena kekayaannya, keviralannya, kebagusan parasnya atau bahkan karena beberapa "Perkara Luar biasa" yang dia lakukan seperti Kasyaf dll!!
Padahal hal-hal semacam itu tidak menunjukan kebenaran seseorang dengan makna orang tersebut viral belum tentu benar, kaya belum tentu benar, ganteng belum tentu benar ( he5) atau bahkan keluar karomahpun belum tentu pahamnya benar karena hal-hal semacam itu hanyalah awaridh A'mah bisa diberikan oleh Allah kepada siapapun orangnya keturunan orang mulia, biasa ,Soleh, Fasiq atau bahkan Non muslim!
Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dalam Shohihnya : «إن هذا العلم دين، فانظروا عمن تأخذون دينكم» yang artinya bahwa : Ilmu ini adalah Agama maka pikirkanlah (check & crosscheck) dari siapa kalian mengambil agama kalian.
Guru anda adalah Faktor penentu akherat anda maka bijak-bijaklah & berhati-hatilah dalam memilih guru.
Wallahu A'lam
Oleh: Habib Ali Baqir Al-Saqqaf
Demikian Artikel " Memilih Guru Agama (Ngaji) Yang Benar Bagi Orang Awam "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -