DOSA ZALIM MENJADI URUSAN ANTARA DIRIMU DENGAN ALLAH
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Al-Imam Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi rahimahullahu Ta’ala meriwayatkan dengan sanadnya sampai ke Abu Hurairah :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَنَّهُ قَالَ: مَنْ كَانَتْ لِأَخِيهِ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ مِنْ عَرَضٍ أَوْ مَالٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ يُؤْخَذَ مِنْهُ، يَوْمَ لَا دِينَارَ وَلَا دِرْهَمَ، فَإِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ عَمَلِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ عَمَلٌ، أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِهِ، فَحُمِلَتْ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu Ta’ala ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Siapapun yang punya kezaliman kepada saudaranya baik itu dalam hal harta kepemilikan ataupun uang, hendaklah ia meminta untuk dihalalkan pada hari itu juga sebelum segala sesuatu diambil darinya pada hari tak berguna dinar maupun dirham. Apabila ia punya amalan salih niscaya akan diambil darinya seukuran perbuatan zalimnya, namun apabila ia tak punya amalan, niscaya akan diambil dosa orang yang dizaliminya kemudian akan dibebankan kepadanya.”
(Hadits ini ada pada Shahih Al-Bukhari no. 6534)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسِ؟ قَالُوا لَهُ: الْمُفْلِسُ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا دِينَارَ وَلَا مَتَاعَ. قَالَ: فَإِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي، الَّذِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاتِهِ، وَزَكَاتِهِ، وَصِيَامِهِ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطِي هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ، وَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu Ta’ala ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Tahukah kalian apa itu muflis (orang yang bangkrut)?” Para sahabat menjawab beliau, “Orang yang bangkrut adalah orang yang tak punya dirham, dinar, serta harta kekayaan.” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat kelak dengan amalan shalatnya, zakatnya, puasanya, namun ia juga telah mencaci maki si fulan ini, ia telah menuduh si fulan ini, memakan harta si fulan ini, menumpahkan darah si fulan ini, serta menyakiti si fulan ini. Maka diberikanlah kepada si fulan ini dari amalan kebaikan si muflis, dan kepada si fulan ini dari amalan kebaikannya pula hingga apabila telah habis amalan kebaikannya sebelum tuntas urusan-urusannya, serta merta diambillah dosa-dosa mereka yang dizalimi itu, lalu dibebankan kepada si muflis, hingga ia pun dihempaskan ke neraka.”
(Hadits ini ada pada Shahih Muslim no. 2584)
$ads={1}
Selanjutnya, Abul Laits rahimahullah berkata :
لَيْسَ شَيْءٌ مِنَ الذُّنُوبِ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ، لِأَنَّ الذَّنْبَ إِذَا كَانَ بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ تَعَالَى، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى كَرِيمٌ يَتَجَاوَزُ عَنْكَ، فَإِذَا كَانَ الذَّنْبُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْعِبَادِ، فَلَا حِيلَةَ لَكَ سِوَى رِضَا الْخَصْمِ، فَيَنْبَغِي لِلظَّالِمِ أَنْ يَتُوبَ عَنِ الظُّلْمِ، وَيَتَحَلَّلَ مِنَ الْمَظْلُومِ فِي الدُّنْيَا، فَإِذَا لَمْ يَقْدِرْ عَلَيْهِ، فَيَنْبَغِي أَنْ يَسْتَغْفِرَ، وَيَدْعُو لَهُ، فَإِنَّهُ يُرْجَى أَنَّهُ يُحَلِّلَهُ بِذَلِكَ
“Tiada bagian dosa yang lebih besar dibanding dosa zalim, karena dosa yang menjadi urusan antara dirimu dengan Allah Ta’ala, maka sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Pemurah, Dia boleh jadi akan memaafkanmu. Namun apabila dosa tersebut adalah dosa yang menjadi urusan antara dirimu dengan para hamba maka tak ada cara lain bagimu selain ridha dari lawanmu. Oleh karena itu sudah sepatutnya bagi orang yang menzalimi agar bertaubat dari perbuatan zalimnya dan ia meminta dihalalkan dari orang yang ia zalimi di dunia. Apabila ia tak mampu mewujudkannya, seyogyanya ia beristighfar dan berdo’a untuk orang yang ia zalimi, berharap agar orang tersebut mau menghalalkan perbuatan zalimnya.”
Baca juga: Semakin Bertambah Ilmu Semakin Merasa Bodoh
قَالَ مَيْمُونُ بْنُ مِهْرَانَ: إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا ظَلَمَ إِنْسَانًا فَأَرَادَ أَنْ يَتَحَلَّلَ مِنْهُ فَفَاتَهُ وَلَمْ يَقْدِرْ عَلَيْهِ، فَاسْتَغْفَرَ اللَّهَ تَعَالَى لَهُ فِي دُبُرِ صَلَاته خَرَجَ مِنْهُ مَظْلَمَتُهُ
Maimun bin Mihran berkata, “Sungguh apabila ada seseorang yang menzalimi orang lain lantas ia ingin dihalalkan dari orang yang ia zalimi namun ia terluput dan tak mampu lagi mewujudkannya, maka mohonlah ampunan Allah Ta’ala untuknya di setiap penghujung shalat agar Allah membebaskannya dari kezalimannya.”
وَعَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ , أَنَّهُ قَالَ: إِنْ لَقِيتَ اللَّهَ تَعَالَى بِسَبْعِينَ ذَنْبًا فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ تَعَالَى أَهْوَنُ عَلَيْكَ مِنْ أَنْ تَلْقَاهُ بِذَنْبٍ وَاحِدٍ فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْعِبَادِ
Dan dari Sufyan Ats-Tsauri rahmatullahi Ta’ala ‘alaihi, bahwa ia berkata, “Sungguh, bertemu Allah Ta’ala dengan membawa 70 macam dosa antara dirimu dengan Allah Ta’ala itu lebih mudah bagimu daripada kamu bertemu Allah dengan membawa satu dosa saja antara dirimu dengan para hamba.”
Disebutkan dalam sebuah riwayat :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَلَا يَظْلِمُ أَحَدٌ مِنْكُمْ مُؤْمِنًا، إِلَّا انْتَقَمَ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Rabb kalian dan tiadalah seseorang dari kalian menzalimi seorang mukmin melainkan Allah akan menegakkan hukuman untuknya kelak di hari kiamat.”
Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.
Wallahu a’lam.
Diringkas dan diterjemahkan dari "Tanbihul Ghafilin" halaman 240-243, karya Al-Imam Abul Laits Nashr bin Muhammad bin Ibrahim As-Samarqandi, Dar Ibn Al-Jauzi, Kairo.
===
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memohon ampunan Allah Ta'ala dan meminta keridhaan dari orang yang pernah kita zalimi atas kezaliman kita, jangan sampai dosa zalim terbawa hingga ke liang kubur.
Nas'alullaha as-salamah wal 'afiyah.
Oleh: Tommi Marsetio
Demikian Artikel " Dosa Zalim Menjadi Urusan Antara Dirimu dengan Allah "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -