CHILDFREE, PERILAKU MENYIMPANG DAN MENYALAHI FITRAH MANUSIA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Rasa tertarik pada lawan jenis, senang dan bahagia akan hadirnya anak-anak, itu adalah fitrah manusia yang condong kepada kesenangan, telah Allah Ta'ala tegaskan :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." [QS Ali 'Imran : 14]
Namun Allah Ta'ala juga mengingatkan di akhir ayat, diatas kesenangan-kesenangan hidup tersebut, terdapat sebaik-baik tempat kembali, yakni surgaNya kelak. Oleh karenanya kesenangan hidup di dunia dengan hadirnya istri, anak-anak, dan kepemilikan atas harta dan pekerjaan jangan sampai membuat lupa padaNya dan pada kehidupan akhirat kelak...
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." [QS At-Taubah : 24]
$ads={1}
Maka perilaku childfree adalah salah satu perilaku menyimpang yang menyalahi fitrah manusia. Kalau memang tidak mau punya anak kenapa tidak tabattul (membujang) sekalian? Karena salah satu tujuan pernikahan adalah berketurunan. Kebahagiaan seorang wanita terasa sempurna apabila ia menjadi ibu, begitu pula laki-laki, terasa sempurna apabila ia menjadi ayah. Bahkan kakek nenek kita sangat bahagia dengan hadirnya banyak anak, maka kita liat orang-orang dahulu jumlah anak-anaknya bererot, mereka tidak takut miskin karena bagi mereka membahagiakan anak-anak dan membesarkannya adalah asbab dan wasilah mendatangkan rizki lain yang banyak dan berkah, lalu teriakan riang dan keceriaan anak-anak adalah kebahagiaan tersendiri dalam sebuah rumah tangga. Ini yang pernah diceritakan oleh simbah kakung dan putri saya (dari pihak ibu) ketika saya pernah bertanya kok anaknya banyak (jumlah anaknya yang hidup 9 orang, 3 meninggal waktu bayi). Semoga Allah Ta'ala merahmati keduanya.
Entah siapa yang awal mulanya mencontohkan perilaku childfree seperti ini, mungkin ia berasal dari bisikan syaithaniyah yang selalu ingin menyesatkan manusia dari fitrah dan kebahagiaan yang telah Allah Ta'ala gariskan.
Dan teman-teman yang belum dikaruniai anak oleh Allah Ta'ala serta sedang berikhtiar agar bisa punya anak, kita doakan agar Allah Ta'ala memudahkan prosesnya sehingga buah hati yang dinanti-nanti pun hadir. Jangan putus asa berdoa, berusaha, dan berharap kepada Rabb yang Maha Kasih dan Maha Lembut. Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan Sarah dikaruniai Ishaq 'Alaihissalam ketika mereka berdua sudah berusia lanjut, demikian pula Nabi Zakariya 'Alaihissalam dan istri yang dikaruniai Yahya 'Alaihissalam ketika sudah berusia lanjut pula.
Wallahu a'lam.
Oleh: Tommi Marsetio
Demikian Artikel " Childfree, Perilaku Menyimpang dan Menyalahi Fitrah Manusia "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -