KISAH JAMAAH MAJELIS RASULULLAH SAW MELIHAT RUH HABIB MUNZIR DI MAJELIS
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Pendiri Majelis Rasulullah SAW Al Habib Munzir bin Fuad al Musawa namanya kini telah dikenang sebagai sosok ulama yang soleh, tawadhu dan selalu mengajak para pemuda untuk mengidolakan Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allahyarhamm Habibana Munzir wafat pada 15 September 2013 di usia 40 tahun. Kewafatan beliau menyisakan duka yang mendalam bagi para pecintanya wa bil khusus jama'ah Majelis Rasulullah Saw. Walaupun namanya kini telah dikenang, Majelis beliau tetap berdiri tegak hingga saat ini.
Dulu beliau pernah diberitahu oleh gurunya (Al Habib Umar bin hafidz) bahwa kelak dirinya suatu saat nanti akan memberi peringatan pada jamaahnya kelak, Allahyarham yang saat itu hanya sebagai murid dan pelayan gurunya (Habib Umar) di pesantren hanya merasa heran dan tak mungkin seraya bergumam disuatu hari:
"Saya akan punya jama'ah? Saya miskin begini, bahkan untuk mencuci baju pun tak punya uang untuk beli sabun cuci...” Ujar Allahyarham Habibana Munzir.
Kini majelisnya menjadi salah satu Majelis taklim terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Cabang majelisnya saat ini sudah tersebar di soentaro negeri dan Mancanegara.
Walaupun banyak yang telah mengenal beliau, namun tak sedikit dari mereka (jama'ah) yang hadir di majelisnya saat beliau sudah tiada, bahkan diantara mereka tidak mengenali bagaimana sosok/rupa Allahyarham Habibana Munzir, salah satunya Pak Adi.
$ads={1}
Beliau merupakan salah satu jamaah Majelis Rasulullah Saw yang dikenalkan oleh temannya (Ahlul Khdimat Majelis Rasulullah) untuk hadir di majelis ini.
Saat itu beliau tidak tahu yang mana Habibana Munzir, dirinya hanya menghadiri majelis rutinan dengan niat mencari ilmu dan keberkahan di dalamnya.
Pada malam jum'at kemarin, kamis (09/03/23) beliau hadir di Majelis Lailatul Jum'ah Majelis Rasulullah Saw di Cidodol, Kebayoran Lama - Jakarta Selatan. Beliau melihat salah satu sosok habib yang belum pernah dilihat sebelumnya disaat acara pernikahan salah satu jama'ah Majelis Rasulullah Saw.
Keesokan harinya beliau bercerita kepada temannya untuk bertanya siapa sosok habib yang ia lihat pada malam jum'at kemarin, yang wajahnya biasa terpampang di banner-banner/spanduk-spanduk. Temannya mengirimkan gambar satu demi satu (Habib Muhsin, Habib Nabiel, Habib Bagir dll) untuk mengidentifikasi apakah beliau-beliau inikah yang dimakud Pak adi? namun Pak adi selalu menjawab "bukan, bukan dia". Lalu ketika temannya mengirimkan foto terakhir (Allaharham Habibana Munzir bin fuad Al Musawa) beliau mengatakan "Nah Iya" (maksudnya orang ini yang ia lihat di Majelis malam jum'at kemarin).
Namun ketika dijelaskan bahwa Allahyarham telah wafat, Pak Adi merasa kaget dan terkejut. Padahal yang ia lihat di majelis kemarin benar-benar jelas dan nyata bahwa Allahyarham hadir di sana dan mengira semua yang hadir di majelis melihatnya, namunya nyatanya hanya dirinya saja yang melihat.
Baca juga: Jenazah Preman Yang Tak Disholatkan, 20 Preman Bertaubat Berkah Habib Munzir Al Musawa
Memang hal ini tidak logis dan tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, namun inilah kenyataannya. Peristiwa ini pernah dialami juga oleh beberapa jama'ah majelis Rasulullah Saw yang belum mengenal siapa itu Habib Munzir bin fuad Al Musawa.
Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Allahyarham Habibana Munzir disetiap majelis rutinan maupun tabligh akbar ruhnya selalu hadir. Karena ruh orang-orang saleh itu tidak terkekang/terkurung di alam kubur sebagaimana firman Allah Swt:
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Jangan sekali-kali menduga yang gugur di jalan Allah adalah orang-orang mati. Sebenarnya mereka hidup di sisi Tuhan mereka dan mereka memperoleh rezeki (QS Ali Imran [3]: 169)
Sebagian ulama menafsirkan bahwa "hidup disisi tuhan mereka" yang dimaksud adalah ruh tersebut tidak terkekang di alam kubur, bebas dapat pergi ke manapun hingga Yaumul ba'ats (hari kebangkitan). Maka jangan heran jika kita pernah/mungkin bermimpi orang-orang saleh yang telah wafat tapi memberikan nasihat kepada kita, ia berbicara seolah-olah dalam keadaan hidup begitupun bagi mereka yang melihat di dunia nyata walaupun oleh orang-orang tertentu (pilihan) saja. Beruntunglah bagi mereka yang melihatnya.
Inilah bukti bahwa Allahyarham Habibana Munzir tidak pernah meninggalkan Majelis ini walaupun jasadnya telah tiada sekalipun.
Bagaimana denganmu yang saat ini telah malas hadir di Majelisnya Allahyarham? bukankah engkau tahu bahwa majelis ini telah direstui oleh Nabi Muhammad Saw di dalam mimpinya Allahyarham Habibana munzir?
Semoga cita-cita beliau ingin menjadikan Jakarta menjadi kota Sayyiduna Muhammad Saw dapat terwujud suatu saat nanti. Aamiin
Berikut capture yang kami dapatkan melalui Ahlul khidmat Majelis Rasulullah Saw yang bercerita kepada kami:
Wallahu a'lam Bishowab
Ditulis: Rumah-muslimin
Demikian Artikel " Kisah Jamaah Majelis Rasulullah Saw Melihat Ruh Habib Munzir di Majelis "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -