IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH MENURUT IMAM IBNU HAJAR AL-ASQALANI
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ada sebuah Hadist Nabi ﷺ yang cukup dikenal oleh umat islam yang menyebutkan bahwa suatu saat iman akan kembali ke kota madinah seperti kembalinya seekor ular ke lubangnya.
Hadist tersebut diriwayatkan oleh beberapa Ulama' Ahli Hadist diantaranya Imam Bukhori dalam Shohihnya sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا ".
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda "Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana kembalinya ular ke lubangnya"
Hadist di atas seringkali oleh beberapa orang dari kelompok tertentu dijadikan pembenaran bahwa maknanya manhaj (aliran) yang ada di kota madinah itu yang paling murni sehingga semua umat Islam hendaknya merujuk ke sana seperti seekor ular kembali ke sarangnya.
Pemaknaan semacam ini rancu sebab kenyataannya sejak awal sejarah islam kota madinah beralih penguasaannya dari satu aliran ke aliran lain sehingga pengakuan "murni" tidak relevan jika hanya diklaim satu aliran dengan mengesampingkan aliran lain yang sebelumnya juga pernah berkuasa di Madinah sedangkan dalam Hadist Nabi sendiri tidak disebutkan masa kembalinya "ular" itu.
$ads={1}
Maka, alangkah baiknya jika merujuk pemaknaan hadist kepada keterangan dari Ulama' yang sudah diakui kredibilitasnya, Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari' menjelaskan makna Hadist sebagai berikut:
أي: إنها كما تنتشر من جحرها في طلب ما تعيش به فإذا راعها شيء رجعت إلى جحرها، كذلك الإيمان انتشر في المدينة، وكل مؤمن له من نفسه سائق إلى المدينة لمحبته في النبي صلى الله عليه وسلم فيشمل ذلك جميع الأزمنة؛ لأنه في زمن النبي صلى الله عليه وسلم للتعلم منه، وفي زمن الصحابة والتابعين وتابعيهم للاقتداء بهديهم، ومن بعد ذلك لزيارة قبره صلى الله عليه وسلم والصلاة في مسجده . والتبرك بمشاهدة آثاره وآثار أصحابه.
"(Kembalinya iman) Yaitu: Bahwa sebagaimana ular akan keluar dari sarangnya ke mana saja untuk mencari penghidupan (mangsa) lalu apabila ular itu merasa terganggu (tidak tenang) karena sesuatu maka ia akan segera kembali ke sarangnya (lubangnya), demikian pula keimanan telah menyebar dari madinah (ke segala penjuru), namun tentu setiap mu'min punya rasa rindu ke Madinah karena rasa cintanya kepada Baginda Rasulullah ﷺ, hal ini akan senantiasa terjadi sepanjang zaman, hal ini terjadi di masa Nabi ﷺ dengan para sahabat datang belajar kepada beliau ﷺ, lalu di masa sahabat tabiin dan setelahnya (orang datang) untuk mengikuti jejak mereka, lalu di masa setelahnya orang berziarah ke makam Rasulullah ﷺ dan shalat di masjidnya, lalu bertabarruk dengan menyaksikan atsar (bekas peninggalan) Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya".
Baca juga: Benarkah Syaikh Ibnu Taimiyah Bergelar Syaikhul Islam?
Penjelasan Ibnu hajar ini lebih relevan sebab hampir mayoritas orang yang telah berziarah ke Madinah merasa hati lebih tenang dan khusyuk seperti pulang ke rumah lalu saat di tanah air senantiasa rindu ingin kembali.
Oleh: Ustadz Muhammad Salim Kholili
Demikian Artikel " Kembalinya Iman ke Madinah Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -