FATWA ULAMA MUKTABAR BERTENTANGAN DENGAN SATU HADIS, BAGAIMANA SIKAP KITA?
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ketika ada fatwa ulama muktabar bertentangan dengan satu hadis maka kuatkanlah fatwa itu karena :
1. Ulama lebih paham konteks hadis tersebut, bisa jadi konteksnya berbeda, bisa jadi illat hukumnya sudah hilang sehingga hadis tersebut tidak relevan dengan konteks..
Perubahan konteks semacam ini juga dicontohkan oleh kanjeng Nabi seperti contoh alasan/illat larangan ziarah, awalnya ziarah dilarang oleh beliau karena konteksnya umat islam masih lemah, kemudian ketika aqidah umat islam sudah kuat sehinggal illat konteksnya hilang beliau bilang "fazuruha, ziarahlah !!"
2. Ada hadis lain yang menjadi pertimbangan untuk memahami hadis yang seolah olah bertentangan itu, karena dalam merumuskan hukum tidak cukup dengan modal satu hadis saja, butuh hadis lain untuk pembanding sehingga sabda Nabi bisa dipahami dengan utuh.
3. Dalam merumuskan hukum standart yang dipakai ulama adalah hadis shohih, minimal hasan, atau setidaknya hadis shohih menurut imam tersebut karena pada dasarnya takhrij hadis itu sifatnya ijtihadi, bisa jadi dhoif menurut satu imam tetapi shohih menurut imam yang lain.
$ads={1}
Adapun Hadis-hadis dhoif tidak bisa dijadikan standart hukum, hadis dhoif hanya bisa dipakai untuk fadhoil a'mal, atau hanya untuk pertimbangan sekunder ketika hadis dhoif tadi secara nilai muwafiq dengan hadis shohih (shohih lighoirihi)
4. Ulama lebih paham aspek kebahasaan, lebih paham kamus, bukan hanya satu dua kamus saja, juga lebih paham mana dalil muhkam mana dalil mutasyabih, lebih paham mana dalil yang dinaskh, mana yang dimansukh (ayat hadis yang direvisi), dan faham ushul fikh sesuai dengan standart yang dibangun masing-masing, dan aspek pertimbangan lainnya..
5. Tentu standart ini adalah standart ulama muktabar, adapun ulama yang tidak muktabar ketika bertentangan dengan dalil yang shorih dan fatwa ulama muktabar ya tidak perlu diambil pendapatnya..
Oleh: Gus Tsabit Abi Fadhil
Demikian Artikel " Fatwa Ulama Muktabar Bertentangan Dengan Satu Hadis, Bagaimana Sikap Kita? "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -