DUSTA WAHABI KEPADA IMAM NAWAWI PERKARA NIAT PUASA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Jika tidak menyalahkan maka menyesatkan, itulah ciri khas dari kelompok wahabi. Hingga saat ini, kelompok wahabi tidak henti-hentinya menyebarkan dakwahnya dengan berbagai cara yang dilakukan. Dari cara yang dihalalkan hingga diharamkan oleh Allah Swt. Beberapa metode dakwah yang diharamkan adalah "suka menyesatkan, mensyirikkan, membid'ahkan, mengambil qoul ulama sepenggal-sepenggal, berdusta atas nama ulama, merubah isi kitab ulama dan lain sebagainya."
$ads={1}
Walaupun bulan Ramadhan telah tiba, Kelompok wahabi masih saja gencar menyatakan permusuhannya kepada golonga ahlusunnah wal jama'ah. Jika cara yang dilakukan baik dan sesuai syara' maka itu tak masalah bagi kami. Namun nyatanya, pada bulan penuh kemuliaan dan rahmat ini lagi-lagi mereka berdusta atas nama ulama, salah satunya contoh pada instagram wahabi pada capture di bawah ini:
Padahal Imam Nawawi Ra tak pernah menyatakan Bid'ah sebagaimana judul yang tertulis pada flyer tersebut.
Baca juga: Kesaksian Mantan Teroris Pengikut Manhaj Salaf (Wahabi)
Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan :
لا يصح الصوم إلا بالنية، ومحلها القلب، ولا يشترط النطق بلا خلاف
Tidak sah puasa kecuali dengan niat, dan letak niat adalah hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan tanpa adanya khilaf. (Raudhatut Thalibin : Jilid 2, Halaman 214)
Perktaan beliau "Tidak Disyaratkan" maksudnya bukanlah sesuatu yang wajib, namun bukan berarti beliau membid'ahkan apalagi melarang.
Tidak disyaratkan artinya tidak wajib, Dalam Al-Majmu' Syarhul Muhadzhab Jilid 7, Halaman 355, Imam Nawawi menegaskan bahwa melafaldzkan niat dianjurkan untuk mengiringi niat di dalam hati.
Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan :
ومحل النية القلب، ولا يشترط نطق اللسان بلا خلاف، ولا يكفي عن نية القلب بلا خلاف، ولكن يستحب التلفظ مع القلب.
Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan dengan lisan tanpa adanya khilaf, tidak cukup jika tidak diniatkan dalam hati tanpa adanya khilaf, namun DIANJURKAN untuk diucapkan mengiringi niat dihati. (Al-Majmu' Syarhul Muhadzhab : Jilid 7, Halaman 355)
Baca juga: Ciri-ciri Buzzer Wahabi di Media Sosial (Medsos)
Dalam kitab Raudhatut Thalibin: Jilid 1, Halaman 161, Imam Nawawi juga mengatakan bahwa para sahabatnya juga menganjurkan untuk berniat dalam hati serta dilafadzkan.
قال أصحابنا : يستحب أن ينوي بقلبه ويتلفظ بلسانه.
Para sahabat kami berkata : Dianjurkan untuk berniat dihatinya serta diucapkan dengan lisanya.
Dalam kitab dan halaman yang sama, Imam Nawawi menjelaskan bagaimana cara niat dalam hati dan melafadzkannya:
والواجب : أن ينوي هذا بقلبه، فإن ضم إلى نية القلب التلفظ، كان أفضل. والله أعلم
Dan yang wajib adalah dia memantapkan niat itu dihatinya, namun jika niat hati digabung dengan ucapan, maka itu lebih utama. Wallahu A'lam. (Raudhatut Thalibin : Jilid 2, Halaman 335)
Dalam Minhajut Thalibin Halaman 15, Imam Nawawi mengatakan bahwa niat itu dengan hati, adapun pelafalan dapat diucapkan sebelum takbir (sholat).
والنية بالقلب، ويندب النطق قبل التكبير.
Niat itu dengan hati, dan DIANJURKAN untuk diucapkan sebelum takbir
(Minhajut Thalibin : Halaman 15)
Penjelasan Imam Nawawi Rahimahullah pada Bab Niat ini bisa digunakan pada jenis ibadah apapun. Seperti sholat, Puasa, Haji dan lain sebagainya. Konteksnya tetap sama yaitu "pelafalan niat".
Kelompok wahabi gemar berdusta atas nama ulama bahkan mereka kerap kali mengutip kalam ulama aswaja sepenggah-sepenggal untuk menguatkan hujjahnya.
Ditulis: rumah-muslimin
Demikian Artikel " Dusta Wahabi Kepada Imam Nawawi Perkara Niat Puasa"
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -