MENCINTAI WANITA TERMASUK COBAAN, BENARKAH?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Cinta merupakan fitrah yang dimiliki setiap manusia. Cinta tumbuh dengan sendirinya dari dalam hati ketika menyukai seseorang. Tidak sedikit dari mereka (para lelaki) yang mengatakan bahwa mencintai seorang wanita adalah sebuah cobaan, benarkah demikian?

"Manaqib Imam Syafii, 2/82, Diwan Imam Syafii hlm 18-19, cetakan Darul Ma'rifah. 

أكثر الناس في النساء وقالوا : إن حب النساء جهد البلاء // ليس حب النساء جهدا ولكن // قرب من لا تحب جهد البلاء 

Terjemahan: 

Banyak orang berbicara tentang wanita, mereka mengatakan bahwa mencintai wanita itu adalah cobaan hidup yang pedih. (Aku Syafii berkata) Mencintai wanita bukanlah cobaan hidup yang pedih. Namun, dekatnya orang yang tidak disukai, itulah sesungguhnya cobaan hidup yang pedih. 

Note : الجهد maksudnya المشقة 

$ads={1}

Qultu : 

Bagi orang-orang yang bilang mencintai Wanita dianggap cobaan hidup, biasanya mereka bukan mencintai wanita (pasangan) karna Allah, tapi bisa jadi karna dua hal: 

1. Takut kehilangan (entah itu ditinggal minggat/selingkuh/mati), akhirnya selalu jadi beban pikiran

2. Tidak ada niat untuk ibadah kepada Allah, sekedar hasrat memenuhi nafsu semata.

Dan memang benar sekali apa kata beliau, Al Imam Syafii: 

Dekatnya (maksudnya jarak kita) dengan orang-orang yang tidak kita cintai/tidak kita sukai,, itulah cobaan sebenarnya yang paling menyedihkan dan menyiksa batin. 

Misalnya : 

- Suami istri yang tinggal serumah seranjang tapi sudah saling membenci, sebab tak ada lagi cinta dan keharmonisan di antara keduanya, Jelas sangat menyiksa batin masing-masing pihak. Bawaan nya selalu mrengut dan cemberut. 

- Atau Sesama Saudara atau Orang Tua dengan Anaknya yang tinggal serumah/ beda rumah tapi berdekatan, namun saling iri dengki dan bermusuhan mungkin sebab perkara rebutan warisan atau salah satu yang merasa dirugikan

Sampai seorang Syair dari Arab mengatakan: 

ومن نكد الدنيا على الحر أن يرى , عدوا له ما من صداقيه بد 

Sebagian dari kesusahan hidup di dunia bagi orang yang merdeka, Adalah melihat musuh yang seharusnya jadi seorang temannya. 

Misalnya :

Seperti ketika Perang Badar, banyak sekali kaum muslimin terutama sahabat-sahabat Nabi yang berhadapan dan berperang melawan Sanak Saudaranya sendiri yang masih belum masuk islam, mengacungkan pedang kepada ayah/pamannya sendiri atau bahkan kepada anaknya sendiri.

Namun perang demi menegakkan Kebenaran dan membela keimanan, tentu harus diperjuangkan mati-matian.

"Isymun kariman, aw mut syahidan"

Atau juga seperti peristiwa Perang Saudara yang banyak terjadi di banyak negeri.

Sesungguhnya Allah maha membuat keputusan dan ketetapan.

Oleh: Adam Mostafa EL Prembuny

Editor: rumah-muslimin

Demikian Artikel " Mencintai Wanita Termasuk Cobaan, Benarkah? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -