KAJIAN FATHUL QORIB 6
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dari wa washofa al-mushonnifu - tahta dzalikal jinsi.
وَوَصَفَ المُصَنِّف مُخْتَصَرَهُ بِأَوْصَافٍ مِنْهَا أَنَّهُ (فِي غَايَةِ الاِخْتِصَارِ وَنِهَايَةِ الإِيْجَازِ) وَالغَايَةُ وَالنِّهَايَةُ مُتَقَارِبَانِ وَكَذَا الاِخْتِصَارُ وَالإِيْجَازُ.
Penulis mendeskripsikan kitab mukhtasornya dengan beberapa karakteristik, diantaranya adalah kitab tersebut sangat ringkas.
Lafadz Ghoyah dan Nihayah maknanya hampir sama (yaitu: sangat), begitu juga lafadz Ikhtisor dan Ijaz maknanya hampir sama (yaitu: ringkas).
وَمِنْهَا أَنَّهُ (يَقْرُبُ عَلَى المُتَعَلِّمِ) لِفُرُوْعِ الفِقْهِ (دَرْسُهُ وَيَسْهُلُ عَلَى المُبْتَدِىءِ حِفْظُهُ) أيْ اسْتِحْضَارُهُ عَلَى ظَهْرِ قَلْبٍ لِمَنْ يَرْغَبُ فِي حِفْظِ مُخْتَصَرٍ فِي الفِقْهِ.
Diantara karakteristik kitab ini lagi adalah mudah bagi para pelajar cabang syariat (cabang syariat = ilmu fiqh) untuk mempelajari dan menghapalnya, yakni menghadirkannya diluar hati (kalau dalam bahasa orang Indonesia biasanya diungkapkan dengan: "diluar kepala") bagi orang-orang yang gemar menghapalkan kitab mukhtasor dalam disiplin ilmu fiqh.
(وَ) سَأَلَنِي أَيْضاً بَعْضُ الأَصْدِقَاءِ (أَنْ أُكْثِرَ فِيْهِ) أي المُخْتَصَرِ (مِنَ التَّقْسِيْمَاتِ) لِلْأَحْكَامِ الفِقْهِيَّةِ (وَ) مِنْ (حَصْرِ) أيْ ضَبْطِ (الخِصَالِ) الوَاجِبَةِ وَالمَنْدُوْبَةِ وَغَيْرِهِمَا
Sebagian teman juga meminta kepadaku untuk memperbanyak pembagian hukum-hukum fiqh didalam kitab mukhtasor ini. (Mereka juga meminta) untuk mengklasifikasikan permasalahan yang ada, mana yang wajib, mana yang sunah dan selainnya.
Baca juga: Kajian Kitab Fathul Qorib: Hamdalah dan Basmalah
(فَأَجَبْتُهُ إِلَى) سُؤَالِهِ فيِ (ذَلِكَ طَالِباً لِلثَّوَابِ) مِنَ اللهِ تَعَالَى جَزَاءً عَلَى تَصْنِيْفِ هَذَا المُخْتَصَرِ (رَاغِباً إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى) فِي الإِعَانَةِ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى تَمَامِ هَذَا المُخْتَصَرِ وَ(فِي التَّوْفِيْقِ لِلصَّوَابِ) وَهُوَ ضِدُّ الخَطَأِ.
Maka aku memenuhi permintaan mereka untuk menulis kitab tersebut dengan mengharap pahala dari Allah ta'ala sebagai balasan terhadap penulisan kitab mukhtasor ini. Seraya mengharap kepada Allah subhanahu wa ta'ala dari anugerahNya untuk menolong menyempurnakan kitab mukhtasor ini serta memberi taufiq supaya berada dalam kebenaran. Dan lafadz showab (yang memiliki arti: benar) adalah kebalikan dari lafadz qotho' (yang memiliki arti: salah).
(إِنَّهُ) تَعَالَى (عَلَى مَا يَشَاءُ) أي يُرِيْدُ (قَدِيْرٌ) أي قَادِرٌ (وَبِعِبَادِهِ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ) بِأَحْوَالِ عِبَادِهِ. وَالْأَوَّلُ مُقْتَبَسٌ مِنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: {اللهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ} وَالثَّانِي مِنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَهُوَ الحكِيمُ الخبيرُ}
Sesungguhnya Allah ta'ala terhadap apapun yang dikehendaki-Nya adalah Maha Kuasa, dan terhadap hamba-hambaNya Ia adalah Maha Kasih Sayang, dan Maha Mengetahui terhadap keadaan para hambaNya.
Lafadz yang pertama (yaitu lathif) diambil dari firman Allah ta'ala:
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ
"Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya"
Dan lafadz kedua diambil dari firmannya Allah ta'ala:
وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِير
"Dia yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui"
وَاللَّطِيْفُ وَالخَبِيْرُ اسْمَانِ مِنْ أَسْمَائِهِ تَعَالَى. وَمَعْنَى الأَوَّلِ العَالِمُ بِدَقَائِقِ الأُمُوْرِ وَمُشْكِلَاتِهَا. وَيُطْلَقُ أَيْضاً بِمَعْنَى الرَّفِيْقِ بِهِمْ. فَاللهُ تَعَالَى عَالِمٌ بِعِبَادِهِ. وَبِمَوَاضِعِ حَوَائِجِهِمْ. رَفِيْقٌ بِهِمْ. وَمَعْنىَ الثَّانِي قَرِيْبٌ مِنْ مَعْنَى الأَوَّلِ. وَيُقَالُ خَبَرْتُ الشَّيْءَ أَخْبَرُهُ فَأَنَا بِهِ خَبِيْرٌ أَيْ عَلِيْمٌ.
al-Lathif dan al-Khobir adalah dua nama dari beberapa nama Allah ta'ala.
$ads={1}
Makna yang pertama (yaitu al-Lathif) adalah Yang Maha Mengetahui terhadap perkara-perkara yang detail dan rumit. Juga diungkapkan dengan makna Yang Maha Berbelas Kasih terhadap mereka (para hamba). Maka Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Mengetahui terhadap hamba-hambaNya dan tempat kebutuhan mereka, serta Maha Kasih Sayang terhadap mereka semua.
Dan makna yang kedua (al-Khobir) berdekatan (mirip) dengan makna yang awal (yaitu al-Lathif).
Diungkapkan:
خَبَرْتُ الشَّيْءَ أَخْبَرُهُ فَأَنَا بِهِ خَبِيْرٌ. أَيْ عَلِيْمٌ
Artinya : saya telah mengetahui tentang sesuatu, saya sedang mengetahuinya, maka saya dinisbatkan kepada sesuatu tersebut adalah orang yang mengetahui. maksudnya (dari makan khobir disini) adalah 'aliim (mengetahui).
قَالَ المُصَنِّف رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:
Penulis berkata -semoga Allah memberi rahmat kepada beliau-:
كِتَابُ أَحْكَامِ الطَّهَارَةِ
Kitab tentang penjelasan ketentuan-ketentuan bersuci
وَالْكِتَابُ لُغَةً مَصْدَرٌ بِمَعْنَى الضَّمِّ وَالجَمْعِ. وَاصْطِلَاحاً اسْمٌ لِجِنْسٍ مِنَ الأَحْكَامِ. أَمَّا الْبَابُ فَاسْمٌ لِنَوْعٍ مِمَّا دَخَلَ تَحْتَ ذَلِكَ الْجِنْسِ.
Kitab menurut bahasa adalah masdar yang memiliki arti mengumpulkan. Sedang menurut istilah adalah nama bagi satu jenis dari beberapa hukum. Adapun “Bab” ialah nama bagi satu macam dari sekian hukum yang masuk pada jenis tersebut.
Referensi: Fathul Qarib al-Mujib dan berbagai sumber rujukan.
Wallahu ta'ala a'lam.
Alhamdulillah Muqaddimah Kitab sudah selesai, insya Allah berikutnya kita akan membahas tentang Fiqhnya.
Oleh: M Syihabuddin Dimyathi di Grup Facebook Kajian Fikih Fathul Qarib
Demikian Artikel " Kajian Kitab Fathul Qorib 6 "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -