CELANA CINGKRANG BUKAN SUNNAH NABI MUHAMMAD TAPI SUNNAH NABI IBRAHIM DAN NABI MUSA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Imam Bajuri menyatakan dalam Syarah Syamailul Muhammadiyah, Sarowil atau celana itu memang sudah dikenal di zaman Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tapi sayangnya, tidak ada riwayat yang rojih (jelas) yang menceritakan bahwa Kanjeng Nabi pernah memakai celana. Walau Kanjeng Nabi juga tidak pernah melarang umat memakainya.
Jadi, kalo di jaman sekarang ada yang mempromosikan istilah "celana sunnah" yang potongannnya cingkrang dan dinisbatkan pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, berdasar pendapat Imam Bajuri di atas, bisa dibilang mengada-ada. Karena menurut Imam Bajuri, tidak ada riwayat yang rojih bahwa Kanjeng Nabi Muhammad pernah pakai celana.
Celana memang sunnah, tapi bukan sunnah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tapi sunnahnya Nabi Ibrahim AS juga Nabi Musa AS.
$ads={1}
Imam Bajuri menyatakan, manusia pertama yang memakai celana adalah Nabi Ibrahim AS. Lalu diriwayatkan pula oleh beliau, bahwa Sayyidina Ibnu Mas'ud dawuh
كان على موسى عليه السلام حين كلمه ربه كساء من صوف، وقلنسوة من صوف، وجبة من صوف، سراويل من صوف، وكانت نعلاه من جلد حمار ميت
"Ketika Nabi Musa AS pertama kali berdialog dengan Gusti Allah, Nabi Musa memakai baju panjang, kopiah, jubah dan celana dari bahan wol, sementara sandalnya terbuat dari kulit bangkai keledai yang disamak"
Maka ada baiknya, siapapun yang mempromosikan "celana sunnah", harus diberi keterangan "sunnahnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, bukan sunnahnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW". Agar tidak terjebak dosa perbuatan tipu-tipu yang mengatas namakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Oleh: Fahmi Ali N H
Demikian Artikel " Celana Cingkrang Bukan Sunnah Nabi Muhammad Tapi Sunnah Nabi Ibrahim dan Nabi Musa "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -