KAJIAN KITAB FATHUL QORIB 2: WA USHOLLI SAMPAI GHOYATIL IKHTISHOR
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Terjemahan
"Dan saya menyampaikan shalawat serta salam kepada ciptaan Allah yang paling utama, yaitu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang menjadi pemimpin para rasul. Yang beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda "barangsiapa yang Allah kehendaki baik, maka Allah akan memahamkannya dalam masalah agama". Shalawat salam juga semoga tetap tercurah kepada keluarga dan sahabat beliau di masa ingatnya orang-orang yang ingat (kepada Allah) dan lupanya orang-orang yang lupa (dari mengingat Allah).
Setelahnya, ini merupakan kitab yang sangat ringkas, aku menulisnya :
[1] (sebagai penjelasan) terhadap kitab yang di beri nama at-Taqrib.
[2] supaya orang² yang butuh, yakni para pelajar pemula yang mempelajari cabang² syariat dan agama bisa mengambil manfaatnya.
[3] Supaya bisa menjadi lantaran keselamatanku di hari kiamat.
[4] juga bermanfaat untuk hamba² Allah yang islam.
(Aku hanya meminta ini kepada Allah) karena Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar do'a para hambaNya, Maha Dekat, dan Maha Mengabulkan Doa'. Dan barangsiapa yang sungguh-sungguh menuju Allah, maka sekali-kali tidak akan merugi.
(Allah ta'ala berfirman) "Dan ketika ada hamba-hambaKu yang bertanya kepadaMu (Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam) tentangKu, maka (jawablah) sesungguhnya Aku Maha Dekat, Aku mengabulkan doa orang-orang yang berdoa ketikamana ia berdoa meminta kepadaKu"
$ads={2}
Ketahuilah bahwa disebagian naskah kitab ini diselain pembukaannya terkadang ditemukan penamaannya dengan Taqrib, dan terkadang dengan Ghoyatul Ikhtisor, maka karena itu aku menamai kitab Syarah ini juga dengan dua nama, yaitu Fathul Qorib Al-Mujib Fi Syarhi AlFaadzit Taqrib (Membukanya Dzat Yang Maha Dekat dan Maha Mengabulkan di dalam penjelasan lafadz-lafadz kitab Taqrib) dan yang kedua Al-Qowlul Mukhtar fi Syarhi Ghoyatil Ikhtisor (ucapan yang di pilih di dalam menjelaskan kitab Ghoyatil Ikhtisor)."
Penjabaran :
Dalam Tafsir Imam al-Qurthubi dikatakan,
وَالصَّلَاةُ مِنَ اللَّهِ رَحْمَتُهُ وَرِضْوَانُهُ، وَمِنَ الْمَلَائِكَةِ الدُّعَاءُ وَالِاسْتِغْفَارُ، وَمِنَ الْأُمَّةِ الدُّعَاءُ وَالتَّعْظِيمُ لِأَمْرِهِ.
1- Shalawat dari Allah merupakan rahmat dan ridhoNya kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam,
2- Dari malaikat merupakan do'a dan istighfar, dan
3- Dari umat Islam adalah do'a dan pengagungan terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam."
Apakah makna shalawat ini berarti Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam butuh terhadap kita? Tidak. Dijelaskan dalam Tafsir Mafatihul Ghaib Imam Fakhruddin Ar-Razi melainkan kita yang butuh, supaya kita mendapatkan pahala. Shalawat dari kita tersebut untuk menunjukkan pengagungan kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, dan Rasulullah sendiri tanpa kita bershalawat pun sudah agung, sudah mulia, dan tidak butuh itu. Ibarat kata beliau adalah wadah yang sudah penuh dengan air, kita memberi air lagi maka akan tumpah mengenai kita sendiri. Kita yang butuh siraman itu, bukan beliau.
الْمَسْأَلَةُ الرَّابِعَةُ: إِذَا صَلَّى اللَّهُ وَمَلَائِكَتُهُ عَلَيْهِ فَأَيُّ حَاجَةٍ إِلَى صَلَاتِنَا؟ نَقُولُ الصَّلَاةُ عَلَيْهِ لَيْسَ لِحَاجَتِهِ إِلَيْهَا وَإِلَّا فَلَا حَاجَةَ إِلَى صَلَاةِ الْمَلَائِكَةِ مَعَ صَلَاةِ اللَّهِ عَلَيْهِ، وَإِنَّمَا هُوَ لِإِظْهَارِ تَعْظِيمِهِ، كَمَا أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَوْجَبَ عَلَيْنَا ذِكْرَ نَفْسِهِ وَلَا حَاجَةَ لَهُ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا هُوَ لِإِظْهَارِ تَعْظِيمِهِ مِنَّا شَفَقَةً عَلَيْنَا لِيُثِيبَنَا عَلَيْهِ، وَلِهَذَا قَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا»
o0o
وعلى آله وصحبه
Alun-Nabi atau keluarga Nabi itu siapa? Ada dua pendapat:
1- Imam Syafi'i berpendapat mereka adalah kerabat Nabi dari keturunan Sayyid Hasyim dan Sayyid Muththalib yang beriman. Keduanya ini merupakan saudara kandung, keturunan Sayyid Abdu Manaf. Sayyid Hasyim adalah kakek Nabi, dan Sayyid Muththalib ini kakek Imam Syafi'i. Keturunan keduanya ini termasuk yang ikut di boikot kaum kafir Quraisy pada tahun 7 hijriah selama 3 tahun karena melindungi Kanjeng Nabi. Mereka ikut menolong dakwah Nabi. Maka dari itu termasuk Aalun-Nabi.
Sedangkan Naufal dan Abdu Syams walaupun juga putra dari Sayyid Abdu Manaf, keturunan mereka tidak termasuk Aalun-Nabi karena mereka menyakiti Kanjeng Nabi. Seperti keterangan Sayyid Abu Bakar Asy-Syatho dalam I'anatut Tholibin hasyiyah Fathul Mu'in.
2- Pendapat Imam Nawawi dalam al-Minhaj Syarh Sahih Muslim Ibnil Hajjaj dikatakan bahwa keluarga Nabi adalah seluruh orang Islam, yakni fi maqomid du'a`, seperti bacaan shalawat kita setiap hari, karena shalawat yang kita lantunkan tiap hari ini bermuatan do'a. Bukan pada pembahasan haram menerima sedekah dan mendapatkan bagian harta perang.
Selain Imam Nawawi, ada Imam Al-Azhari Asy-Syafi'i, Imam Malik, beberapa Muhaqqiq madzhab Hanafi, dan Qoul Muqoddam dalam Madzhab Hambali juga memilih atau condong pada pendapat ini. Seperti Imam Ibnu Qudamah dalam Al Mughni yang menyebut Aalun-Nabi dengan atba'uhu 'ala dinihi, pengikut agama Nabi.
$ads={2}
o0o
وصحبه
Seseorang bisa mendapatkan status sahabat ketika memenuhi beberapa syarat :
1- Bertemu Nabi dalam keadaan beriman, walaupun satu detik, walaupun buta, walaupun belum tamyiz.
2- Bertemunya setelah Nabi diutus.
3- Bertemunya semasa Nabi masih hidup.
4- Wafat dalam keadaan beriman.
o0o
مُدةَ ذِكرِ الذاكِرين وسَهو الغافلين
Ini mksdnya seluruh waktu, karena kalau tidak ingat Allah pasti ya lupa. Sama seperti ketika seorang tidak gerak, ya diam. Pasti ada salah satunya.
o0o
هذا كتاب في غاية الاختصار والتهذيب، وضعتُه على الكتاب المسمى بـ «التقريب»
Kitab Fathul Qorib ini merupakan salah satu kitab paling penting dalam madzhab Syafi'i yang berbentuk ringkas, bahasa²nya mudah di pahami, dan penyajiannya ringan, sehingga kitab ini di jadikan salah satu acuan ajaran di mayoritas pesantren di Indonesia.
Wallahu ta'ala a'lam bis showab. Semoga bermanfaat.
Oleh: M Syihabuddin Dimyathi di Grup Facebook Kajian Fikih Fathul Qarib
Demikian Artikel " Kajian Kitab Fathul Qorib 2: Wa Usholli Sampai Ghoyatil Ikhtishor "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -