ULAMA DAHULU BERHATI-HATI DALAM MENYAMPAIKAN AJARAN ISLAM KARENA KERAMATNYA PULAU JAWA
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Pulau Jawa itu banyak keramatnya. Dulu, para ulama yang datang ke Pulau Jawa berhati-hati di dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Sebelum mengajarkan Islam, mereka terlebih dahulu menyelami alam berpikir dan rasa batin orang Jawa. Tentu, mereka lebih dulu belajar bahasa dan sastra Jawa.
Di zaman digital seperti ini, muncul anak muda dari luar Pulau Jawa yang seperti bernafsu menguasai orang-orang Jawa. Modal keberaniannya mengajar orang-orang Jawa adalah bisa baca kitab dan pengakuannya sebagai guru, ditambah gelar dari kampung halamannya. Dia lupa di Pulau Jawa itu banyak ilmu yang harus diketahui walaupun tidak harus dikuasai. Ada ilmu titen yang jika tidak diketahui akan berdampak fatal bagi orang yang tidak tahu adat.
Di Lenteng Agung yang mayoritas masyarakatnya orang Betawi juga ada ilmu titen. Ilmu ini diperkenalkan oleh Syek Agung Maulana Zakariya pendiri kampung Lenteng Agung, murid kepercayaan Sunan Gunung Jati. Ilmu titen yang disampaikan Syekh Agung itu adalah siapa yang berdakwah di Lenteng Agung dengan kesombongan dia akan menemui ajalnya.
Ilmu titen itu rupanya tidak dimengerti beberapa orang. Ada seorang habib muda datang berceramah di salah satu masjid di Lenteng Agung dengan menunjukkan kesombongannya sebagai da'i yang harus dihormati. Di tengah ceramah, ketika cuaca sedang cerah, tetiba keluar kilat menggelegar dari langit. Semua jamaah kaget. Dan beberapa hari setelah habib itu menyampaikan ceramah, ia dikabarkan wafat...
Oleh: KH. Abdi Kurnia Djohan
Demikian Artikel " Ulama Dahulu Berhati-hati Dalam Menyampaikan Ajaran Islam Karena Keramatnya Pulau Jawa "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -