HARAM HUKUMNYA MENCERITAKAN KEADAAN PASANGAN KEPADA ORANG LAIN
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Seorang laki-laki tidak pantas bercerita kepada perempuan yang bukan keluarganya, tentang keadaan atau sifat istrinya. Ini sering terjadi di dalam pergaulan antar orang awam. Perkawanan akrab antara laki-laki dan perempuan yang tidak ada hubungan keluarga membuka peluang terjadinya hubungan terlarang.
Perkawanan akrab itu tanpa disadari mengarahkan hubungan menjadi tidak ada batas. Bahkan ada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang berkawan akrab merasa sebagai keluarga padahal tidak ada hubungan keluarga dilihat dari berbagai derajat.
Karena keakraban itu, pria-wanita yang berstatus ajnabiyyah (asing) ini saling bercerita tentang keadaan pasangan masing-masing. Mereka bercerita tentang kekurangan pasangannya masing-masing. Yang laki-laki bercerita tentang istrinya yang tidak pandai ini dan itu sehingga terkesan ada kekecewaan di dalam hatinya. Yang perempuan pun membalas cerita dengan memaparkan keadaan suaminya yang tidak sesuai dengan harapannya.
Apa kira-kira yang terjadi dari aktivitas saling menceritakan itu jika bukan mencari kepingan-kepingan harapan yang hilang? Manusia adalah makhluk ruhani. Sifat kasih di dalam hatinya selalu tergerak ketika melihat apa saja yang dirasakannya harus dibantu. Ketika mengetahui kawannya dalam keadaan yang tidak diharapkan, manusia akan tergerak untuk mencari solusi agar kawannya bahagia.
$ads={1}
Namun dalam hubungan berbeda jenis, kepedulian itu punya kualitas yang berbeda. Banyak orang yang melupakan sisi animalitas manusia. Dia memang makhluk ruhani. Tapi, di dalam jiwa manusia itu ada insting. Insting yang ada pada hewan juga ada pada manusia. Yang membedakannya dari hewan adalah akal dan nurani.
Pertanyaannya adalah kapan akal serta nurani itu bergerak, dan kapan insting itu mendominasi? Jawabannya adalah ketika manusia mampu mengendalikan diri dengan membatasi hal-hal yang dianggap tidak perlu menurut aturan agama atau norma kesopanan.
Kebiasaan menceritakan keadaan pasangan kepada orang, tanpa alasan yang dibenarkan syariat, jelas membuka pintu zina yang seharusnya tertutup sebab pernikahan. Banyak orang lupa bahwa manusia adalah makhluk yang sensitif dengan simbol, informasi, dan makna.
Baca juga: Hukum Suami Memukul Istri di dalam Islam
Tidak sedikit cerita tentang tokoh-tokoh agama yang terjebak ke dalam cinta lokasi karena intensif mendengarkan curhatan seorang jamaah. Mereka mungkin lupa bahwa ajakan yang dilakukan secara intens bisa memancing rasa suka. Dan Allah sudah mengingatkan itu melalui kisah Nabi Yusuf alaihis salam dengan Istri Pembesar Mesir:
{ وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِهَا لَوۡلَاۤ أَن رَّءَا بُرۡهَـٰنَ رَبِّهِۦۚ كَذَ ٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوۤءَ وَٱلۡفَحۡشَاۤءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِینَ }
Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.
[Surat Yusuf: 24]
Perkawanan akrab antara laki-laki dan perempuan di masyarakat kita memang dianggap biasa. Masyarakat yang katanya relijius, dalam kenyataannya menolak berlakunya nilai-nilai agama di dalam pergaulan. Agama hanya boleh berlaku di dalam ritual ibadah seperti sholat, zikir, puasa, dan berdoa. Amaliah seperti ini oleh masyarakat sekarang sudah cukup dianggap sebagai kesalehan. Namun menutup terbukanya pintu zina, dianggap bukan bagian dari kesalehan beragama.
Baca juga: Hukum Mencintai Istri atau Suami orang lain di Dalam Islam
Saya pribadi jika dicurhati orang tentang keadaan pasangannya, cuma bisa menasihati begini:
Anda yang memilih dia menjadi suami atau istri anda, bertanggung jawablah dengan pilihan yang sudah anda ambil. Telan mentah-mentah pilihan anda itu. Karena ketika anda memilih atau menerimanya, anda sudah menganggap pasangan anda adalah yang terbaik dari semua yang ada. Anda tidak usah ceritakan semua kekurangannya. Karena semua kekurangan itu telah gugur oleh anggapan anda bahwa dia yang terbaik. Jika anda merasa tidak lagi bisa sejalan dengan pasangan anda, berpisahlah. Karena itu lebih baik daripada anda ke sana ke mari bercerita tentang kekurangan pasangan anda. Dan berpisah itu tidak menzalimi pasangan anda. Karena zalim itu adalah anda masih satu tempat tidur dengannya, mencumbunya di setiap malam, dan mandi bersama dengannya, tapi anda ceritakan kekurangannya kepada orang lain...ingat suami anda bukan gigolo yang hanya berfungsi memuaskan nafsu anda. Dan istri anda bukan pelacur yang hanya dinanti desah nafas dan godaan-godaan nakalnya!
Oleh: KH. Abdi Kurnia Djohan
Demikian Artikel " Haram Hukumnya Menceritakan Keadaan Pasangan kepada Orang Lain "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -