PERBEDAAN ANTARA MAKNA MELIHAT DAN DUDUK BAGI ALLAH
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ahli sunnah mengatakan Allah bisa melihat dengan makna bahwa allah mempunyai sifat namanya al-Bashor bagi yang berpendapat bahwa al-Bashor adalah sifat yang independen bagi Allah atau kembali kepada sifat al-ilim bagi yang mengatakan bahwa al-Bashor adalah salah satu aplikasi dari sifat al-ilim.
Begitu pula manusia juga bisa melihat akan tetapi dengan makna sebuah sifat yang hadist tidak seperti sifat Allah yang qodim maka persamaan nama cukup karena persamaan dalam lawazim tidak perlu persamaan dalam haqiqat, maka Haqiqat melihat bagi Allah berbeda dengan Haqiqat melihat bagi Makhluq cuma kedua-duanya sama dalam lawazim nya yaitu al-inkisyaf dengan level yang berbeda antara kedua Lawazimnya.
$ads={1}
Berbeda dengan duduk tidak boleh kita mengatakan Allah itu duduk dengan bentuk atau cara yg tidak sama seperti manusia karena makna duduk itu tidak mungkin kecuali hadist berbeda dengan melihat yang bisa mempunyai 2 makna.maka manusia boleh duduk akan tetapi Allah mustahil duduk.
Menurut saya disinilah letak susahnya pembahasan tentang ketuhanan yang tidak bisa hanya dipahami melewati lafaz akan tetapi mesti melewati makna apalagi kita tidak pernah melihat Allah.disinilah titik banyak kelompok yang gagal memahami tentang sifat-sifat Allah karena kita adalah Makhkuq & cuma pernah melihat Makhluq serta tidak pernah melihat Kholiq.
Jadi banyak kelompok yang mengatakan bahwa Kholiq sama seperti Makhluq karena gagal paham dalam point ini.
Al-Imam Arrozy berkata: barang siapa ingin belajar ilmu kalam maka dia mesti membuat sifat baru dalam dirinya karena dia tidak boleh berfikir Allah sama dengan Makhluq nya sama sekali.
Oleh: Habib Ali Baqir al-Saqqaf
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -