FIQIH SYAFI'I AQIDAH ASY'ARI?
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Imam Abu Hasan Asyari merupakan penerus dari akidah imam Mazhab yang empat; Imam Abu hanifah, Malik, Syafii dan Ahmad bin Hambal.
Sebagaimana imam yang empat merupakan penerus keilmuan para ulama dari kalangan tabiin dan sahabat.
Yang mana ilmu dan pemahamannya masih tersimpan di dada para ulama, kemudian ulama empat mazhab yang super cerdas menyusunnya secara sistematis terutama dalam Fiqih.
Jika ada yang mempertanyakan, kenapa tidak sekalian ikut imam yang empat dalam hal akidah, kenapa hanya dalam fiqih saja ?
Orang yang mempertanyakan seperti ini ada beberapa kemungkinan :
1. Menganggap Abu hasan asyari berbeda dengan imam yang empat dalam hal Akidah, disebabkan salah mendapatkan informasi tentang sang imam karena belajar kepada guru yang tidak amanah.
2. Terpapar virus anti mazhab, sehingga suka membenturkan antara satu ulama dengan ulama yang lain, seolah - olah ulama tersebut lemah dalam penguasaan ilmu, sehingga menimbulkan anti mazhab dikalangan orang awam.
3. Terpengaruh virus wahhabi, yang menganggap diluar kelompoknya ahli bidah dan syirik, jikapun dipaparkan kepada mereka akidah imam 4 mazhab mereka tetap tidak menerimanya.
4. Menganggap keilmuan Imam asyari dalam akidah tidak bersanad kepada salah satu imam yang empat.
5. Ada sekelompok orang yang sengaja mengiring opini seolah - olah Imam Asyari menyimpang dari akidah imam mazhab yang empat.
$ads={1}
Kemudian perlu diketahui, bahwa apa yang dilakukan imam mazhab yang empat persis yang dilakukan oleh Abu Hasan Asyari, Imam yang empat setelah mereka mengambil ilmu dan pemahamannya dari ulama pada masanya, lalu membuatnya sistematis, agar mudah dipelajari orang awam.
Sama halnya dengan Abu hasan asyari setelah mempelajari Akidah dari murid - murid dari imam yang empat, lalu menyusunnya secara sistematis, agar mudah dipelajari orang awam.
Ketika ditelusuri konsep akidah imam yang empat sama dengan yang dikembangkan oleh Abu Hasan Asyari, membersihkan Allah dari keserupaan dengan makhluk dengan dua cara tafwidh dan takwil.
Sedangkan wahhabi mengikuti sekte karramiyah dengan cara isbath makna zahir, sebagai contoh Allah punya tangan tetapi tidak sama dengan tangan makhluk.
Sebagai bukti bahwa akidah asyari sesuai dengan akidah imam yang empat, terlihat dari mayoritas ulama penerus mazhab yang empat mengikuti akidah Abu Hasan Asyari.
Jatuhnya pilihan mereka kepada akidah asyari pasti telah melewati penelitian yang mendalam, dan tidak mungkin mereka bodoh semua !
Adapun Imam Asyari diasuh dan dididik di golongan muktazilah, merupakan jalan bagi Allah untuk menguatkan hujjahnya.
Karena dengan beliau pernah mendalaminya, maka dengan mudah pula untuk memaparkan kelemahan hujjah muktazilah.
Jika seandainya beliau tidak pernah belajar di muktazilah, maka akan sulit baginya untuk mengetahui kerapuhan hujjah muktazilah dan sulit untuk membantahnya.
Sifat manusia lebih percaya kepada orang yang pernah mendalami, lalu membongkar kekurangannya dari pada orang yang tidak pernah terjun di dalamnya.
Imam yang empat fokus kepada fiqih sesuai dengan kebutuhan umat pada masa itu, yang butuh kepada sistematis dalam mempelajari amaliah badaniyah.
Karena islam sudah tersebar ke penjuru dunia afrika, Eropa hingga nusantara, maka kebutuhan yang mendesak adalah bagaimana umat islam dengan mudah diajarkan ajaran islam yang sifatnya ibadah harian dan muamalah interaksi sesama muslim dan non muslim.
Jika masih ada yang mempertanyakan kenapa tidak ikut imam yang empat dalam hal akidah ?
Maka dapat dibalikan pertanyaan, kenapa anda tidak mengikuti imam yang empat dalam hal qiraat sab'ah, nahwu, balagah, tafsir, hadits dll ?
Artinya Allah menyiapkan seorang ulama sesuai kebutuhan zamannya, dan ulama yang dipilih Allah, memfokuskan diri sesuai yang dihadapinya, bukan dia tidak ahli dibidang yang lain, tetapi mendahulukan yang prioritas.
Kesimpulannya, dengan banyak ulama penerus mazhab mendukung akidah Asyari, sebagai bentuk rekomendasi dan bukti akidahnya sesuai dengan imam pendiri mazhab, cukuplah bagi yang berakal untuk mengikutinya, karena nabi telah menjamin tidak akan berkumpul umatku dalam kesesatan.
Dalu - dalu, Kamis 18 Agustus 2022
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Demikian Artikel " Fiqih Syafi'i Aqidah Asy'ari? "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -