KELOMPOK WAHABI YANG SUKA BERTINDAK SEBAGAI TUHAN
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Lisan yang mudah memvonis bidah, syirik, penyembah kubur dan kafir, cukup kisah nabi musa dengan kaumnya sebagai pelajaran, agar lisannya terjaga dari mudah memfitnah.
Dalam ayat dibawah, menceritakan pembangkangan kaum nabi musa atas perintah Allah untuk berperang, dengan tegas mereka menolaknya.
Tetapi dengan penolakan tersebut, nabi musa tidak langsung memvonis mereka, keluar dari millah, kafir, ahli bidah, hanya disebut dengan fasik.
Padahal sudah jelas pengingkarannya, sedangkan yang salafi wahhabi tuduhkan kepada umat islam masih bersumber dari Al Quran, hadits, ijmak dan Qias.
Apakah mereka lebih hebat dari nabi musa yang merupakan seorang utusan Allah ?
Sedangkan Allah sendiri, ketika hambanya melakukan dosa besar ; zina, minuman keras, mencuri dll, tidak langsung divonis kafir dan murtad.
Apakah ada ayat dan hadits ketika seorang hamba melakukan zina, mencuri, merampok, minuman keras dll disebut murtad, kafir, ahli bidah dan syirik ?
Maka aneh, ketika umat islam ziarah kubur disebut syirik, umat islam tawassul, haul, maulid nabi, qunut subuh, zikir berjamaah, azan bayi baru lahir dll disebut ahli bidah dan penentang sunnah.
Padahal Tidak ada satu hadits dan ayat pun yang menyatakan secara tegas larangan dan keharamannya.
Yang ada menyatakan kesunnahannya yang bersumber dari salah satu sumber dalil ; Al Quran, hadits, ijma dan Qias.
Jika tidak ada larangan secara tegas dari Allah dan Rasulnya, maka kita harus bijak dalam melihatnya, supaya kita jangan menjadi tuhan kedua.
Cukup kisah nabi musa dan kaumnya sebagai contoh dan pelajaran, berikut ayat yang menceritakannya :
قَالُوا۟ يَـٰمُوسَىٰٓ إِنَّا لَن نَّدْخُلَهَآ أَبَدًۭا مَّا دَامُوا۟ فِيهَا ۖ فَٱذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَـٰتِلَآ إِنَّا هَـٰهُنَا قَـٰعِدُونَ ٢٤ قَالَ رَبِّ إِنِّى لَآ أَمْلِكُ إِلَّا نَفْسِى وَأَخِى ۖ فَٱفْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْفَـٰسِقِينَ ٢٥ قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ ۛ أَرْبَعِينَ سَنَةًۭ ۛ يَتِيهُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْفَـٰسِقِينَ ٢٦
Mereka berkata, "Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja."
Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu."
(Allah) berfirman, "(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah engkau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
$ads={1}
Hari ini ada orang, bukan nabi dan rasul, tetapi sangat berani menetapkan amalan orang lain sebagai syirik, sedangkan nabi sendiri tidak menyatakan demikian.
Lisan nabi muhammad sendiri, setahu penulis, ketika ada sahabat melakukan suatu yang baru dalam syariat, tidak serta merta mengatakan kamu ahli bidah.
Dalam hadits nabi, Nabi cuma mengingatkan umatnya jangan terjerumus ke dalam perbuatan bidah dengan membuat batasan dan rambu - rambu. Sebagai contoh :
من احدث فی امرنا هذا ما لیس منه فهو رد
Barang siapa yang membuat hal baru dalam syariat kami, yang bukan dari syariat maka tertolak.
Batasan dan rambu - rambunya, selama masih bersumber dari syariat, baik dari Al Quran, hadits, ijmak atau Qias maka tidak dikatakan tertolak alias bidah.
Ketika kita menetapkan hukum, ternyata tidak sesuai dengan Al Quran, hadits, ijmak dan qias, sama hal kita menaikan posisi kita sebagai tuhan.
Konsekuensi dari penetapan hukum tersebut kita telah meletakkan posisi seseorang hamba di neraka, sedangkan yang berhak menetapkannya hanya Allah.
Dalu - dalu, 22 Agustus 2022
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Demikian Artikel " Kelompok Wahabi yang Suka Bertindak Sebagai Tuhan "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -