TABARRUK YANG DILAKUKAN SAHABAT NABI DAN ULAMA SALAF
RUMAH-MUSLIMIN.COM - Diriwayatkan dari Anas: Suatu ketika, Nabi datang ke rumah Ummu Sulaim (saudara perempuan Nabi dari jalur persusuan) untuk menumpang tidur siang. Ummu Sulaim menyiapkan alas tidur dari kulit untuknya. Ketika tidur, Nabi mengeluarkan banyak keringat dan Ummu Sulaim mengumpulkannya dalam satu wadah. Ketika bangun, Nabi bertanya: Apa ini, wahai Ummu Sulaim? Ia menjawab: Keringatmu yang akan ku jadikan parfum. Ini adalah parfum yang paling wangi.¹
Abdullah bin Ahmad, putra Imam Ahmad bin Hanbal bercerita: Saya melihat ayah mengambil sehelai rambut Nabi, meletakkannya di mulut lalu menciumnya. Seingat saya, saya juga pernah melihatnya meletakkan sehelai rambut Nabi di matanya, mencelupkannya ke dalam air, kemudian meminumnya untuk meminta kesembuhan. Di lain waktu, saya melihat ayah mencuci mangkuk Nabi, kemudian meminum air cuciannya.²
Baca Juga: Dalil Tabarruk Mencium Makam Nabi, Orang Saleh dan Mushaf Al-Qur'an
Dalam sebuah riwayat diceritakan, Imam Ahmad bin Hanbal mencuci baju milik Imam Syafi'i, kemudian meminum bekas air cuciannya (untuk bertabarruk). Imam Ahmad pernah ditanya muridnya, bagaimana hukum mencium makam Nabi atau mencium mimbarnya? Beliau menjawab, tidak masalah. Fatwa ini pernah diperlihatkan kepada Imam Ibn Taimiyah. Beliau berkomentar, sangat mengherankan, ulama sebesar Imam Ahmad punya fatwa seperti ini.³
Selain Imam Ahmad, Imam Syafi'i juga sering melakukan tabarruk. Dalam sebuah riwayat diceritakan: Aku sering bertabarruk dengan Imam Abu Hanifah. Aku menziarahi makamnya setiap hari. Ketika aku sedang punya hajat, aku salat 2 rakaat, kemudian berdoa kepada Allah di samping makamnya. Tidak ada hajat kecuali telah terselesaikan dengan lancar.⁴
$ads={1}
Dari cerita-cerita di atas bisa kita simpulkan bahwa tabarruk adalah aktivitas yang telah dilakukan oleh Sahabat dan para ulama, baik dengan barang-barang peninggalan Nabi maupun peninggalan orang-orang saleh.
[1] Imam Al-Bagowi, Syarh Mashabih as-Sunnah, Juz 6, (Kuwait: Idarah ats-Tsaqafah al-Islamiyah), h. 220.
[2] Syamsuddin Az-Dzahabi, Siyar A'lam an-Nubala', Juz 11, (Beirut: Muassasah Risalah) h. 212.
[3] Badruddin Al-'Aini, Umdat al-Qari, Juz 9, (Beirut: Dar al-Fikr), h. 241.
[4] Al-Khatib Al-Bagdadi, Tarikh Madinat as-Salam, Juz 1, (Tunis: Dar al-Gorb al-Islami), h. 445.
Oleh: Fazal Himam
Demikian Artikel " Tabarruk yang dilakukan Sahabat Nabi dan Ulama Salaf "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -